Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Augmented Reality

MAKALAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY


 
Oleh 
Noer Fadzillah Karira 
19030184090 


 
KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah berjudul “ Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Augmented Reality” dapat terselesaikan tepat waktu.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penulisan karya tulis ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Binar Kurnia Prahani M.Pd., selaku guru pembimbing mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan
2. Orang tua, selaku pendukung, pemberi doa, dan penyemangat dalam penulisan karya tulis ini.
3. Pihak-pihak lain yang membantu dalam penulisan karya tulis ini yang tidak dapat penulis tulis. 
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa terdapat banyak kekurangan baik dari isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.








ABSTRAK 

Karira, Noer Fadzillah. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Augmented Reality
Media pembelajaran merupakan serangkaian alat, cara atau proses yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan dari tenaga pengajar kepada peserta didik pada proses pendidikan. Penggunaan media pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Media pembelajaran dibuat untuk mempermudah peserta didik menangkap materi. 
Augmented Reality adalah salah satu cabang teknologi computer yang mampu menggabungkan dunia nyatab dan dunia maya dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang diproyeksikan dalam sebuah ligkungan dalam waktu yang sama. 
Kata kunci: Media Pembelajaran dan Augmented Reality 


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang 
Media pembelajaran merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran dibuat untuk mempermudah proses transfer ilmu dari pengajar ke peserta didik. Dengan adanya media pembelajaran peserta didik akan lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan karena peserta didik dapat melihat aplikasi dari materi yang disampaikan secara nyata tidak hanya dalam imajinasi saja. Selain itu dengan adanya media pembelajaran juga dapat menggugah gairah semangat belajar siswa. 
Media pembelajaran akan semakin efisien jika dibuat dengan menarik dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Dalam proses penyampaian materi, adakalanya berhasil dan tidak. Untuk menimalisir keberhasilan tersebut dapat dibuat media pembelajaran yang interaktif, menarik, menyenagkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk belajar. Salah satu media yang dapat dimanfaatkan yaitu teknologi.
Pada saat ini perkembangan teknologi komputer semakin pesat. Teknologi komputer digunakan pada segala aspek kehidupan manusia. Termasuk dalam dunia pendidikan. Teknologi komputer dapat dijadikan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik. Salah satu penerapannya yaitu membuat media pembelajaran berbasis teknologi Augmented Reality. 
Augmented Reality adalah salah satu teknologi komputer yang mampu menggabungkan citra sintetis ke dalam dunia nyata menggunaakan bantuan webcam. Gambar yang ditangkap akan diolah dan kemudian ditampilkan ke layar monitor yang membuat gambar menjadi terlihat dalam tiga dimensi (3D).  Pembuatan media pembelajaran berbasis teknologi Augemented Reality sebagai suatu bentuk inovasi dalam pendidikan yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Saat ini sebagian besar peserta didik lebih suka untuk menggunakan media pembelajaran yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Karena peserta didik bosan dengan media pembelajaran yang bersifat monoton. Pesrta didik akan lebih bergairah untuk belajar menggunakan media yang dapat menvisualisasikan materi secara nyata dan memenuhi imajinasi mereka. 
Teknologi Augmented Reality termasuk teknologi baru yang penggunaannya belum begitu luas di Indonesia. Dilansir dari replubika.co.id penggunaan Augmented Reality belum begitu besar. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan masyarakat terhadap Augmented Reality.
Untuk itu perlu pengembangan mengenai teknologi Augmented Reality terutama dalam bidang pendidikan sebagai upaya peningkatan media pembelajaran yang mampu menjadi solusi mengatasi modul yang cukup mahal dan tidak mampu dibeli sekolah. Siswa akan tetap melakukan praktikum dengan melihat benda aslinya dalam bentuk virtual. 
1.2 Rumusan Masalah . 
1. Apa itu teknologi Augmented Reality?
2. Bagaimana cara kerja dari teknologi Augmented Reality?
3. Bagiamana penerapan teknologi Augmented Reality sebagai media pembelajaran? 
4. Bagaimana keunggulan teknologi Augmented Reality sebagai media pembelajaran?
1.3 Tujuan  
1. Mengatahui teknologi Augmented Reality
2. Mengetahui cara kerja dari teknologi Augmented Reality
3. Mengetahui penerapan teknologi Augmented Reality sebagai media pembelajaran 
4. Mengetahui keunggulan teknologi Augmented Reality sebagai media pembelajaran 

