Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Guru Sebagai Profesi

MAKALAH
GURU SEBAGAI PROFESI


Oleh :
1. Adinda Choirunnisa’ (19030184021)
2. Fithrotin Nazidah (19030184025)
3. Syahda Eliezanatalie (19030184061)
4. Nina Fajriyah Citra (19030184025)
5. Qori Aina (19030184018)
6. Alvin Rezkya Nugraha (19030184064)
Kata Pengantar


Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya berupa kesehatan dan juga akal fikiran, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Guru sebagai Profesi” ini dengan tepat waktu. 
Adapun beberapa tujuan dari penulisan makalah ini. Selain untuk memenuhi tugas dari bapak Dr. Binar Kurnia Prahani, M.Pd., pada mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai bahwa seorang guru juga merupakan profesi yang ditujukan kepada para pembaca dan juga penulis. 
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Binar Kurnia Prahani, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan kelompok kami yang sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. 
Saya juga berterima kasih kepada kelompok kami yang selalau kompak dan saaling membantu sehingga mampu menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. 




Surabaya, 10 Desember 2019



penulis




      ii
Daftar Isi

Judul ……………………………………………………………………………………...…i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………......ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………....iii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang………………………………………………………………….....…...1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………......1
1.3. tujuan………………………………………………………………………………..…..1
BAB II Pembahasan
2.1. Makna Guru……………………………………………………………………………2
2.2. Tanggung jawab Guru………………………………………………………………..3
2.3. Tugas Guru…………………………………………………………………………….4
2.4. Peran Guru……………………………………………………………………………..5
BAB III Penutup
3.1. kesimpulan……………………………………………………………………………13
3.2. Saran…………………………………………………………………………………...13
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..14



iii
BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang
Saat ini profesi seorang guru sering dibicarakan oleh masyarakat, bahkan mereka juga bertanya-tanya mengenai hal tersebut. Tidak hanya pada saat ini saja, namun hamper setiap hari beberapa media baik itu media masa dalam bentuk cetak maupun media masa berupa elektronik yang memuat mengenai seorang guru. Guru merupakan seseorang yang memiliki jabatan atau profesi yang pastinya harus memiliki keahlihan khusus untuk melakukan kegiatan maupun sebuah pekerjaan bagi seorang guru. Dalam menjadi seorang guru haruslah mampu mengantisipasi kemajuan teknologi yang hari ke hari semakin berkembang pesat, sehingg apa yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat diterima dan beritanya harus up to date. Untuk memenuhi segala harpan tersebut, maka dari itu makalah ini bisa dijadikan sebagai salah satu bacaan mengenai makna guru sebagai profesi yang sebenarnya.
1.2. Rumusan Masalah 
1) Bagaimana makna guru  dan makna guru sebagai profesi ?
2) Bagaiman tanggung jawab seorang guru ?
3) Bagaiman peran guru sebenarnya?
1.3. Tujuan 
1. Menganalisa makna guru dan makna guru sebagi profesi
2. Menganalisa mengenai tanggung jawab seorang guru
3. Menganalisa mengenai peran guru yang sebenarnya 

          1
BAB II
Pembahasan
2.1. Makna Guru
Guru memiliki pengertian yang luas di kalangan masyarakat. Secara sederhana, guru ialah seorang pendidik yang mengajarkan ilmu pengetahuan baik kademik maupun non akademik kepada anak didiknya. Guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan dalam kalangan masyarakat guru mempunyai pengaruh yang sangat besar karena guru menempati kedudukan yang sangat terhormat di masyarakat. Karena masyarakat telah yakin kepada seorang guru bahwa guru dapat mendidik anak mereka menjadi orang yang lebih mengerti akan segala hal baik akademik amupun non akademik. Guru dalam kalangan masyarakat memiliki kewibawaan yang sangat bagus yang mebuat dia dipandang sebagai profesi yang wajib dihormati. Guru tidak hanya mengajar dalam pendidikan formal yaitu sekolah tetapi guru juga bisa mengajar di rumah, di surau/mushalla dan beberpa tempat les privat.Dari kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat kepada guru, maka tugas serta tanggungjawab yang dimiliki guru sangatlah besar karena gur diharuskan menjaga amanah serta mendidik anak didiknya agar mereka faham dan mereka sukses. 
Guru tidak hanya mengemban tugas yang berat tetapi juga tanggung jawab yang berat dimana mereka harus mendidik anak didiknya baik secara individual maupun kelompok. Guru merupakan profesi tertua di dunia. Perkembangan profesi guru searah dengan perkembangan masyarakat. Dalam Undang–Undang No.14/2005 dinyatakan bahwa profesi guru merupakan pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip–prinsip yang telah ditentukan yaitu:
1. Memiliki minat serta bakat, panggilan jiwa, dan juga idealism
2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan jasmani dan rohani, keimanan, ketakwaan, dan akhlaq mulia
3. Memiliki citra akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas
4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang serta tugas yang diajarkan
     2
5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas profesionalisme
6. Memperoleh penghasilan yang sesuai dengan ketentuan profesi kerja
7. Memilki kesempatan untuk mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang waktu
8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam menjalankan tugas profesionalisme
9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur  hal – hal 
yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan pendidik guru.

