Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inovasi Pendidikan Karakter di Indonesia

Pengertian Pendidikan Berbasis Karakter

Inovasi pendidikan berbasis karakter adalah pembelajaran yang dikemas oleh pengajar, guru atau instruktor yang merupakan wujud dari sebuah gagasan atau sebuah teknik yang baru agar mampu memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan atau memperoleh kemajuan dalam proses pembelajaran dan juga hasil belajar yang memuaskan yang disertai pendidikan atau gerakan penguat pendidikan karakter. 

Inovasi Pendidikan Karakter di Indonesia

Pembelajaran inovasi pendidikan berbasis karakater dapat menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan mengapa demikian, Karen kunci dari pembelajaran inovatif sendiri adalah learning is fun (pembelajaran yang menyenangkan ) selain kita mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan dan memiliki pendidikan karakter yang akan mempengaruhi umtuk kehidupan selanjutnya perhatikan apa yang kita pikirkan akan keluar menjadi ucapan, menjadi kata-kata perhatikan apa yang kita ucapkan karena itu akan keluar menjadi tindakan, menjadi actions, perhatikan apa yang kita lakukan, karena ketika itu diulang terus menerus, akan menjadi habits (kebiasan). 

Perhatikan kebiasaan kita yang dimulai dari mata terbuka sampai mata tertutup lagi, karena dia akan menjadi karakter. Perhatikan karakter kita, karena dia akan menjadi takdir kita. Dengan kata lain apa yang kita pikirkan demikianlah takdir kita seperti kata pepatah perkataan adalah do’a. Urusan kun fayakun adalah urusan yang maha kuasa, urusan kita adalah berikhtiar semaksimal mungkin. Maka dari itu akan ditanya perubahan yang paling besar dimulai dari mana? jawabannya  dimulai dari mindset kita sendiri.

Pertanyaannya mindset kita sekarang diisi dengan apa? 

Apa yang kita baca ?apa yang kita lihat ? apa yang kita dengar? Apa yang kita serap? Bagaimana habits( kebiasaan) akan terbentuk. Dan arahnya akan kesana, contonya adalah seorang yang yang membiasakan dirinya 1 hari 1 ju atau satu hari 1 halaman al-qur’an. Terbiasa menjadi habits, menjadi karakter belum lengkap rasanya kalua belum baca al-qur’an dan hasilnya mereka menjadi hafidz dan hafidzah.

Oleh karna itu, pembentukan nilai karakter sangat perlu diakukan mulai dari sedikit,  yang esensial, yang sederhana, yang mudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah atau wilayah, misalnya jujur, bertaggung jawab, cerdas, kreatif, bersih, disiplin, peduli, suka menolong. Kementrian pendidikan nasional (2010) mengidentifikasikan ada 18 nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional, ialah religious, jujur, kreatif, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, memghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, pedui social, dan tanggung jawab.

Gerakan Penguat Pendidikan Karakter (PPK) 

Gerakan penguat pendidikan karakter (PPK) yang dirancang kementrian pendidikan dan kebudayaan (2017) ada lima nilai karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring yang perlu diprioritas, yaitu religious, nasioalis, mandiri,  gotong royong, dan integritas.

1. Religus

Nilai ini mencerminkan keimanan terhadap tuhan yang maha esa yang diwujudkan dengan perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut. Nilai karakter ini meliputi 3 dimensi yaitu, hubungan individu dengan tuhan, hubungan individu dengan individu dan Individu dengan sesama (lingkungan)

2. Nasionalis

Nilai Ini merupakan cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, penghargaan yang tinggi terhadap bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya

3. Mandiri

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita

4. Gotong royong

Nilai ini mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan permasalah bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan terhadap orang-orang yang membutuhkan.

5. Integritas

Nilai karakter ini adalah nilai yang mendasari untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai manusia dan moral (integritas moral).          
                                  


Penulis : Lathifatun Nafisah