Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Tubuh Bisa Berkeringat?

PROSES KERINGAT

Hai sobat! Kalian tentu pernah melakukan suatu aktivitas berat kan? Misalnya seperti olahraga,berjalan,berlari,atau mengangkat benda yang berat. 

Lalu apa yang terjadi pada tubuh kalian setelah melakukan aktivitas tersebut? Pasti tubuh kalian berkeringat, kok bisa ya? Kenapa? Bagaimana caranya? Pasti ada terbesit pikiran seperti itu. 

Bagaimana Tubuh Bisa Berkeringat?

Oleh karena itu di artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana tubuh kalian bisa berkeringat setelah melakukan aktifitas yang berat? Yuk simak artikel ini!

Bagaimana seseorang bisa berkeringat?

Pasti kalian setelah melakukan aktivitas berat tubuh kalian pasti mengeluarkan keringat, dan kalian juga pasti pernah memikirkan “ kenapa tubuh kita bisa berkeringat sehabis melakukan aktifitas berat? Bagaimana caranya ya?

Tubuh seseorang bisa mengeluarkan keringat pada kondisi tertentu, dan inilah proses yang terjadi pada tubuh kita pada saat tubuh kita mengeluarkan keringat.

Berkeringat disebabkan oleh aktivitas fisik sehingga tubuh kita mengeluarkan panas sehingga otak pun merespon dengan mengeluarkan keringat melalui kelenjar ekrin yang ada di dalam tubuh. 

Keringat akan keluar melalui pori-pori tubuh yang suhunya lebih rendah dari suhu tubuh di bagian lainnya. Tetapi dengan keluarnya keringat bukan berarti mendinginkan suhu tubuh, keringat harus sampai menguap atau bilang dari tubuh agar suhu tubuh bisa menurun. 

Biasanya kita juga menjumpai keringat yang bau. Itu karena tubuh memiliki kelenjar lagi di bagian paha dan ketiak yaitu kelenjar apokrin. Inilah kelenjar yang dapat mengeluarkan bau. 

Dengan keringat yang bau ini juga bisa menarik perhatian dari bakteri Staphylococcus hominis sehingga membuat cairan yang keluar menjadi lebih tidak sedap karena adanya lebih banyak nutrien atau zat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tubuh berkeringat

1. Aktivitas

Aktivitas, apapun yang dilakukan baik bekerja, lari, berjalan ataupun berolahraga seperti angkat beban, sepak bola dan lain-lain itu menyebabkan kita berkeringat. Bahkan, aktivitas seperti presentasi pun dapat memicu keluarnya keringat apalagi ketika anda gugup.

Selama tubuh melakukan aktivitas fisik tubuh akan sangat memungkinkan untuk mengeluarkan keringat. Agar tidak terlalu banyak mengeluarkan keringat sebaiknya beraktivitas di dalam ruangan yang teduh atau jika terpaksa beraktivitas di luar ruangan sebaiknya pada waktu tertentu seperti pada pagi hari atau sore hari pada waktu mendekati senja.

2. Makanan yang panas dan pedas

Pasti pada saat anda makan makanan yang pedas, anda sering  mengelap dahi diatas bibir. Itu karena reseptor yang dipicu oleh makanan pedas yang kita makan sama dengan reseptor yang ada pada saat kita menerima rangsangan panas. Untuk mencegahnya maka jangan maan terlalu pedas agar reseptor keringat tidak terpicu.


3. Alkohol dan kopi

Alkohol dan kopi juga bisa memicu keluarnya keringat. Alkohol bisa membuat seseorang berkeringat karena alkohol dapat melebarkan pembuluh darah kulit, jadi tak heran jika seorang peminum sehabis minum pasti akan berkeringat.

Kopi juga dapat membuat seseorang berkeringat. Itu dikarenakan kandungan di dalam kopi yaitu kafein yang dapat memicu atau menstimulasi kelenjar keringat pada tubuh .

4. Sakit

Pada saat tubuh kita sakit cara tubuh untuk melawan suatu infeksi ataupun suatu bakteri atau virus yaitu dengan demam. Saat demam terjadi suhu tunuh  berada lebih tinggi beberapa derajat dari suhu tubuh normal, itu akan memicu seseorang berkeringat. 

Lalu pada saat penyakit dari tubuh seseorang itu hilang dan penyakitnya berhasil diatasi, pengatur suhu tubuh akan kembail menyesuaikan suhu tubuh seperti suhu tubuh normal. 

Yang bisa dilakukan jika tubuh terjadi demam adalah dengan cara mengkonsumsi obat-obatan yang dalamnya terkandung zat paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam.

Ya, itu tadi proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi tubuh kita mengeluarkan keringat. Jadi, kalian sudah tau mengapa anda bisa berkeringat an.

Penulis : Fairuz Nafis Robbani