Bila memperhatikan substansi UU No. 14 / 2005 dan kecenderungan masyarakat sekitar terhadap profesi guru dalam tahun terakhir (2005 – 2009) memperlihatkan semakin meningkat peminatnya. Jika pada awalnya profesi ini banyak ditekuni kalangan berlatar belakang kalangan  ekonomi menengah ke bawah, sekarang profesi ini mulai ditekuni sebagian kalangan ekonomi menengah. Perubahan minat menjadi pengajar atau guru tidak bias lepas dari alasan serta faktor yang mendorongnya, seperti : adanya perbaikan kesejahteraan guru setelah memperoleh sertifikasi guru, sesuai dengan Undang – Undang No.14 / 2005.
   Kata ‘’ profesional’’ berasal dari kata yang memiliki sifat  pencaharian dan merupakan kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan lainnya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk pekerjaan itu dan bukan pekerjaan yang dilakuakan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.
   Dengan pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan serta keahlian khusus dalam bidang keguruan seperti mendidik sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang tidak diragukan lagi. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik serta terlatih dengan baik, serta memilki pengalaman yang kaya di bidangnya. 
Ciri – ciri pekerjaan dapat disebut sebagai profesi :

    3
1. Adanya pengakuan oleh masyarakat serta pemerintahan mengenai layanan tertentu, dan hanya dapat dilakukan oleh mereka yang mempunyai keahlian tertentu pula.
2. Bidang ilmu pengetahuan yang menjadi landasan teknik prosedur kerja yang unik yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan pekerjaan lainnya.
3. Memerlukan proses persiapan yang sengaja dan sistematika sebelum orang mengerjakan professional tersebut.
4. Memiliki mekanisme yang diperlukan untuk melakukan seleksi dan efektif.
5. Memiliki organisasi profesi yang dapat melindungi anggotanya, yang berfungsi untuk menyakinkan pihak lain yang terkait bahwa anggota profesi tersebut dapat menyelenggarakan layanan keahlian yang terbaik.
Profesionalisme guru didukung oleh tiga hal yang amat sangat penting, tiga hal tersebut adalah keahlian, komitmen serta keterampilan. Untuk dapat meningkatkan tugasnya dengan baik pemerintah serta memperbarui Undang – Undang tentang keguruan baik secara langsung maupun yang diatur dalam Permendiknas. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan khusus dan sering kali juga mempersiapkan akademis yang intensif dan lumayan lama. Etika profesi adalah semacam standar aturan perilaku serta moral, yang mengikat tertentu. Ruang gerak seorang profesional ini akan diatur melalui etika profesi yang distandarkan dalam bentuk kode etik profesi.

2.2. Tanggung Jawab Guru
Tanggung jawab seorng guru ialah mencerdaskas muridnya atau anak didiknya. Guru tidak akan menjerumuskan anak didiknya ke lubang kesalahan dan tidak menjadikan anak didiknya sebagai sampah masyarakat. Maka dari itu guru dengan sangat loyalitas berusaha mengajarkan, membimbing serta membina muridnya agar menjadi orang yang berguna di masa mendatang bagi nusa dan bangsa. Dalam proses mengajar tugas yang paling utama dari seorang guru ialah membimbing anak didiknya. Guru diharuskan memahami pribadi dari seorang peserta didik baik fisik

