Apa Perbedaan Susu ASI dengan Susu Formula?
Hallo sobat ilmiah! Bagaimana kabarnya? Semoga tetap sehat dan terjaga ya kesehatannya. Hadir lagi nih dengan saya yang akan membahas artikel yang berbeda tentunya yaitu tentang Perbedaan Susu ASI dengan Susu Formula.
Nah, pasti dari kalian saat sudah dewasa nanti akan menjadi orang tua terutama untuk kaum perempuan yang akan menjadi seorang Ibu. Apalagi seorang Ibu harus mengerti mana yang terbaik untuk diberikan kepada anaknya.
Apa itu ASI dan Susu Formula?
ASI ASI singkatan dari Air Susu Ibu adalah makanan utama bagi bayi dengan kandungan nutrisi lengkap, aman dan alami langsung yang ada pada tubuh seorang Ibu. ASI juga merupakan asupan yang baik untuk beberapa bulan pertama setelah kelahiran. ASI diproduksi adanya hormon prolaktin dan oksitosin ketika bayi sudah lahir.
Susu ASI yang dikeluarkan pertama kali disebut kolostrum yang mengandung mineral dan vitamin A, B, dan C serta senyawa immunoglobulin lgA sebagai imunisasi bagi bayi dapat membantu memertahankan tubuh dari infeksi penyakit. Selain itu ASI mengandung bakteri baik dan enzim yang memperkuat usus akibatnya cocok untuk percernaan bayi. Nah, karena itulah ASI memiliki peran yang penting dalam tumbuh kembang anak.
Susu Formula Susu formula adalah makanan olahan sintensis bagi bayi yang berasal dari kombinasi komposisi dan terdapat masa “penyimpanan.” Susu formula dibuat dari bahan dasar susu sapi yang mana kemudian diolah sedemikian rupa dan dikombinasi dengan beberapa protein kompleks seperti gula, lemak, vitamin dan karbohidrat yang kemudian diproduksi secara steril. Maka dari itu dapat dijadikan alternatif yang bergizi sebagai pengganti ASI.
Orang Tua Pilih ASI atau Susu Formula?
Adapun biasanya dari beberapa orang tua lebih memilih menggunakan susu formula itu disebabkan karena kondisi Ibu yang tidak memungkinkan atau sedang tidak sehat, penggunaan ASI yang tidak lancar, kesibukkan orang tua khususnya Ibu yang terkadang sampai tidak sempat memberikan asupan hingga bayi pun merasa kelaparan.
Akhirnya memutuskan untuk menggunakan susu formula sebagai alternatif pengganti ASI. Padahal, masing-masing dari ASI maupun susu formula memiliki manfaat tersendiri yang baik untuk pertumbuhan serta kesehatan bayi.
Akhirnya memutuskan untuk menggunakan susu formula sebagai alternatif pengganti ASI. Padahal, masing-masing dari ASI maupun susu formula memiliki manfaat tersendiri yang baik untuk pertumbuhan serta kesehatan bayi.
Apa Manfaat ASI ?
- Dengan ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi karena mengandung antibodi sehingga dapat terhindar dari penyakit infeksi seperti alergi, diare, dan lain-lain.
- Bayi yang mengonsumsi ASI mempunyai tingkat kecerdasan yang cenderung lebih tinggi daripada bayi yang mengonsumsi susu formula, karena kandungan asam lemak yang pada ASI sesuai dengan kebutuhan.
- Bayi dapat tumbuh dengan berat badan ideal sehingga mengurangi obesitas pada anak.
- Dapat memperkuat tulang-tulang yang ada pada tubuh bayi.
- ASI mudah dicerna dan tidak pernah basi. Akibatnya bayi akan cepat merasa lapar dan haus kembali sekitar dua sampai tiga jam.
- ASI cocok untuk bayi yang baru lahir prematur karena dapat berkonstribusi pada sistem kekebalan tubuh yang terdapat kandungan protein seperti lactoferin dan immunoglobulin lgA.
- Dengan memberikan ASI dapat membantu Ibu terhindar dari penyakit kanker payudara, kanker rahim, tekanan darah tingi, bahkan menurut para ahli dokter Ibu yang menyusui selama kurang lebih tujuh bulan dapat mengurangi resiko penyakit jantung.
- Pemberian ASI yang eksklusif kurang lebih selama 6 bulan dapat mengurangi jumlah kematian pada bayi.
- ASI memiliki nilai gizi yang tinggi untuk pertumbuhan dan peningkatan kecerdasan.
- Penggunaan ASI dapat menghemat ekonomis, praktis, sekaligus bebas dari biaya juga loh.
Apa saja manfaat Susu Formula ?
Sebagai pengganti ASI. Jika orang tua terutama seorang Ibu sedang sibuk atau bekerja, maka susu formula dapat dijadikan sebagai pengganti ASI untuk asupan bayi yang bisa diberikan lewat siapapun entah itu orang terdekat. Dikarenakan pula adanya kendala yang dapat mengakibatkan seorang Ibu tidak dapat memberikan ASI kepada bayinya. Salah satu dampak negatifnya, Ibu dapat terkena penyakit kanker payudara.
Bayi dapat diberikan susu oleh siapa saja. Keluarga terdekat dapat membantu memberikan susu kepada bayi ketika orang tua khususnya Ibu sedang sibuk untuk berkerja hingga tidak sempat memberikan ASI kepada bayi entah itu siang hari atau malam hari. Kalaupun ada pengasuh bayi bisa juga dititipkan untuk membantu memberikan susu pada bayi.
Pemberian susu kepada bayi dapat terjadwal. Berbeda dengan susu formula yang tidak dapat cepat dicerna seperti ASI, akibatnya bayi bila diberi susu formula tidak perlu sering menyusu karena terdapat kandungan karbohidrat yang dapat mengenyangkan bayi setelah menyusu.
Ibu tidak perlu khawatir dengan apa yang akan dimakan. Apapun yang dikonsumsi oleh Ibu sangat bergantung dengan kondisi dan berpengaruh pada asupan (ASI) yang akan diberikan kepada bayi. Oleh karena itu, jika Ibu lebih memilih menggunakan susu formula sebagai pengganti ASI untuk bayi, maka tidak perlu khawatir atau memikirkan hal-hal apa yang mereka makan atau minum.
Nyaman dan Fleksibel. Dengan susu formula dapat digunakan setiap saat dan di mana saja. Ketika sedang pergi di tempat umum, Ibu tidak perlu bingung untuk mencari tempat yang cocok untuk menyusui seperti memberikan ASI kepada bayi. Namun Ibu tetap dapat memberikannya langsung di tempat umum itu. Hanya saja perlu membawa perlengkapan botol sebagai tempat pembuatan susu formula.
Itulah perbedaan antara ASI dengan susu formula yang pada dasarnya keputusan yang mana baik untuk memberikan asupan seperti menyusui atau dengan susu formula pada bayi biasanya dilihat dari tingkat kondisi kesehatan orang tua khususnya dari Ibu sendiri, tingkat kenyamanan, dan gaya hidup serta pertimbangan lainnya.
Sekian uraian pembahasan artikel tentang perbedan ASI dengan susu formula dari saya. Semoga bisa bermanfaat dan dapat diambil untuk menambah wawasan untuk kita semua. Terima kasih dan jumpa lagi di lain waktu.
Penulis: Aulia Nur Tanzila (S1 PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya)
Editor: Binar Kurnia Prahani