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Teknologi Augmented Reality 
Augmented Reality (AR) pertama kali digunakan pada tahun 1957-1962 oleh seorang sinematografer bernama Norton Heilig, dan diberi nama Sensorama. Sensorama merupakan alat simulator yang dapat memvisualisasikan visual, getaran dan bau. Pada tahun 1966, Sutherland menemukan head-mounted display atau yang sering dikenal dengan HMD. HMD ini merupakan cikal bakal dari Augmented Reality.
  Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang dapat menggabungkan benda maya dalam bentuk tiga dimensi (3D) dengan lingkungan dunia nyata yang bersifat interaktif yang dibuat menggunakan komputer. Wujud tiga dimensi yang ditampilkan bukan berupa objek tiga dimensi yang dapat dirasakan wujudnya tetapi wujud tiga dimensi dalam layar monitor. Augmented Reality dapat menampilkan tampilan real-time langsung atau tidak langsung fisik suatu objek sehingga menghasilkan informasi tambahan pada objek tersebut. Augmented Reality hanya menambahkan objek tidak dapat menggatikan objek nyata. Menurut Wang (2011, hlm 494) Augmented Reality merupakan teknologi terkait Virtual Reality untuk mencipatakan lingkungan dimana dunia nyata dan objek dunia maya dipandu bersama dalam satu tampilan. 
Tujuan dari teknologi Augmented Reality yaitu menyederhanakan objek nyata dengan membawa objek maya sehingga informasi  yang ditampilkan tidak hanya untuk pengguna secara langsung (user interface), tetapi juga untuk pengguna yang berhubungan tidak langsung dengan user interface, seperti pada live-streaming video.
Suatu teknologi computer dapat dikatakan memenuhi konsep Augmenetd Reality jika memenuhi tiga karakteristik berikut 1) Mampu mengombinasikan dunia nyata dengan dunia maya, 2) Mampu memberikan informasi secara interaktif dan realism, dan 3) Mampu menampilkan dalam bentuk tiga dimensi. 
Konsep Augmented Reality (AR) berkebalikan dengan Virtual Reality (VR). Konsep Virtual Reality menambahkan objek nyata pada dunia maya sedangkan konsep Augmented Reality yaitu menambahkan benda maya dalam dunia nyata. Untuk menjelaskan mengenai konsep AR atau virtuality continuum dapat dilihat pada Gambar 2.1 
                 
           Gambar 2.1 Virtual Continuum
Gambar pada sisi paling kiri merupakan lingkungan nyata dengan objek yang nyata. Gambar pada sisi paling kanan merupakan lingkungan maya dengan objek maya. Dalam Augmented Reality atau realitas tertambah, yang berada di sisi kiri merupakn lingkungan yang nyata dengan objek bersifat maya. Sedangkan dalam Augmented Reality  atau virtualitas tertambah, yang berada disisi kanan merupakan lingkungan bersifat maya dan benda bersifat nyata. Realitas tertambah dipadukan dengan virtualitas tertambah menjadi mixed reality atau realita campuran.
Augmented Reality terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Marker-less
Marker-less AR seringkali menggunakan fitur kompas GPS atau digital dari perangkat seluler untuk mencari dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Pada Marker-less terkadang kamera juga diperlukan. Informasi Augmented Reality dikemas dalam bentuk video, seperti yang ditampilkan pada Gambar 2.2. 

Gambar 2.2 Marker-less AR

2. Marker-Based
Augmented Reality marker menggunakan fitur kamera perangkat untuk menganalisis penanda yang ditangkap dalam video. Kode QR dan informasi mengenai marker sangat diperlukan pada aplikasi. Penanda dapat melihat model virtual dengan sudut yang berbeda, seperti pada Gambar 2.3.
           
Gambar 2.3 Marker-Based
    
2.2 Cara Kerta Teknologi Augmented Reality 
Prinsip kerja Augmented Reality pada dasarnya yaitu pelacakan (tracking) dan rekontruksi (reconstruction). Pada mulanya marker akan dideteksi menggunakan kamera kemudian akan diolah dengan melibatkan berbagai macam algoritma. Data yang diperoleh akan memasuki proses pelacakan yang digunakan dalam rekrontuksi system koordinat dalam dunia nyata. selain dapat menambahan objek dalam lingkungan nyata, Augmented Reality juga dapat menghilangkan objek nyata dalam bentuk virtual. 

Gambar 3.1. Diagram Cara Kerja Augmented Reality
Gambar 3.1 menejelaskan cara kerja Augmented Reality. Marker dan objek nyata dideteksi kamera, kemudian informasi akan diteruskan ke system grafis berupa posisi kamera yang berisi data grafis obyek dalam bentuk virtual. Informasi video obyek nyata akan diteruskan ke penggabungan video. Dalam penggabungan video, informasi dalam system grafis akan digabungkan dengan video nyata. pada Augmeted Reality posisi kamera mempengaruhi sudut pandang benda maya yang dihasilkan.  Augmented Reality memiliki tiga karakteristik yaitu 1) kombinasi nyata dengan dunia maya, 2) interaktif dalam waktu yang nyata, 3) disajikan dalam bentuk tiga dimensi. 