   3
maupun mental (psikis) serta memahami tingkat perkembangannya yakni kebutuhan, pribadi, kecakapan, kesehatan mental, dan masih banyak lagi. 
Karena profesinya sebagai guru adalah dari hati nurani paggilan jiwa, maka pada saat guru melihat atau mendengar anak didiknya terlibat dalam suatu masalah seperti perkelahian, tawuran antar pelajar dan juga terjerumus kea rah yang negative seperti menghisap ganja, merokok, meminum minuman keras, datig ke rumah rumah bordil pada saat itu guru merasa gagal dan merasa sakit hati. Guru selalu mencari solusi terbaik agar anak didiknya tidak terjerumus dalm hal negatif, selalu memikirkan cara agar anak didiknya dapat dicegah dari perbuatan kurang baik, asusila, dan moral. Karena guru mempunyai tanggung jawab yang besar untuk anak didiknya badai panas kering bukan menjadi penghalang guru untuk mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada anak didiknya. Guru selalu sabar membimbing anak didiknya meskipun anak didiknya berperilaku kurang layak dalam artian kurang sopan terhadap gurunya bakan yang lebih tua dia rela membimbing anak didiknya serta memberikan nasehat agar anak didiknya bisa bertigkah laku sopan dan santun kepada siapapaun baik yang lebih tua maupun yang lebih muda.Mengajarkan ilmu pengetahuan ilmu alam sangat mudah dan di mengerti untuk anak didik tetapi mengajarkan watak serta perilaku yang baik dan sopanitu yang sulit untuk anak didik, karena anak didik menghaapi makhluk yang memiliki otak serta potensi yang mempengaruhi oleh berbagai norma kehidupan sesuai ideology filsafah serta agama.
Merupakan tanggung jawab dari seorang guru memberikan berbagai norma serta susila bahkan asusila. Dan memberikan pengajaran mana yang moral serta amoral. Semua perilaku yang berhubungan dengan moral serta amoral harus diberikan oleh guru pada saat di dalam kelas lebih lebih di luar kelas pun guru memberikan contoh baim dari sei sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Pendidikan bisa terlihat dari segi sikap, perilaku, dan perbuatan gurunya, karena anak didik lebih banyak menilai gurunya dari apa yang mereka lhat di luar kels baik perkataan maupun apa yang guru tampilkan.
2.3. Tugas Guru
Guru merupakan seorang pemimpin dan merupakan seorang yang sangat berperan penting membentuk jiwa dan watak anak didiknya. Guru memiliki tugas 
    4
yang sangat berat yaitu membentuk serta mempersiapkan anak didik agar berguna bagi nusa bangsa dan Negara. Dalam bentuk pengambdian guru jabatan guru memiliki banyak tugas baik dalam tugas dinas maupun di luar dinas. Bukan hanya sebgai profesi tetapi tugas guru juga sebagai tugas kemasyarakatan serta kemanusiaan.
Ada beberapa tugas menurut pandangannya yaitu sebagai profesi guru diharuskan mengembangkan profesionalitas serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi ( mendidik, mengajar, serta melatih anak didik agar menjadi bisa merupakan tugas seorang guru sebagai profesi ), sebagai pengajar guru meneruskan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik, sebagai pelatih guru mengembangkan keterampilan serta menerapakn agar di ikuti oleh anak didiknya, sebagai pendidik guru meneruskan serta mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Guru tidak boleh mengabaikan keterlibatan dengan kehidupan masyarakat untuk berinteraksi social, guru juga harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan untuk berintraksi social kepada anak didik  agar anak didik memiliki sifat setia kawan atar sesama. 
Kedudukan guru sangat diperlukan sampai kapan pun, dan merupakan tantangan bagi guru sendiri untuk menuntut prestasi yang teruji serta terpuji pada setiap guru bukna hanya di dalam maupun di luar kelas tetapi juga di klangan masyarakat bahkan negara ( Nani Soedarsono., Suara daerah, No. 185 Agustus 1986 ). Kesimpulannya dapat kita lihat bahwa tugas guru tidaklah ringan. Profesi guru berdasarkan hati nurani dan panggilan jiwa sehingga guru dapat melalkukan tugasnya dengan baik dan senang hati tidak ada kekerasan yang terjadi anatar guru terhadap anak didiknya. Guru lebih diwajibkan mendapatkan hasil yang sepdan dengan apa yag telah ia lakukan dengan gaji yang sesuai dan tentunya beda dengan profesi profesi lainnya oleh sebabnya peningkatan kompetisi daya saing guru serta kualitas belajr anak didiknya bukan hanya tertulis di atas kertas melaikan bisa di terapakn dalam keadaan apapun.

