Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Lumba-lumba Berkomunikasi

Lumba-lumba adalah 

Setiap hewan memiliki cara tersendiri untuk berkomunikasi dengan koloni mereka. Tujuan hewan berkomunikasi untuk menyampaikan pada sesamanya dimana lokasi makanan, ajakan untuk melakukan ritual kawin, alarm tanda bahaya dan masih banyak lagi. Setiap spesies hewan yang berbeda menggunakan jenis komunikasi yang berbeda pula.

Sistem Sonar pada Lumba-lumba


Secara umum ada dua jenis utama komunikasi pada hewan yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Dalam komunikasi verbal hewan lebih menggunakan suara sedangkan dalam komunikasi non verbal lebih menggunakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, bau, dan sentuhan.

Tahukah kamu lumba-lumba itu bukan termasuk dalam golongan ikan meskipun habitatnya di air. Secara biologis lumba – lumba termasuk dalam infraordo catacea dari kelas mamalia. Sebab inilah secara umum lumba-lumba disebut dengan mamalia laut.

Tidak semua lumba-lumba itu habitatnya di laut, ada jenis lumba-lumba yang habitatnya di air tawar. Di Indonesia tepatnya bagian tengah pulau Kalimantan, orang-orang menyebutnya dengan Ikan Pesut.

Ikan pesut termasuk dalam golongan lumba-lumba, namun yang membedakan ialah ikan pesut ini tidak memiliki moncong seperti lumba-lumba kebanyakan. Lumba-lumba memiliki rentang umur antara 24 sampai 70 tahun, dimana lumba-lumba mengalami masa hamil sekitar 8 sampai 14 bulan. Lumba-lumba melahirkan satu anak dengan kisaran waktu 1 sampai 3 tahun sekali, sedangkan rentang lumba-lumba menyusui berkisar satu sampai satu setengah tahun lamanya.

Lalu bagaimana cara lumba-lumba menyusui anaknya? Lumba-lumba menggunakan teknik yang sama dengan paus saat menyusui anaknya, susu lumba-lumba sangat kental seperti krim sehingga tidak mudah larut dalam air.  Bayi lumba-lumba menyelipkan lidahnya ke lubang kelenjar susu induknya kemudian induk lumba-lumba akan menyemprotkan cairan susu kental ke dalam mulut bayinya.

Sistem pernapasan pada lumba-lumba

Lumba-lumba adalah mamalia laut yang bernapas menggunakan paru-paru. Lumba-lumba memiliki blowhole lubang respirasi merupakan satu-satunya lubang pernapasan eksternal yang letaknya didekat apex dari tulang tengkorak. Lumba-lumba memiliki kantong udara, kantong udara ini berfungsi untuk menampung nitrogen saat lumba-lumba menyelam ke dalam air kemudian dikeluarkan saat ekspirasi.

Ukuran paru-paru pada mamalia laut tergantung dari kemampuan menyelam. Semakin lama dan dalamnya mamalia laut menyelam cenderung memiliki paru-paru yang berukuran lebih kecil, sedangkan mamalia yang menyelam di tempat dangkal cenderung memiliki paru-paru yang besar.

Karena adanya kontraksi dan relaksasi otot yang dikontrol oleh syaraf di daerah blowhole, lubang pernapasan eksternal ini bisa membuka dan menutup.  Syaraf ini peka terhadap perubahan  tekanan, karena itu hewan mamalia laut tahu kapan blowhole bebas dari air sehingga hewan bernapas dengan aman.

Suara lumba lumba

Lumba-lumba mampu mengeluarkan bunyi didalam air untuk berkomunikasi dengan sesamanya dan melacak lingkungan sekitar, mereka mengeluarkan suara yang beragam seperti suara klik, siulan dan dengkuran. Menurut pendapat Dolphin Research Center ada dua teori yang menjelaskan bagaimana lumba-lumba mengeluarkan suara dalam air. T

eori pertama  menyatakan kantung udara dianggap sebagai cerminan akustik, jadi suara yang dihasilkan itu berasal dari bagian kecil jaringan lemak yang letaknya berada di bawah lubang udara. Pergerakan udara terakhir pada jaringan ini memunculkan tekanan yang mengirimkan gelombang suara ke dalam laut.

Teori yang lainnya menyatakan lumba-lumba menggunakan kantong udara untuk membuat suara di dalam air, udara yang dihirup melalui lubang udara akan mengisi kantong udara dan menimbulkan tekanan untuk membuat suara. Artinya kantong udara ini berfungsi sebagai resenator.

Sistem Ekolokasi Pada Lumba-lumba 

Ekolokasi adalah lacak gaung seperti yang dilakukan kelelawar, ekolokasi membantu mereka mencari benda-benda di bawah air dengan cara memancarkan gelombang suara. Mereka memancarkan gelombang suara bernada tinggi dari dahi mereka untuk mengirimkan sinyal suara ke dalam air.

Gelombang suara itu akan memantulkannya kembali dari objek yang menerimanya sehingga membentuk gema, pantulan suara gema ini ditangkap oleh tulang rahang bawah lumba-lumba. Suara gema ini membantu lumba-lumba menemukan lokasi benda yang memantulkan gelombang suaranya bahkan mereka bisa menentukan seberapa jauh lokasi objek berada.

Setiap objek maupun hewan-hewan air yang memantulkan suara gema yang berbeda-beda sehingga lumba-lumba bisa membedakannya. Ekolokasi ini tidak hanya membantu lumba-lumba menentukan jarak suatu objek tetapi juga bentuk, tekstur dan ukuran objek. Air merupakan penghantar gelombang suara sangat baik yang dapat mengirim gelombang lebih cepat lima kali lipat dibandingkan lewat udara.

Sistem Sonar Pada Lumba-lumba 

Sonar singkatan dari sound navigation and ranging adalah suatu metode yang digunakan lumba-luba dan paus dalam melacak. Seperti yang sudah dijelaskan diatas dalam ekolokasi, mereka menggunakan transmisi suara gema untuk mencari keberadaan objek.

Selain itu fungsi dari sonar lumba-lumba bisa dengan mudah menghindari benda-benda atau hewan-hewan laut yang bisa membahayakannya. Lumba-lumba juga menggunakan sonarnya untuk memanggil anak-anaknya atau berkomunikasi dengan lumba-lumba lain.

Penulis: Dyah Ayu Taula