Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara Moral dan Proses Pembelajaran

Moral dan Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran ada siswa yang sangat rajin dan cerdas, ada juga siswa yang pemalas, dan ada pula siswa yang cukup rajin namun kurang cerdas. Nah, yang menjadi pertanyaan mengapa dalam satu kelas terdapat karakteristik siswa yang berbeda-beda? 

Salah satu yang sangat mempengaruhi hal tersebut adalah moral setiap para siswa. Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai hubungan apasih antara moral dan proses pembelajaran. Sudah seharusnya kita membahas moral terlebih dahulu secara mendetail dan terperinci.


Hubungan Moral dan Proses Pembelajaran

Definisi Moral 

Moral merupakan pola kebiasaan atau aturan yang harus dipatuhi setiap individu dalam setiap bentuk interaksi dengan orang lain. Dari pengetian tersebut, dapat diartikan moral merupakan seperangkat aturan mengenai boleh atau tidak, baik atau buruk, pantas atau tidak pantas benar atau salah setiap hal yang harus dilakukan atau yang harus dihindari dalam menjalani kehidupan.


Theory of Moral Development

Ada beberapa teori yang membahas tentang perkembangan moral yaitu berikut ini: 
1. Perkembangan moral menurut teori belajar sosial
Menurut teori belajar sosial, perkembangan sosial merupakan proses yang dipelajari setiap individu dalam berinteraksi terhadap orang lain untuk menjalani setiap kehidupannya. Perkembangan sosial berlangsung secara perlahan melalui proses peniruan dan latihan. 

Seorang remaja biasanya akan mengalami masa di mana yang awalnya bermoral baik menjadi buruk atau sebaliknya dan ada pula remaja yang sejak dini di didik untuk bermoral baik sehingga masa remajanya pun tetap bermoral baik. Remaja akan berkembang moralnya dengan baik jika ia dapat meniru lingkungannya untuk bermoral baik dan latihan untuk bertingkah laku bermoral.

Dalam proses peniruan, seorang anak mengenal tingkah laku bermoral dengan cara mengamati orang tuanya atau orang dewasa lainnya. Maka dari itu peran seorang guru, orang tua dan orang dewasa lainnya sangat berpengaruh dalam memberikan contoh interaksi yang bermoral akan memberikan dampak baiknya perkembangan moral anak.

2. Perkembangan moral menurut kognitif
Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif seseorang berkaitan erat dengan perkambangan moralnya. Oleh karena itu perkembangan moral seseorang bergantung pada perkembangan kognitifnya. 
Menurut Piaget terdapat hubungan yang linier antara perkembangan moral seseorang dengan perkembangan kognitifnya. Jadi apabila perkembangan kognitif seseorang terlambat atau tidak berjalan sesuai dengan masanya, maka perkembangan moral seseorang tersebut juga akan terlambat.


Moral Factors

Menurut para ahli psikologi faktor perkembangan kognitif dan sosial lingkungannya akan sangat mempengaruhi perkembangan moral peserta didik. Selain dua hal tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan moral peserta didik sebagai berikut:
1. Orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya sebagai subjek yang ditiru
2. Kedisiplinan yang diberikan orang tua
3. Interksi dengan teman sebaya

Seorang anak akan menjadikan orang tua, guru maupun orang dewasa lainnya sebagai subjek yang akan ditiru tingkah lakunya dan cara bertindak atau menyikapi setiap perihal yang terjadi. Melatih peserta didik dengan kedisiplinan tinggi akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan moral. 

Peran orang tua dan guru akan sangat dibutuhkan mengenai perihal kedisiplinan ini karena mereka adalah lingkungan terdekat dari anaknya. Seorang anak pastinya memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, oleh karena itu anak akan meniru perbuatan dan tingkah laku dari orang dewasa disekitarnya. Maka dari itu sikap kedisiplinan dari orang tua akan menjadikan anaknya mengikuti kedisiplinannya selain melatihnya untuk disiplin.


Relationship Between Moral and Learning Process

Seberapa tingkat kedisiplinan seorang peserta didik akan mempengaruhi seberapa lancarnya proses pembelajarannya. Ketika peserta didik memiliki kedisiplinan yang tinggi, maka dia akan mengatur waktunya seefisien mungkin untuk belajar, keluarga dan teman-temannya. 

Lain halnya dengan peserta didik yang tidak memiliki sikap kedisiplinan, setiap waktu yang berlalu akan terbuang sia-sia untuk hal-hal yang tidak berguna, waktu yang hanya bermain tanpa belajar. Sekalipun saat berada di sekolah, peserta didik yang tidak disiplin tetap akan hanya bermain atau tidur tanpa menghiraukan ucapan guru mengenai pembelajarannya.

Seorang anak yang memiliki sikap disiplin dapat dikatakan bahwa ia memiliki moral yang baik. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa moral seorang anak atau peserta didik akan sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan prestasi yang dihasilkannya. Ketika seorang anak yang bermoral baik maka dalam pelaksanaan proses pembelajaran juga akan berjalan baik, karena dalam kehidupan sehari-hari peserta didik tersebut menanamkan tingkah laku dan moral yang baik.

Begitu juga dengan anak atau peserta didik yang memiliki moral yang buruk dalam melakukan proses pembelajarannya akan bermalas-malas tanpa memperhatikan ucapan gurunya. Maka dari baik atau buruknya moral seorang anak atau peserta didik akan mempengaruhi proses pembelajarannya di sekolah dan peningkatan prestasinya.


Moral Influence in Student Learning Achievement

Bahwa pengaruh moral itu sangat berpengaruh bagi prestasi belajar siswa, dikarekan jika siswa memiliki moral yang baik dalam belajarnya maka mereka akan mempunyai prestasi yang baik juga. Sebaliknya juga jika siswa tersebut tidak mempunyai moral yang baik, maka jika dikelas siswa akan bermalas-masalan diwaktu pelajaran berlangsung. 

Untuk meningkatkan prestasi peserta didik maka bentuklah moral tersebut dengan baik. Karena itulah peran orang tua dan guru biasanya mencerminkan moral yang baik,  ataupun tingkah laku yang baik da benar terhadap anak atau peserta didiknya.

Author: FARDA ZAHROH DINAFIL ARDILLA