Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Kondisi Psikis Anak Saat Orangtuanya Berpisah?


Kondisi Psikis

Tentunya kalian tidak mau kan jika kedua orang tua kalian bercerai. Semoga saja tidak terjadi pada diri kamu. Banyak sekarang anak menjadi dampak keegoisan orangtua yang hanya mementingkan perasaannya sendiri. Orangtua tidak akan berpikir bahwa perceraian akan berdampak pada kondisi psikis anak. Seperti apa kondisi psikis yang dialami anak saat orantuanya bercerai? Mari kita simak terlebih dahulu.
Bagaimana Kondisi Psikis Anak Saat Orangtuanya Berpisah?

Perceraian

Semua orang tidak akan pernah menginginkan sebuah perpisahan atau sebuah perceraian. Perceraian adalah salah satu bentuk dari kegagalan sepasang suami-istri yang tidak lagi memenuhi tugas masing-masing sebagai orang tua. Salah satu pihak yang memutuskan untuk meninggalkan dan hidup secara terpisah. Akan tetapi bagaiaman jika memang harus begitu adanya? Perceraian sering dianggap oleh orang tua jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan dalam rumah tangga. Akan tetapi itu akan berdampak pada kondisi psikis anak.

Jika memang itu yang menjadi keputusan orang tua maka orang tua juga harus memikirkan apa yang akan terjadi pada anak. Usahakan tidak berdampak pada kondisi psikis anak. Cara menyampaikan tentang perceraian kepada anak harus memerhatikan usia sang anak. Cara penyampaiannnya berbeda sesuai umur agar anak tidak salah persepsi.

Pertengkaran adalah yang sudah biasa jika akan mengalami perceraian. Pertengkaran yang dilihat oleh sang anak akan berakibat fatal dan akan membuat anak merasa ketakutan. Semua anak tidak suka melihat orang tuanya bertengkar karena hal itu hanya membuat dia merasa takut, sedih dan kebingungan. Jika anak sudah merasa sering melihat pertengkaran orang tua itu akan berakibat menurunnya keceriaan mereka dan tidak seperti anak-anak lainnya.

Dampak Terhadap Anak

Perceraian membuat dampak besar bagi anak terutama dampak psikisnya. Jika anak tahu bahwa orang tuanya bercerai maka anak akan berpikir aneh-aneh dan berdampak buruk bagi mentalnya. Biasanya sebelum perceraian oran tua pasti mengalami pertengkaran dan biasanya masih bisa ditutupi akan tetapi tidak jarang juga anak mendengar dengan jelas pertengkaran tersebut. 

Dampak yang terjadi adalah sebagai berikut:
1.      Anak menjadi pendiam
Jika seorang anak mengetahui orang tuanya berpisah maka keceriaan anak akan hilang. Hal itu disebabkan karena anak yang memikirkan bagaimana kelak nasibnya jika tidak ada orang tua yang utuh, dan apa kata orang jika orang tuanya tidak lagi bersama. Dan karena itu juga anak menjadi pendiam dan cenderung melamun. Keadaan tersebut akan terus begitu dan menyiksa mental sang anak dan lama kelamaan mereka tidak bisa menikmati masa mudanya.

2.      Anak menjadi tidak percaya diri
Dampak selanjutnya adalah anak akan menjadi tidak percaya diri. Semakin mengetahui bahwa orang tuanya tidak bersama lagi maka anak akan terganggu mental. Karena diakibatkan lingkungan yang tidak mendukung seperti ada temannya yang mencemooh sehingga tidak percaya diri. Misalnya juga apabila ada suatu undangan yang mengharuskan orang tua nya hadir keduanya dan ternyata tidak bisa hadir maka anak akan minder terhadap temannya dan akan merasa malu.

3.      Marah terhadap dunia
Akibat dari perceraian anak jadi tidak percaya pada siapapun dan menganggap dunia ini tidak adil bagi mereka. Mereka akan merasa dikhianati oleh keduas orang tuanya.

Tentang Hak Asuh Anak

Orang tua yang bercerai seringkali bermasalah dengan hak asuh anak. Masing-masing berkeinginan untuk mengasuh anak secara penuh. Namun, jika anak sudah berusia di atas 12 tahun, anak sebaiknya diajak bicara karena di usia ini, anak dirasa bisa memutuskan apa yang lebih baik untuk dirinya.

