Apa Saja Sifat-sifat Energi Bunyi?
Hallo para sahabat ilmiahku, selamat datang di artikel ku kali ini yaa. Di sini kita akan bahas tentang Energi Bunyi. Bunyi sangat dekat dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-sehari. Kamu bisa mendengar kicauan burung yang merdu, suara klakson, dan terompet.
Kamu juga dapat mendengarkan lagu-lagu maupun musik yang kamu sukai. Dari berbagai macam bunyi tadi apakah kalian tau apa itu energi bunyi, dari manakah sumber bunyi tersebut, apa saja sifat-sifat energi bunyi itu? Nah, buat yang belum tau mari kita simak bersama sama penjelasannya.
Apa itu Energi?
Energi adalah suatu besaran yang kita hubungkan dengan sistem dari satu objek atau banyak objek. Jumlah energi juga dapat berubah, misalnya sebuah gaya mengubah salah satu objek dan objek tersebut membuatnya bergerak, maka jumlah energi tersebut akan berubah.
Beberapa ilmuwan dan insinyur menyadari bahwa jika skema yang ditandai sebagai besaran energi terencana dengan baik, maka besaran tersebut dapat digunakan untuk memprediksi hasil eksperimen. Pendapat lain juga menunjukkan bahwa saat skema yang ditandai sebagai besaran energi terencana dengan baik akan dapat membuat mesin seperti mesin pesawat terbang.
Energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya dan dapat dipindahkan dari satu objek ke objek yang lain, namun jumlah totalnya selalu sama (energi bersifat kekal). Tidak ada pengecualian terhadap kekekalan energi ini yang telah ditemukan.
Beberapa ilmuwan dan insinyur menyadari bahwa jika skema yang ditandai sebagai besaran energi terencana dengan baik, maka besaran tersebut dapat digunakan untuk memprediksi hasil eksperimen. Pendapat lain juga menunjukkan bahwa saat skema yang ditandai sebagai besaran energi terencana dengan baik akan dapat membuat mesin seperti mesin pesawat terbang.
Energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya dan dapat dipindahkan dari satu objek ke objek yang lain, namun jumlah totalnya selalu sama (energi bersifat kekal). Tidak ada pengecualian terhadap kekekalan energi ini yang telah ditemukan.
Apa itu Bunyi dan Sumber Bunyi?
Bunyi adalah suatu getaran benda yang dapat merambat melalui perantara. Pengertian dari sumber bunyi ialah benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi. Selain pengertian dari sumber bunyi ada juga syarat-syarat terjadi dan terdengarnya bunyi sebagai berikut.
Pertaman, ada sumber bunyi. Jika tidak ada sumber bunyi, maka kita tidak akan bisa mendengarkan suara suara gemuruh air laut, suara musik, suara orang memetik gitar, dan lain sebagainya
Kedua, ada medium perantara. Medium perantara ini sangat berfungsi bagi kita karena dengan medium perantara ini kita dapat mendengar bunyi dengan jelas. Medium perantara yang kita maksudkan ini adalah telinga kita. Karena telinga berfungsi sebagai alat pendengaran manusia. Jika telinga kita bermasalah, maka suara yang kita terima pun pasti akan ikut bermasalah juga lebih tepatnya kurang jelas atau samar-samar
Ketiga, ada pendengar atau penerima bunyi. Nah buat para sahabat ilmiahku pasti pernahkan merasakan bagimana rasanya ketika berbicara tapi tidak ada yang mendengarkan, pasti rasanya nyesekkan bisa-bisa kita disangkain orang gila gara-gara kita ngomong tapi nggak ada yang dengerin. Hehehe sabar yaa sobat ilmiahku.
Karena itulah mengapa dalam syarat terjadinya bunyi itu ada penerima atau pendengarnya, jika dalam bunyi tidak ada ada pendengar atau penerima suara bunyi tersebut akan terbuang sia-sia, kan kasian juga yaa. Oleh sebab itu pendengar atau penerima bunyi sangat dibutuhkan sekali dalam energi bunyi ini.
Pertaman, ada sumber bunyi. Jika tidak ada sumber bunyi, maka kita tidak akan bisa mendengarkan suara suara gemuruh air laut, suara musik, suara orang memetik gitar, dan lain sebagainya
Kedua, ada medium perantara. Medium perantara ini sangat berfungsi bagi kita karena dengan medium perantara ini kita dapat mendengar bunyi dengan jelas. Medium perantara yang kita maksudkan ini adalah telinga kita. Karena telinga berfungsi sebagai alat pendengaran manusia. Jika telinga kita bermasalah, maka suara yang kita terima pun pasti akan ikut bermasalah juga lebih tepatnya kurang jelas atau samar-samar
Ketiga, ada pendengar atau penerima bunyi. Nah buat para sahabat ilmiahku pasti pernahkan merasakan bagimana rasanya ketika berbicara tapi tidak ada yang mendengarkan, pasti rasanya nyesekkan bisa-bisa kita disangkain orang gila gara-gara kita ngomong tapi nggak ada yang dengerin. Hehehe sabar yaa sobat ilmiahku.
Karena itulah mengapa dalam syarat terjadinya bunyi itu ada penerima atau pendengarnya, jika dalam bunyi tidak ada ada pendengar atau penerima suara bunyi tersebut akan terbuang sia-sia, kan kasian juga yaa. Oleh sebab itu pendengar atau penerima bunyi sangat dibutuhkan sekali dalam energi bunyi ini.
Apa Saja Sifat-sifat Energi Bunyi?
- Dapat merambat melalui medium zat padat, cair dan gas/udaraBunyi dapat merambat melalui zat padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kita aplikasikan dengan cara membuat mainan. Misalnya membuat mainan telepon-teleponan yang terbuat dari dua kaleng yang digabungkan menggunakan tali atau benang. Bunyi dapat merambat melalui benda cair. Perambatan bunyi ini disebabkan oleh adanya gelombang bunyi yang dapat merambat melalui zat cair. Misalnya sonar, alat ini biasanya digunakan untuk mengukur kedalaman air laut. Selain melalui zat padat dan cair, bunyi juga merambat melalui zat gas. Perambatan gas udara ini misalnya ketika kita mendengar suara radio, mendengar orang membunyikan lonceng rumah.
- Bunyi dapat dipantulkanMengapa bunyi dapat dipantulkan? Jadi gini guys, bunyi itu merambat melalui ruang hampa dan dapat dipantulkan ketika mengenai benda yang sifatnya keras.
- Bunyi dapat diserapBunyi dapat diserap oleh bahan yang lunak. Misalnya kaca, karpet, dan busa. Karena jika bunyi itu mengenai benda yang lunak, maka bunyi akan diserap oleh permukaan yang lunak bukan dipantulkan.
Sekian artikel yang aku buat, tetap jaga kesehatan kita masing-masing ya guys agar kesehatan kita tetap terjaga, terima kasih.
Penulis: Laili Rizki Dwi Ainurrokhim (S1 Pendidikan IPA UIN Sunan Ampel Surabaya)
Editor: Binar Kurnia Prahani