Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misteri Pluto

Loss of Planet Pluto

Apa sebenarnya Pluto itu? Planet? Bintang? Satelit? Berbagai macam spekulasi mengenai Pluto sudah lama sekali bermunculan. 

Karakteristik Pluto

Seiring dengan banyaknya spekulasi yang muncul, akibatnya banyak sekali pendapat mengenai apa itu Pluto sebenarnya. 


Banyaknya pendapat yang bermunculan tentu saja tidak sedikit menimbulkan pro dan kontra tentang Pluto, yang kemudian hanya dapat di buktikan dengan penelitian langsung oleh para ilmuwan dan para ahli.

Salah satu pendapat menyatakan, Pluto sebelumnya merupakan sebuah planet, tetapi karena kemudian Pluto menghilang dan muncul kriteria baru mengenai bagaimana suatu benda bisa dikatakan sebagai sebuah planet dan Pluto sudah tidak memenuhi syarat-syarat agar dapat di katakana sebagai sebuah planet lagi. 

Tetapi, beberapa waktu lalu Pluto di kabarkan muncul kembali dan akan kembali menjadi planet kesembilan Tata Surya di Galaksi Bima Sakti.

Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas apakah benar pluto itu sebuah planet? Langsung saja kita kita lihat di pembahasan berikut ini.


1. Discovery of planet Pluto

Awal di temukan pada 1930, Pluto di temukan oleh Clyde Tombaugh dan di nyatakan sebagai sebuah Planet. Di keranekan pada masa itu belum banyak pengetahuan mengenai sebuah Planet. 

Kemudian para ilmuwan belajar kembali mengenai sebuah Planet dan memikirkan kembali apakah memang benar bahwa Pluto merupakan sebuah Planet. 

Jadi, pada awal penemuan memang Pluto di nyatakan sebagai sebuah Planet, tetapi kemudian pada 2006 Pluto di nyatakan sebagai Planet Kerdil dengan sebutan sebagai planet terkecil dan terjauh.

2. loss of planet title on pluto

Pada beberapa waktu sebelumnya, Pluto terlihat seperti sebuah Planet yang agak aneh tetapi masih jelas di nyatakan sebagai sebuah Planet. 

International Astronomical Union(IAU) mendefinisikan bahwa sebuah planet harus memiliki orbit bebas agar mempunyai gaya gravitasi primer, disinilah pluto tidak memenuhi persyaratan. 

Pluto melintasi garis obit Neptunus, sehingga gravitasinya di dapat dari Neptunus. Sedangkan, sebuah planet harus memiliki gravitasi primer dari orbitalnya sendiri.

Keanehan lainnya juga terdapat pada satelit alam(bulan) dari Pluto, yaitu Charon yang ukurannya relative sangat besar apabila di bandingkan dengan ukuran Pluto sebagai planet induk nya. 

Ukuran Charon yang mencapai setengah kali lipat dari ukuran Pluto sebagai planet induknya membuat para astronom menyebut Pluto-Charon sebagai Plnet kembar, seperti hal nya Bumi dan Mars atau Uranus dan Neptunus. 

Keanehan lainnya juga terdapat pada perbedaan komposisi antara Pluto dan Charon, tetapi kedua bisa berada dalam satu system, hal tersebut juga menjadi teka-teki.

Pada akhirnya, dalam siding ke-26 International Astronomical Union (IAU) di Praha, Republik Cheko, membuat keputusan bersejarah dalam dunia Astronomi, yaitu mengeluarkan Pluto dari daftar planet di tata surya, dan menyatakan Planet di tata surya terdiri dari 8 Planet saja. 

Dalam sidang tersebut Resolusi 5A menyatakan, sebuah benda langit dapat di katakana sebagai planet apabila memenuhi tiga syarat, yaitu:
1. Mengorbit matahari
2. Berukuran cukup besar untuk memepertahankan bentuk bulat
3. Memiliki garis Orbit yang jelas dan tidak ada benda langit lain di garis orbirt tersebut.

Kesimpulan

Dengan definisi tersebut, Pluto dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai planet. Karena orbit Pluto memotong orbit Planet Neptunus, sehingga ketika mengelilingi matahari, Pluto terkadang berada lebih dekat dengan matahari di bandingkan Planet Neptunus. 

Dengan demikian, Planet Pluto di nyatakan tidak ada atau bukan lagi sebuah planet dalam tata surya dan berganti menjadi benda langit seperti Charon. 

Penulis : Nadia Ilma Rohestina