2.3 Penerapan Teknologi Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran
Seiring dengan kemajuan teknologi, para pengajar dituntut untuk mengusai teknologi dan berupaya untuk memperbaharui media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah proses transfer ilmu dari pengajar kepada peserta didik. Salah satu teknologi yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yaitu Augmeted Reality. 
Teknologi Augmented Reality semakin meluas. Augmented Reality  memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi pembelajaran. Augmented Reality dapat menawarkan ruang belajar interaktif dan inovatif dengan memberikan model yang nyata. Sebagai contoh dalam pembelajaran fisika pada modul tata surya. Sebagian siswa akan merasa bosan melihat planet-planet yang tercetak pada buku cetak yang tak jarang tercetak dalam warna hitam putih. Pembelajaran tersebut akan lebih menarik dan akan mudah diterima siswa dengan mengunakan media berbasis teknologi Augmented Reality yang dapat membuat gambar planet menjadi 3 Dimensi (3D) dan bewarna.
Dalam pembuatan aplikasi Augmented Reality terdapat beberpa tahapan. Pertama membuat objek 3 dimensi sesuai dengan modul yang akan disamapaikan pada peserta didik, kemudian melakukan perancangan aplikasi dan pengujian terhadap aplikasi melalui respon peserta didik.

2.4 Keunggulan Teknologi Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran 

Teknologi Augmented Reality memiliki keunggulan untuk dijadikan media pembelajaran, yaitu:
1. Berpotensi untuk memberikan manfaat yang besar dalam perkembanagan media pembelajaran dan pengajaran yang disesuaikan dengan perkembanagan zaman. 
2. Berpotensi untuk merangsang dan memotivasi siswa untuk mengekplorasi materi pembelajaran yang menarik dan inovatif dari sudut pandang yang berbeda. 
3. Membantu proses pembelajaran mengenai materi yang mana siswa tidak dapat dijangkau siswa dalam dunia nyata dan memberikan pengalaman yang sesungguhnya bagi siswa. 
4. Meningkatkan gairah belajar dari peserta didik karena model ditampilkan dalam bentuk 3 Dimensi.
5. Mengembangkan kreatifitas dan imajinasi peserta didik.
6. Membantu siswa untuk menguasai pelajaran merka dengan menyesuaikan dengan metode belajarnya masing-masing. 
7. Membantu adanya pengurangan limbah karena media yang dibutuhkan tidak menghasilkan sampah.
 Media pembelajaran berbasis teknologi Augmeted Reality memiliki banyak keunggulan dengan media pembelajaran yang liannya. Tetapi dalam penerapannya tidak semudah membalikkan tangan. Terdapat kendala pada proses penerapnnya yaitu kurangnya orang yang berkompeten untuk membuat membuat aplikasi Augmented Reality dan kebanyakan guru senior yang usianya relatif tua tidak terbiasa menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan 
Berdasarkan pembahasan yang paparkan diatas dapat ditarik kesimpulan:
1. Augmented Reality adalah suatu tekologi computer yang mampu memadukan objek maya dengan lingkungan nyata yang ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi dalam sebuah layar monitor. Augmented Rality dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Marker-less Augmented Reality dan Marker-Based Augmented Reality. 
2. Prinsip kerja Augmented Reality pada dasarnya yaitu pelacakan (tracking) dan rekontruksi (reconstruction). Pada mulanya marker akan dideteksi menggunakan kamera kemudian akan diolah dengan melibatkan berbagai macam algoritma. Data yang diperoleh akan memasuki proses pelacakan yang digunakan dalam rekrontuksi system koordinat dalam dunia nyata.
3. Teknologi Augmeneted Reality sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Teknologi ini mampu menawarkan ruang belajar yang inovatif, menarik, menantang dan memotivasi siswa untuk belajar. Augmented Reality dapat diterapkan dalam segala modul pembelajaran. Augmented Reality mampu meringankan beban guru dalam menyampaikan materi dimana model materi tersebut tidak dapat dijangkau oleh siswa dan perangkat modul yang mahal dan tidak mampu dibeli oleh sekolah. 
4. Teknologi Augmeted Reality memiliki banyak keunngulan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan yaitu sebagai media pembelajaran. Augmented Reality mampu menjadi sebuah inovasi untuk mewujudkan peningkatan prestasi belajar bagi peserta didik. 


3.2 Saran 
Berdasarkan papaarn pembahasan diatas, penulis memebrikan saran untuk mengembangkan teknologi Augmented Reality sebagai suatu inovasi dalam media pembelajaran yang mamapu menciptakan suasana baru yang lebih menyenangkan dalam proses pembelelajaran. 

DAFTAR PUSTAKA 

Hakim, Lukman. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Augmented Reality. Probolinggo: Universitas Nurul Jadid
Mustaqim, I. 2016. Pemanfaatan Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
Mustaqim,I dan Kurniawan, N. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality. Edukasi 1 
Mustika, dkk. 2015. Implementasi Augmeneted Reality Sebagai Media Pembelajaran Interaktif. Citec Journal.
Pratama, Gilang Yuda. 2018. Analisis Penggunaan Media Augmented Reality     sebagai Media Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Konsep Bentuk Molekul. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Yuliono, Tri dkk. Keefektifan Media Pembelajaran Augmented Reality terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia. Jurnal Pendidikan Dasar