Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis-Jenis Adaptasi Pada Hewan

Adaptasi

Jenis-Jenis Adaptasi

Adaptasi adalah

Makhluk hidup mempunyai banyak ciri-ciri, diantaranya adalah mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kemampuan inilah yang disebut dengan adaptasi.

Tujuan utama adaptasi adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup makhluk hidup. Setiap jenis makhluk hidup tentu memiliki cara beradaptasi yang berbeda terhadap lingkungannya.

Jenis-Jenis Adaptasi

Makhluk hidup pada umumnya melakukan tiga jenis adaptasi, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Akan tetapi, tidak semua makhluk hidup dapat melakukan ketiga adaptasi tersebut secara bersamaan.

Biasanya hanya melakukan salah satu dari ketiganya, seperti adaptasi morfologi saja, atau adaptasi fisiologi saja. Namun tidak menutup kemungkinan bagi makhluk hidup yang mempunyai kemampuan beradaptasi yang besar untuk melakukan dua atau tiga adaptasi secara bersamaan.

Begitupula dengan hewan. Hewan cenderung melakukan satu adaptasi yang menjol untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Berikut kita simak pembahasannya!

Contoh Adaptasi Morfologi

Adaptasi Morfologi adalah kemampuan hewan untuk menyesuaikan diri berdasarkan bentuk tubuh atau alat-alat tubuh yang dimiliki makhluk hidup terhadap lingkungannya. Perubahan tersebut diikuti dengan fungsi khusus yang dapat menguntungkan dirinya sendiri. Penyesuaian ini mudah diamati dan dipahami, walaupun mereka masih tergolong satu jenis.

Salah satu contoh adaptasi morfologi pada hewan adalah bentuk paruh yang dimiliki oleh burung;
a. Paruh burung pelikan berbentuk panjang dan besar. Paruh bagian bawah berbentuk menyerupai kantong yang digunakan untuk menyimpan dan memakan ikan yang ada di dalam air.
b. Paruh burung nuri berbentuk pendek, tebal, runcing, dan kuat yang digunakan untuk memecah dan memakan biji-bijian.
c. Paruh burung kolibri berbentuk panjang, kecil, dan runcing yang digunakan untuk menghisap nektar.
d. Paruh itik berbentuk seperti sisir yang digunakan untuk memakan alga dan udang-udang kecil yang ada di rawa.
e. Paruh burung elang berbentuk runcing, kuat, tajam, dan ujungnya melengkung yang digunakan untuk mengoyak dan memakan daging mangsanya.
f. Paruh burung kiwi yang berbentuk runcing dan kuat untuk mematuk kayu pohon dan memakan serangga kecil yang ada didalamnya.
g. Paruh ayam yang berbentuk pendek, tebal, dan runcing yang digunakan untuk memakan biji-bijian dan cacing.

Contoh Adaptasi Fisiologi

Adaptasi Fisiologi adalah kemampuan hewan dalam menyesuaikan diri dengan mengggunakan fungsi alat-alat tubuhnya. Jenis adaptasi ini lebih sulit diamati, karena tidak terlihat secara langsung seperti adaptasi morfologi.

Adaptasi fisiologi membahas tentang fungsi organ-organ bagian dalam tubuh makhluk hidup dengan lingkungannya. Agar dapat memahami lebih jelas, mari kita perhatikan contoh hewan berikut:
a. Ular melakukan adaptasi fisiologi untuk melindungi diri dan mencerna makanannya. Bagian dalam tubuh ular memproses suatu zat, kemudian menghasilkan cairan yang disebut bisa. Cairan bisa dikeluarkan melalui taring yang berada di mulut ular. Saat ular menggigit mangsa, cairan bisa secara otomatis masuk kedalam tubuh musuhnya. Akibatnya musuh menjadi lumpuh dan lemah tak berdaya.

b. Ikan yang hidup di air laut mengeluarkan urine yang lebih pekat dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Ikan melakukan adaptasi fisiologi tersebut untuk menyesuaikan diri dari tekanan osmosis air terhadap tekanan osmosis dalam tubuh.

Contoh Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi Tingkah Laku adalah kemampuan hewan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya berdasarkan tingkah lakunya. Adaptasi ini mudah dilihat dan diamati, sama halnya dengan adaptasi morfologi.

Berikut adalah contoh adaptasi tingkah laku yang dilakukan oleh hewan:
a. Kerbau melakukan adaptasi tingkah laku saat terjadi proses pembakaran zat-zat makanan dalam tubuhnya. Hal ini telah membuat kerbau menjadi gerah atau panas. Karena itu, kerbau berendam dalam kubangan air atau lumpur yang mempunyai suhu agak dingin.

b. Pinguin melakukan adaptasi tingkah laku dengan cara hidup berkumpul bersama-sama untuk mengangatkan tubuhnya. Pinguin mampu beradaptasi terhadap lingkungan pada suhu di bawah 0 derajat celcius. Bulu tebal yang menyelimuti tubuh mereka jika menyatu dalam satu tempat akan mengurangi rasa dingin dan membuat mereka merasa hangat. Selain itu, berkumpulnya pinguin dalam satu tempat menjadi sarang yang aman bagi anak-anak pinguin yang masih kecil dan belum dapat mencari makanan sendiri.

Dari berbagai macam penjelasan di atas dapat dipahami bahwa secara umum hewan dan makhluk hidup lainnya mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan melalui tiga jenis adaptasi, yaitu adaptasi morfologi yang berhubungan dengan bentuk dan alat-alat tubuh, adaptasi fisiologi yang berhubungan dengan fungsi alat tubuh, dan adaptasi tingkah laku yang berhubungan dengan perilaku yang dilakukan oleh hewan atau makhluk hidup tersebut.

Penulis: Azmi Tahmidah
Editor: Admin