Apa Hubungan antara Energi, Rantai Makanan dan Piramida Energi?
Sebelum kita membahas lebih lanjut hubungan antara ketiganya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu energi.
Apa itu Energi?
Kata energi sendiri berasal dari bahasa yunani yang di ambil dari kata “En” yang artinya dalam atau di dalam dan “ergon” yang artinya kerja. Jadi energy adalah kemampuan suatu system untuk melakuan suatu usaha. Jenis-jenis energi meliputi energi matahari, kinetik, mekanik, potensial, panas, kimia, suara, listrik, nuklir, dan pasang surut.
Apa itu Hukum Kekekalan Energi?
Hukum kekekalan energi: "Energi tidak dapat di ciptakan dan tidak dapat di musnahkan, tetapi energi dapat di ubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya." Adapun contoh dari hukum kekekalan energi adalah rantai makanan.
Apa itu Rantai Makanan?
Rantai makanan adalah suatu proses perpindahan energi melalui proses makan dan dimakan, yang bersifat linier. Rantai makanan merupakan salah satu contoh dari hukum kekekalan energi. Di mana energi akan berputar terus menerus dalam siklus tersebut.
Bagaimana Proses Berpindahnya Energi di dalam Rantai Makanan?
Proses berpindahnya energi di dalam rantai makanan sebagai berikut.
Matahari dan Produsen Energi cahaya matahari membantu proses fotosintesis, di mana energi cahaya akan diubah oleh tumbuhan menjadi energi kimia. an akan disimpan di dalam tubuh tumbuhan, bisa dalam bentuk buah ataupun di dalam individu tumbuhan tersebut.
Produsen dan Konsumen Produsen ini biasanya berupa tumbuhan yang bersifat autotrof (menghasilkan makanan sendiri). Contoh: Padi, rumput, dll. Konsumen 1 ini adalah mahluk yang hidup nya hanya bergantung pada tumbuhan saja, hewan ini memperoleh energi dengan cara memakan produsen (tumbuhan). Contoh: Belalang, tikus, capung. Kita ambil saja padi tikus sebagai contoh. Ketika padi di makan oleh tikus, maka energi yang diperoleh padi dari hasil fotosintesis tadi akan berpindah ke dalam tubuh tikus.
Konsumen 1 dan Konsumen Konsumen 2 adalah mahluk yang mendapatkan energi dengan cara memangsa konsumen1 ataupun konsumen 2 lainnya, mahkluk ini dinamakan hewan karnivora. Contohnya: Katak, ular, dll. Setelah diproses sebelumnya terjadi perpindahan energi dari padi ke tikus, pada proses kali ini pun sama, tikus akan dimakan oleh ular dan energi yang dimiliki tikus pun akan ikut berpindah ke ular seiring dengan proses terjadinya tikus yang dimangsa.
Konsumen 2 dan Konsumen Teriser Konsumen tersier ini adalah konsumen tertinggi. Biasanya konsumen ini tidak akan dimangsa oleh konsumen lainnya, konsumen ini sering juga disebut konsumen puncak. Contoh: Elang, buaya, harimau, singa dll. Pada proses kali ini pun sama, akan terjadi proses perpindahan energi yang dihasilkan dari proses pemangsaan.
Dekomposer Dekomposer adalah mahluk terakhir dalam rantai makanan, yang akan menguraikan semua zat organik mahluk yang sudah mati baik hewan atau tumbuhan. Contoh: Jamur dan bakteri. Dekomposer akan menguraikan tumbuhan atau hewan yang sudah mati, hasil penguraian nya itu akan diserap oleh tanah dan digunakan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis. Hal tersebut menunjukkan bahwa bunyi dari hukum kekekalan energi itu benar-benar terjadi.
Matahari dan Produsen Energi cahaya matahari membantu proses fotosintesis, di mana energi cahaya akan diubah oleh tumbuhan menjadi energi kimia. an akan disimpan di dalam tubuh tumbuhan, bisa dalam bentuk buah ataupun di dalam individu tumbuhan tersebut.
Produsen dan Konsumen Produsen ini biasanya berupa tumbuhan yang bersifat autotrof (menghasilkan makanan sendiri). Contoh: Padi, rumput, dll. Konsumen 1 ini adalah mahluk yang hidup nya hanya bergantung pada tumbuhan saja, hewan ini memperoleh energi dengan cara memakan produsen (tumbuhan). Contoh: Belalang, tikus, capung. Kita ambil saja padi tikus sebagai contoh. Ketika padi di makan oleh tikus, maka energi yang diperoleh padi dari hasil fotosintesis tadi akan berpindah ke dalam tubuh tikus.
Konsumen 1 dan Konsumen Konsumen 2 adalah mahluk yang mendapatkan energi dengan cara memangsa konsumen1 ataupun konsumen 2 lainnya, mahkluk ini dinamakan hewan karnivora. Contohnya: Katak, ular, dll. Setelah diproses sebelumnya terjadi perpindahan energi dari padi ke tikus, pada proses kali ini pun sama, tikus akan dimakan oleh ular dan energi yang dimiliki tikus pun akan ikut berpindah ke ular seiring dengan proses terjadinya tikus yang dimangsa.
Konsumen 2 dan Konsumen Teriser Konsumen tersier ini adalah konsumen tertinggi. Biasanya konsumen ini tidak akan dimangsa oleh konsumen lainnya, konsumen ini sering juga disebut konsumen puncak. Contoh: Elang, buaya, harimau, singa dll. Pada proses kali ini pun sama, akan terjadi proses perpindahan energi yang dihasilkan dari proses pemangsaan.
Dekomposer Dekomposer adalah mahluk terakhir dalam rantai makanan, yang akan menguraikan semua zat organik mahluk yang sudah mati baik hewan atau tumbuhan. Contoh: Jamur dan bakteri. Dekomposer akan menguraikan tumbuhan atau hewan yang sudah mati, hasil penguraian nya itu akan diserap oleh tanah dan digunakan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis. Hal tersebut menunjukkan bahwa bunyi dari hukum kekekalan energi itu benar-benar terjadi.
Apa Hubungan antara Energi, Piramida Energi dan Rantai Makanan?
Sebenarnya piramida energi itu adalah rantai makanan, akan tetapi di dalam piramida energi menyajikan indikator jumlah energi yang terkadung di dalam setiap trofiknya. Di dalam piramida energi bagian yang memiliki daerah paling luas dialah yang memiliki sumber energi paling banyak, semakin tinggi trofiknya maka akan semakin kecil energi yang dimiliki trofik tersebut.
Hal tersebut dikarenakan adanya jumlah energi secara bertahap dari trofik paling bawah ke trofik paling selanjutnya. Penurunan energi di setiap trofik disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
Hal tersebut dikarenakan adanya jumlah energi secara bertahap dari trofik paling bawah ke trofik paling selanjutnya. Penurunan energi di setiap trofik disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
- Hanya sebagian jenis makanan tertentu yang mampu dikonsumsi oleh trofik di atasnya.
- Adanya makanan yang tidak mampu dimakan dan terbuang dalam keadaan masih memiliki energi di dalamnya.
- Adanya pemakaian energi kimia untuk beraktivitas dan dilepas dalam bentuk energi lainnya tanpa disimpan di dalam tubuh suatu organisme.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Penulis: Andra Rikhza Hamdani (S1 Pendidikan IPA UIN Sunan Ampel Surabaya)
Editor: Binar Kurnia Prahani