Mengapa Daun Jati Berguguran Saat Musim Kemarau ?
Mekanisme Pengguguran Daun Jati
Assalamu’alaikum, salam literasi! Pasti teman-teman pernah melihati daun jati yang jatuh berserakan saat musim kemarau, bahkan sampai menumpuk di tanah. Tahukah kalian, sebenarnya apa yang dilakukan oleh pohon jati saat itu? kira-kira bagaimana proses yang dilalui sebelum daun itu jatuh? Hal tersebut akan dibahas dalam artikel ini.
Pengertian pohon jati
Sebelum pada inti pembahasan, lebih baik mengenal seperti apa pohon jati itu. Jati adalah sebuah pohon penghasil kayu yang memiliki mutu tinggi. Pohonnya besar, berbatang lurus, dan dapat tumbuh mencapai ketinggian 30-40 meter. Memiliki daun besar yang jatuh di musim kemarau. Jati merupakan pohon yang mendunia.
Penguapan tumbuhan
Penampakan pohon jati pada saat musim hujan adalah seperti gambar di atas. Sangat hijau bukan? Sementara keadaan pohon jati di musim kemarau adalah kering. Tidak nampak daun-daun yang hijau menggugah mata. Bahkan nampak seperti tumbuhan yang akan mati saja. Kira-kira kemana semua daun-daun pohon jati hijau tadi? Begini penjelasannya, karena suhu di musim kemarau sangat panas, ketika musim kemarau tiba tumbuhan akan mengalami penguapan. Untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, pohon jati menjatuhkan alias menggugurkan daunya. Setiap pohon jati akan mengalami hal yang sama yaitu pengguguran daun. Penguapan terjadi pada bagian daun, sehingga daun harus digugurkan. Hal ini bertujuan agar pohon jati terus hidup. Karena jika tidak menggugurkan daunnya, maka penguapan yang terjadi akan semakin besar dan pohon jati bisa saja mati.
Pada musim kemarau jati akan mengurangi penguapan dengan cara
Pengguguran daun umunya dialami oleh setiap tumbuhan. Selain untuk mengurangi penguapan, pengguguran daun juga bertujuan untuk menyediakan tempat bagi daun-daun baru yang akan tumbuh pada musim selanjutnya. Gugurnya daun tidak hanya dialami oleh daun tua, tetapi juga dialami oleh daun muda.
Absisi daun
Proses pengguguran daun jati diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor air, nutrisi, serta hormon pada tumbuhan. Pengguguran daun diawali dengan terbentuknya zona absisi (daerah pengguguran) pada pangkal tangkai atau helaian daun. Pada zona inilah terdapat berkas-berkas pengangkut yang ukuranya lebih kecil dari pada berkas pengangkut yang ada pada organ tumbuhan lain, pada zona ini tidak ada jaringan penguat seperti kolenkim dan sklerenkim. Ketika daun akan gugur, lamella tengah diantara beberapa sel tertentu di daerah distal zona absisi akan terurai. Terurainya bagian dinding sel ini, menyebabkan keadaan yang tidak seimbang antara daerah proksimal zona absisi yang semakin membesar, dengan daerah distal zona absisi yang terus mengalami penuaan. Akhirnya terjadilah pematahan pada pangkal tangkai daun atau yang kita sebut sebagai pengguguran daun.
Manfaat pohon jati
Pohon jati adalah salah satu tanaman keras yang bernilai ekonomis tinggi dengan kayu terbaik untuk industri furniture dan juga bahan bangunan rumah. Bagian-bagian pohon jati memiliki banyak manfaat mulai dari daun hingga akarnya
1. Daun
Pohon jati memiliki daun yang banyak dan selalu tumbuh. Daunya juga lebar sehingga sering dimanfaatkan oleh pedagang tradisional sebagai bungkus makanan. Daun jati yang masih muda bisa dimanfaatkan pula sebagai pewarna alami. Warna yang dihasilkan yaitu warna merah kecoklatan
2. Batang
Pohon jati adalah pohon yang kuat. Selain memiliki tekstur dan serat paling indah, karakteristik batangnya sangat keras sehingga cocok sebagai bahan bangunan. Misalnya dibuat sebagai kerangka jendela, kursi, meja, dan lain sebagainya
3. Akar
Akar atau bonggol jati dapat bernilai tinggi apabila diubah menjadi sebuah kerajinan. Kerajinan bonggol jati menggunakan metode pahat. Jenis kayu yang tahan air, tahan rayap, dan mampu bertahan lama ini membuat banyak orang menyukainya.
Jadi daun jati berjatuhan karena sedang melakukan pengguguran ya.. pengguguran ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan demi melangsungkan hidup pohon jati itu sendiri. Karena semakin banyak daunnya, maka semakin besar pula penguapannya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Teruskan semangat membaca untuk menambah ilmu. Terima kasih
Author: Hanifah