2.4. Peran Guru
Terdapat 4 peran guru yang perlu kita ketahui :
    5
1. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran
Guru diharuskan meningkatkan proses belajar mengajar (proses pembelajaran) yang membawa konsekuensi terhadap guru sendiri serta meningkatkan kempetisi yang baik karena proses serat hasil yang dicapai ditentukan daimana guru itu mengambil peranan untuk anak didiknya. Guru yang baik dan kompeten akan mecintapkan suasan kelas untuk belajar mengajar yang efektif dan bisa mengelola kelasnya agar hasil belajar anak didik mencapai tingkat yang optimal. Guru memiliki peranan sebagai kompetisi guru pada proses pembelajaran yaitu : pengajar, pendidik, pembimbing serta pelatih. Dimana guru sebagai pengajar akan menghasilkan pengetahuan untuk muridnya,guru sebagai pendidik akan menyalurkan nilai-nilai kehidupan yang diyakini baik untuk anak didik serta masyarakat, guru sebagai pelatih akan membuat anak didiknya bisa mahir dalam bidang tertentu, guru sebagai pembimbing akan mendpatkn jati diri yang sesungguhnya bagi anak didiknya.
Beberapa peranan guru yang dianggap mendominasi dan diklasifikasikan menjadi seperti berikut :
a) Guru Sebagai Demonstrator
Guru menjadi demonstrator memiliki makna guru hendaknya lebih hendak menguasai materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada anak didiknya. Dalam artian guru itu termasuk pelajar, karena dia harus belajar untuk memperkaya ilmu pengetahuan dari berbagai sumber untuk bekal mengajar terhadap anak didiknya dan sebagai demonstrator membuat guru mampu memperagakan apa yang guru terangkan terhadap anak didiknya dan anak didik bisa memahaminya secara mudah.
b) Korektor 
Guru menjadi korektor maksudnya guru harus bisa membedakan mana yang baik dan buruk untuk anak didiknya. Guru harus benar benar memahami nilai-nilai baik buruk di kalangan masyarakat. Anak didik bisa jadi memiliki nilai-nilai seperti itu sebelum dia 
    6
masuk sekolah dan guru seharusnya mempertahankan nilai baiknya pada diri anak didiknya dan menyingkirkan nilai yang buruk pada diri anak didik, karena latar balkang kehidupan anak didik berbeda ada yang dari keluarga harmonis, broken home, tidak memiliki keluarga serta banyak lagi dari segi sosio-kultural anak didik dimana mereka tinggal. Jika guru membiarkan serta mengabaikan peranannya sebagai korektor yang mengoreksi, menilai semua yang ada pada diri anak didik maka guru menyebabkan anak didik akan semakin larut di dalammnya bisa jadi dalam nilai ha yang buruk.
c) Inspirator
Guru menjadi inspirator, maksudnya guru diharuskan menginspirasi serta mengilhami anak didik untuk kemajuan anak didik itu sendiri. Guru harus memberikan cara bagaimana belajar yang baik dan benar tidak hany dari teori tetapi  juga dri pengalaman yang telah mereka rasakan. Yang intinya bukan masalah faham akan teori, tetapi bagaimana dia melepaskan masalah yang telah atau sedang dihadapi oleh anak didiknya.
d) Informator
Guru sebagai informator, maksudnya guru memberikan informasi yang aktual mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terdapat dalam kurikulum. Untuk itu guru harus menjadi informator yang baik dan efektif dengan cara penguasaan bahasa sertamateri yang akan diajarkan untuk anak didik, guru yang baik adalah guru yang mengerti kemauan dan mengabdi untuk anak didik.
e) Organisator
Guru sebagai organisator, maksudnya guru mengelola bidang akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun jadwal kalender akademik sekolah, dan masih banyak lagi. Guru menyusun semua itu secara terorganisir agar mwncpai efektivitas dalam kegiatan belajar anak didik.
    7

