Cara Manulis Pendahuluan
Artikel ini fokus pada Cara Manulis Artikel Ilmiah: Pendahuluan (Introduction). Bagian Pendahuluan menjadi bagian yang memiliki penilaian paling besar dari suatu artikel.
Kenapa bagian Pendahuluan menjadi penilaian tertinggi? Karena bagian introduction / pendahuluan memuat HARAPAN, KENYATAAN, MASALAH, ALTERNATIF SOLUSI PENYELESAIAN (ada kebaruannya) yang ditawarkan oleh peneliti. Ketika bagian ini tidak memilik benang merah dan alur berpikir yang baik dan benar, maka bisa dijamin artikel yang kita tulis pasti di REJECT oleh editor dan reviewer.
Temuan yang saya dapatkan adalah banyaknya penulis artikel ilmiah masih rendah dalam penulisan Pendahuluan/Introduction.
Ada 3 temuan utama yang saya dapatkan berdasarkan pengalaman sebagai penulis dan reviewer, yaitu:
- Terlalu banyak mengutip pendapat para ahli tanpa melakukan sintesis,
- Tidak ada benang merah antar paragraf,
- Belum mampu menunjukkan kebaruan dari penelitian yang dilakukan berdasarkan studi literatur yang sistematis dan mendalam dari penelitian-penelitian terdahulu.
Oleh karena itu, penulis akan memberikan tips dan trik dalam menulis Bagian Pendahuluan sebagai berikut.
1. General to specific statement (Jangan Zigzag)
Kenapa artikel Anda diREJECT? Salah satu penyebabnya adalah tidak ada konsistensi dalam Bagian Pendahuluan. Narasi yang Anda sajikan terkesan Zigzag. Tidak ada yang secara spesifik mengarah ke HARAPAN, KENYATAAN, MASALAH, dan ALTERNATIF SOLUSI (ADA KEBARUAN) dalam artikel yang Anda tulis.
2. Kurang lebih 2 halaman (relatif) yang menunjukkan pentingnya issue research diangkat dan bagaimana perbedaannya dengan paper lainnya.
SINGKAT, PADAT, dan JELAS. Tiga kata tersebut mewakili pendahuluan yang Anda buat. Banyak kasus artikel yang diREJECT adalah artikel yang belum mampu menunjukkan kebaruan dari penelitian yang dilakukan berdasarkan studi literatur yang sistematis dan mendalam dari penelitian-penelitian terdahulu.
3. Perlu Referensi Jurnal Terbaru (5 tahun terakhir), hindar kutipan “in”....dalam...and
Poin ini menunjukkan State of the Art. Adanya novelty (kebaruan) dari artikel yang kita buat perlu merujuk hasil-hasil penelitian sebelumnya. Hal yang paling mudah untuk mendapatkan kebaruan adalah dengan studi literatur dari artikel 5 tahun penelitian terakhir. Usahakan referensi dari jurnal-jurnal yang sudah terindeks Scopus dan Web of Science, ini akan menambah poin artikel Anda dari sudut pandang kebanyakan reviewer. Poin penting lainnya adalah hindari "in"... dalam... and di artikel Anda. Sebisa mungkin cari sumber primer (utama).
4. Not history & not definition
Perlu diingat konsep penting lainnya adalah Bagian Pendahuluan bukan sebuah history atau kumpulan-kumpulan definisi. Ini akan membuat jenuh para reviewer. Hindari hal ini dalam artikel Anda.
5. Di paragraf terakhir HARUS dinyatakan TUJUAN (OBJECTIVES)
Bagian Pendahuluan wajib SINGKAT, PADAT, dan JELAS yang di bagian akhir harus sudah muncul tujuan dari penelitian yang ada. Ada beberapa artikel yang sudah membuat poin tersendiri terkait tujuan. Tapi tidak ada salahnya ada selalu menyinggung tujuan di akhir bagian Pendahuluan untuk memperkuat kebaruan artikel.
Suatu artikel memiliki peranan paling penting dalam satu artikel yang akan Anda submit di jurnal terindeks Scopus dan Web of Science. Oleh karena itu, perhatikan apa mau dari jurnal yang akan Anda tuju. Semoga Tips dan Trik Cara Menulis Artikel Ilmiah: Pendahuluan (Introduction) ini dapat bermanfaat.
Penulis: Binar Kurnia Prahani