Apabila kemudian ditanya, mau tinggal sama siapa, akan terjadi tarik menarik. Maka perlu kebesaran hati dari ayah dan ibu. Kalau anak milih dengan ayah bukan berarti tidak sayang sama ibu. Ini hanya karena harus milih.

Bagaimana Cara Mengatasi Hal Tersebut?

Nah, untuk yang mengalami hal tersebut karena perceraian , maka aku akan memberitahukan bahwa  ada caranya lo mengatasi hal tersebut. Cara mengatasi khususnya bagi anak agar tidak mendapat tekanan mental. 

Jika kedua orang tuanya tidak tinggal bersama lagi atau pisah maka simak tips cara mengatasinya sebagai berikut:
1.      Meyakinkan anak bahwa dia selalu dicintai
Ini adalah bagian penting dari mengatasi anak agar tidak terganggu kondisi psikisnya. The power of  love akan mengubah segalanya menjadi lebih baik. Biasanya setelah perceraian anak akan menyalahkan dirinya sendiri misal jika dia menjadi lebih baik lagi maka perceraian tidak akan terjadi. Menanggapi seperti itu orang tua harus mengatakan bahwa apa yang dipikirkan oleh anak salah besar dan mereka masih dicintai sama seperti sebelum perceraian terjadi.

2.      Berkata sebenarnya jangan tutupi
Jika anak tidak mengetahui soal perceraian yang dilakukan oleh kedua orang tua, sebisanya orang tua memberikan pengertian sesuai batas umur dan pengertian mereka. Jangan sampai mereka mengerti dari orang lain yang dapat membuat anak akan lebih benci kapada keua orang tuanya.

3.      Ajak untuk berbicara
Setelah perceraian berlangsung pasti anak akan menjadi pemurung dan tidak ceria lagi. Orang tua harus membujuk mereka agar berbicara salah satunya dengan mengajak bicara mereka melalui kegiatan sehar-hari. Hal itu akan berdampak postif untuk perkembangan anak.

4.      Usahakan kedua orang tua berdamai
Nah, jika kedua orang tua sudah tinggal pusah, maka usahakan mereka juga sering bertemu agar anak merasa meskipun sudah bercerai anak masih merasakan keutuhan kedua orang tuanya. Cara berdamai adalah solusinya demi kondisi psikis anak.

5.      Ciptakan dukungan lingkungan yang kuat
Jika orang tua masih dalam masa proses perceraian, usahakan untuk bekerjasama dengan orang terdekat selain orang tua. Itu akan mempermudah anak agar tidak merasa kesepian dan tidak mimikirkan apa yang terjadi pada orang tua.

Cara Agar Anak Berprestasi Meskipun Orang Tua Bercerai

Ada beberapa hal yang wajib dilakukan orang tua agar anak-anak korban perceraian tak mengalami banyak gangguan, bisa mencapai sukses, dalam hidupnya. Berikut beberapa di antaranya:

·    Pada tingkat potensi yang kuat dari anak, orang tua harus bisa menfasilitasi kondisi yang kondusif. Sampaikan bahwa perceraian ini cobaan atau ada hikmahnya, sehingga memotivasi si anak untuk berpikir positif. Dan, ini akan memotivasi anak untuk belajar.
     
     Kesuksesan bisa diraih selama ada kerja sama yang baik orang tua yang berpisah. Walaupun keduanya sudah menikah dengan orang lain, mereka harus tetap berkomunikasi dan bekerja sama demi anak. Ayah dan ibu harus menghilangkan rasa benci, dendam, tapi memfokuskan untuk perkembangan anak-anak.
·     
        Ayah dan ibu harus berdialog apa pun yang terbaik untuk masa depan anak. Misalnya, ketika ada acara ulang tahun, perayaan, keduanya harus datang merayakan bersama dengan anak. ''Kalau ditelusuri latar belakang dari anak-anak yang sukses walau jadi korban perceraian, karena ada komunikasi yang intens antara ayah dan ibunya.

Author: Astri Widya Ningrum