Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Kedokteran Islam : Ibnu Sina dalam Sains

Ibnu Sina

Ibnu Sina adalah

Hallo para pembaca yang saya cintai. Kali ini saya akan membahas tentang sejarah tokoh muslim yang sangat luar biasa. Siapakah beliau?. Beliau bernama Ibnu Sina, Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan muslim hebat yang mendapat julukan sebagai bapak kedokteran.
Ibnu Sina dalam Sains

Biografi Ibnu Sina

Nama asli Ibnu Sina yaitu Abu Ali Al-Husein Ibnu Abdullah Ibn Hasan Ibnu Al-Sina, Ibnu Sina juga di panggil sebagai Avicenna. Lahir pada tanggal 22 Agustus 98 M / 370 H desa Ashona Uzbekistan. Ayah dan ibunya bernama Abdullah dan Setareh.
Pada usia 10 tahun Ibnu Sina sudah hafal al-qur’an dan sebagian sastra arab. Sehingga beliau di kenal pemuda yang cerdas. Selain  belajar secara otodidak, beliau juga banyak berguru dalam segala bidang yaitu akhlak, tasawuf, dan fiqih. Ibnu Sina juga belajar ilmu umum seperti ilmu logika dan matematika, bahkan hanya dalam jangka waktu satu setengah tahun beliau mempelajari ilmu kedokteran pada gurunya yang bernama Isa Bin Yahya.
Usia 17 tahun beliau di takdirkan untuk menangani seorang sultan (penguasa) Bukhoro  bernama Nur Bin Mansur yang pada masanya sedang sakit keras, dan malangnya tidak ada seorangpun yang mampu menyembuhkan penyakit sultan. Beruntung berkat tangan Ibnu Sina penyakit sultan bisa di sembuhkan.
Setelah sultan kembali pulih, Ibnu Sina di tunjuk sebagai dokter Istana dan di beri izin untuk menggunakan perpustakaan terkenal pada masanya. Perpustakaan tersebut menyimpan banyak buku yang tidak mungkin di dapatkan di luar. Banyak ilmu yang beliau dapatkan dari perpustakaan tersebut, hingga pada akhirnya perpustkaan di bakar habis oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab, bahkan tidak di ketahui siapa dan apa alasan membakar perpustakaan tersebut.
Paragraph 6 : karya ibnu sina yang paling monumental yaitu
Usia 21 tahun Ibnu Sina mulai menulis karya-karya abadi yang mungkin tidak akan terlupakan sepanjang masa. Salah satu karya beliau yang paling monumental yaitu Al-Qanun fii Al-tibb (The Canon of Mediciane). Buku ini membahas tentang klasifikasi, penjabaran, dan pengobatan suatu penyakit. Pengobatan yang beliau sajikan merupakan kombinasi antara sistem Yunani dan Arab dengan tambahan pengalam pribadi beliau

The canon of mediciane

Berikut merupakan garis besar pemaparan Ibnu Sina dalam buku The Canon of Mediciane :
1.         Eksperimental obat
The Canon of Mediciane merupakan buku pertama yang menghubungkan obat-obatan dengan hasil penelitian dan analisis dari suatu penyakit.

2.         Farmakologis Klinis
Tujuan penekanan Ibu Sina dalam menguji obat-obatan untuk memberikan landasan eksperimen secara farmakologi. Sehingga obat yang nantinya akan  di berikan kepada pasien harus memiliki kualitas yang baik.

3.         Ilmu-ilmu farmasi
Buku ini juga turut berkontribusi dalam dunia ilmu farmasi. Seperti, menerangkan pentingnya memisahkan obat medis dengan obat-obatan farmasi, cara menurunkan deman dengan menggunakan es, dll.

4.         Pharmacotherapy
Ibnu Sina mendedikasikan pharmacotherapy (obat kompleks) untuk di gunakan sebagai pengobatan dalam merawat pasien yang sedang menderita kanker dan tumor.

5.         Anatomi
Ibnu Sina merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan sistem anatomi manusia. Beliau berpendapat bahwa segala setiap bagian tubuh manusia saling berhubungan, baik dari ujung rambut sampai ujung kaki.

6.         Tekanan darah
Dalam buku ini di jelaskan, bahwa Ibnu Sina menyelidiki metode pengendalian tekanan darah karena sebelumnya beliau menemukan adanya pendarahan disebabkan tekanan darah yang di dorong oleh tingkat kadar kolesterol yang tinggi dalam darah.

7.         Nadi
Beliau menggunakan pergelangan tangan sebagai tempat yang ideal dalam merasakan denyut nadi.

8.         Terapi kanker
Ibnu Sina menerangkan terapi kanker dilakukan dengan perawatan bedah. Caranya, melakukan pengangkatan atau penghapusan pembuluh darah yang menuju langsung ke tumor dan pembunuhan kuman di daerah yang di rawat.

9.         Konsep tidur seimbang
Menurut beliau tidur adalah cara istirahat yang ideal bagi tubuh manusia dan kurang tidur menyebabkan tubuh kekurangan energi dan lemahnya mental.

10.       Imun (daya tahan tubuh)
Beliau menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan kondisi fisik dan psikis. Apabila kedua hal tersebut tidak berjalan semestinya, maka dengan mudahlah suatu penyakit menyerang tubuh manusia.

Ibnu Sina wafat pada usia

Sebelum wafat, beliau sempat memerdekakan semua budaknya dan memshodaqohkan harta kekayaan kepada fakir miskin. Ibnu Sina wafat pada usia 58 tahun pada bulan Ramadhan 1037 M di Hamadan Persia.

Sekian yang dapat sampaikan, semoga apa yang sudah saya tuliskan bisa bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin

Author: HALIMATUS SA’DIYAH