f) Motivator
Guru sebagai motivator, maksudnya guru memberi motivasi berupa petuah-petuah terhadpa anak didiknya agar anak didik bisa lebih bergairah dan aktif belajar di dalam maupun di luar kelas. Motivasi yanf baik dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak didik itu sendiri, dengan keanekaragaman cara belajar bisa menguatkan anak didik untuk proses belajar.
g) Inisiator
Guru sebagai inisiator, maksudnya guru menjadi pemberi ide-ide  utnuk kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Guru harus memperbaiki kompetisi keterampilan penggunaan media pendidikan serta pengajaran sesuai kemajuan media komunikasi dan informasi. Guru juga alangkah baiknya menjadikan dunia pendidikan lebih baik dari dulu tidak mengikuti terus menerus tanpa memberikan ide-ide yang berinovasi begi kemajuan dunia pendidikan serta pengajaran itu sendiri.
h) Fasilitator
Guru sebagai fasilitator, maksudnya guru menyediakan fasilitas yang lengkap yang memudahkan kegiatan belajar anak didiknya. Dengan melengkapi fasilitas dan lingkungan belajar yang indah serta tertata rapid an tidak pengap dapat mendorong anak didik untuk semangat belajar dan terciptalah lingkungan belajar yang menyenangkan.
i) Pembimbing
Guru sebagai pembimbing, maksudnya guru harus membimbing anak didiknya agar menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa serta menjadi manusia dewasa yang paham akan norma dan susila yang cakap. Tanpa bimbingan dari seorang guru, anak didik merasa kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya dan mau menjadi apa dirinya. Semakin dewasa, semakin berkurang 

    8
ketergantungan dari anak didik terhadap guru dan tidak bisamelupakan guru karena tetap guru berpepran penting dalam hal ini karena pada saat anak didik tidak mampu berdiri sendirim (mandiri ) mereka membutuhkn bimbingan dari seorang guru.
j) Pengelola Kelas
Guru sebagai pengelola kelas, maksudnya guru yang menjadi pion dalam kelas mau dimana kelas itu dan mau menjadi apa dengan metode pembelajaran seperti apa yang akan dlakukan oleh guru dan tidak lupa mengikuti kebutuhan dan kemauan anak didik itu sendiri. Guru mengharuskan menggunakan fasilitas kelas yang bermacam-macam untuk kegiatan belajar agar mencapai hasil yang memuaskan untuk anak didik.
k) Mediator
Guru sebagai mediator, maksudnya guru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas mengenai media pendidikan dalam bentuk dan jenis apapun. Baik secara material dan nonmaterial. Guru dapat diartikan sebagai penengah dalam proses belajar mengajar anak didik serta sebagai pengatur lalu lintas jalannya diskusi pada proses pembelajaran. Pada saat diskusi yang terhalang karena ketidak tahuan anak didik disini guru berperan sebagai penengah dan memeberikan cara menganalisis permasalahan agar dpat terselesaikan.
l) Supervisor
Guru sebagai supervisor, guru sebaiknya dapat memperbaiki, membantu, dan menilai secara kritis untuk proses pembelajaran. Teknik – teknik supervisor harus dikuasai oleh guru, serta kelebihan yang dimilki supervisor bukan hanya kedudukan tetapi karena pengalaman, pendidikan, keterampilan, dan kacakapan yang dimilikinya. Dengan kelebihan yang dimilkinya dia dapat melihat serta menilai terhadapa orang disekitarnya.

    9

m) Evaluator
Guru sebagai evaluator, maksudnya guru dituntut untuk jujur dan baik dengan memberikan penilaian yang mencakup aspek intrinsik dan ekstrinsik. Penilaian intrinsic meliputi aspek nilai (values), guru harus memberikan nilai yang subjektif dilihat drai dimensi luas bukan hanya dari hail akhir ujian tetapi dari penilaian sikap terkadang ada juga nilai yang bagus ttapi sikap kurang selaras dalam artian kuang baik jadi itu harus dipertimbangkan lagi oleh guru karena penilaian proses pembelajaran itu juga penting.
2. Peran Guru dalam Pengadministrasian
Seorang guru dapat berperan sebagai berikut :
a. Menjadi pengarah, pengambil inisiatif, serta penilai kegiatan dalam hal pendidikan. Guru berpepran dalam memikirkan kegiatan pendidikan yang telah direncanakan dan dinilai
b. Menjadi wakil dari masyarakat, guru dalam lingkungan sekolah menjadi anggota masyarakat yang mengharuskan guru mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat untuk artian yang baik.
c. Orang ahli dalam mata pelajaran. Maksudnya guru memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan serta mewariskan kebudayaan untuk generasi muda berupa ilmu pengetahuan.
d. Penegak disipli, maksudnya guru harus menjadi disiplin agar tugas-tugas atau jadwal yang telah diatur berjalan dengan lancer
e. Pelaksana administrasi pendidikan, maksudnya guru juga bertanggung jawab atas kelancaran administras. Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru.
f. Penerjemah kepada masyarakat, maksudnya guru berperan untuk menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya masalah-masalah pendidikan.


   10
3. Peran Guru Secara Pribadi
Dilihat dari segi dirinya sendiri (self oriented), seorang guru harus berperan sebagai berikut :
a. Petugas sosial, seorang yang diharuskan membantu untuk membantu untuk kepentingan masyarakat. Kegiatan-kegiatan masyarakat guru senantiasa merupakan petugas-petugas yang seharusnya dapat dipercaya untuk berpartisipasi di dalamnya.
b. Pelajar dan ilmuwan, merupakan yang senantiasa terus menerus menuntut ilmu pengetahuan. Dilakukan dengan menggunakan segala secara setiap saat guru senantiasa belajar untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
c. Orang tua, meruapakan perwakilan orang tua murid di sekolah dalam pendidikan anaknya. Sekolah merupakan orang tua kedua setelah keluarga, sehingga dalam arti luas sekolah merupakan keluarga guru berperan sebagai orang tua bagi anak didiknya.
d. Pencari teladan, yang senantiasa mecarikan teladanyang baik untuk anak didik bukan nukan untuk anak didik bukan untuk seluruh masyarakat. 
e. Pencari keamanan, merupakan yang senantiasa mencarikan rasa aman bagi anak didik. Guru menjadi tempat berlindung bagi siswa-siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya.
4. Peran Guru Psikologis
Peranan guru psikologis sebagai berikut :
a. Ahli psikologi pendidikan, merupakan petugas psikologi dalam pendidikan yang melaksanakan tugasnyaatas dasar prisip-prinsip psikologi.
b. Seniman dalam hubungan antar manusia (artist ini hman relation), merupakan orang yang mampu membuat hubungan antar manusia untuk tujuan tertentu, dengan menggunakan teknik terntentu lebih khusus dalam kegiatan pendidikan.

   11
c. Pembentukan kelompok sebagai alat dalam pendidikan.
d. Catalytic agent merupakan orang yang memiliki pengaruh dalam menimbulkan pembaharuan. Sering pula peranan ini disebut sebgai pembaharuan atua sering disebut innovator.
e. Petugas kesehatan mental ( mental hygiene worker ) memiliki tanggung jawab terhadap pembinaan kesehatan mental khususnya kesehatan mental siswa.

   12
BAB IV
Penutup

1.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa Guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan dalam kalangan masyarakat guru mempunyai pengaruh yang sangat besar karena guru menempati kedudukan yang sangat terhormat di masyarakat. Sedangkan guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan serta keahlian khusus dalam bidang keguruan seperti mendidik sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang tidak diragukan lagi. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik serta terlatih dengan baik, serta memilki pengalaman yang kaya di bidangnya. Tanggung jawab seorng guru ialah mencerdaskas muridnya atau anak didiknya. Terdapat 4 peran guru yang perlu kita ketahui, pertama Peran Guru dalam Proses Pembelajaran, kedua Peran Guru dalam Pengadministrasian, ketiga Peran Guru Secara Pribadi, dan keempat Peran Guru Psikologis.

1.2. Saran 
Demikianlah makalah yang telah kami susun. Kami menyadari bahwa dalam makalh ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu keritik dan saran yang membangun makalah ini kami sangant memerlukannya. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya.
              13
Daftar Pustaka

Roesminingsih, MV., dan Hadi Susarno, Lamijen. Teori dan Praktek Pendidikan. Surabaya : Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.












   













  14