Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Ruang Lingkup Pendidikan

MAKALAH DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN
  
MAKALAH DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN RUANG LINGKUP PENDIDIKAN


Disusun oleh :
Aimmatul Afifah (19030184019)


KATA PENGANTAR


Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kesehatan dan memberi kemudahan sehingga bisa menyelesaikan susunan makalah dasar dasar pendidikan dengan tema " Ruang Lingkup Pendidikan " dengan baik.
Kedua kalinya sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar yaitu nabi Muhammad Saw yang telah membimbing kita dari zaman jahiliah menuju zaman islamiyah.
makalah ini berulasan atau membahas sedikit tentang Pengertian Pendidikan  dan bagaimana Ruang Lingkup Pendidikan.
Dalam kesempatan ini , penulis ingin mengucapkan banya banyak terima kasih kepada : 
1. bapak binar selaku dosen dasar dasar pendidikan yang telah membimbing  penulis dalam menyelesaikan makalah
2. semua pihak yang sudah membantu penulis dan mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah tersebut.
      Harapan penulis buat makalah ini semoga bermanfaat untuk yang membutuhkan buat referensi dalam mebuat makalah dan bermanfaat dalam wacana yang berguna. Mohin maaf apabila penulis tulisannya kurang jelas atau tidak lengkap, penulis menerima saran dan kritik yang bisa membangun demi memperbaiki makalah.
Surabaya, 1 November 2019
Penyusun



Aimmatul Afifah





BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG
       Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Adanya pendidikan ini manusia memiliki bekal yang bertujuan untuk membantu hidupnya dan membantu negaranya. Pendidikan ini bisa berupa pendidioformal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal didapatkan pada saat pembelajaran disekolahan sedangkan pendidikan non formal didapatkan dari kehidupan sehari-hari bisa dari keluarga dan masyarakat seperti sopan santun, sikapa dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dalam kedudukannya pendidikan berkembang tidak sendirian tetapai juga terpengaruh pada perkembangan ilmu-ilmu yang lain. Sampai saat ini pendidikan masih memanfaatkan filsafat, selain itu juga memanfaatkan temuan temuan psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, hukum, fisiologi, dan sebagainya. Sejalan dengan perkembangan pikiran manusia dan tuntutan hidup manusia ilmu pendidikan telah mengembangkan sayapnya dengan adanya cabang cabang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bisa membuat lebih mendalam dalam penelaahanya.
       Dalam pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kita perlu pendidikan, karena pendidikan adalah suatu dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang membuat siswa atau peserta didik menjadi aktif dan bisa mengembangkan potensi dirinya agar bisa memiliki kekuatan dalam keagamaan, bisa mengendalikan diri, kepribadian, menambahkan kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, kepada masyarakat, dan seluruh bangsa dan negara.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia?
2. Bagaimana hubungan antara ilmu mendidik historis dan ilmu mendidik praktis ?
3. Bagaimana hubungan filsafat dengan pendidikan?

1.3 TUJUAN
1. Menganalisis pendidikan sangat penting dalam manusia.
2. Menganalisis hubungan antara ilmu mendidik historis dengan ilmu mendidik  
     praktis.
 3. Menganalisis hubungan antara filsafat dengan pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ruang Lingkup Pendidikan
      Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana agar bisa mewujudkan suasana belajar menjadi akti dan proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan bisa mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan dalam keagamaan yang bisa mengendalikan diri baik untuk kepribadian kecerdasan akhlak mulia dan juga keterampilan yang diperlukan dirinya di lingkungan masyarakat bangsa dan negara. dalam pendidikan mempunyai dua istilah yaitu pendagogi dan pendagogik yang pertama pendagogi yang artinya pendidikan sedangkan pendagogik artinya ilmu pendidikan. Menurut Redja Mudyahardjo, mengatakan bahwa  pendidikan ada dua pengertian yaitu secara luas dan secara sempit. Secara luas pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah sesuatu yang  mempengaruhi pertumbuhan seseorang sebagai pengalaman belajar yang berada di segala lingkungan.Sedangkan secara sempit, pendidikan adalah  sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diadakaan di  sekolah sebagai lembaga formal. Pendidikan adalah segala sesuatu yang berpengaruh terhadap siswa  yang diserahkan kepadanya yang bertujuan agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan dan tugas sosial. 
   Menurut Ki Hajar Dewantar bahwa  pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya  anak yang setinggi tingginya.  Plato  (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) bahwa “Pendidikan adalah perbuatan atau tingkah laku yang bisa membantu perkembangan individu yang bisa mencapai tingkat kesempurnaan.”  Manurut Aristotele  (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang lahir pada 384SM-322 SM) bahwa “Pendidikan adalah suatu perbuatan yang bisa menyiapkan akal yang bertujuan untuk pengajaran”. Menurut Ibnu Muqaffa  (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H) bahwa “Pendidikan adalah ilmu yang dibutuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang dibutuhkan untuk  santapan akal dan rohani.” Menurut Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) bahwa “Pendidikan ialah ilmu yang belum kita miliki  sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa”. Menurut James Mill (filosof Inggris, 1773-1836) bahwa “Pendidikan adalah suatu perbuatan yang bisa menjadikan seseorang bisa menjadi orang yang lebih cakap, agar bisa menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk diri sendiri dan orang lain."
     
    Menurut John Dewey (filosof Chicago, 1859 M - 1952 M)" bahwa Pendidikan adalah suatu perbuatan yang bisa membentuk manusia yang baru melalui perantaraan karakter atau watak ,serta dengan mencontoh karakter pada saat masa  manusia." Menurut Jean-Jacques Rousseau (filosof swiss 1712-1778) bahwab“Pendidikan adalah suatu perbuatan  yang bisa memberi kita perbekalan pada masa anak-anak, yang dibutuhkan pada masa dewasa.” Menurut Langeveld bahwa “Pendidikan adalah ilmu yang membimbing  anak-anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup mengerti tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”. Menurut Darnelawati (1994) bahwa “Pendidikan formal adalah pendidikan yanh berada di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertahap untuk mengikuti syarat-syarat yang jelas dan aman. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya tata krama, menambah pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampermudah menjadi orang yang trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.

2.2 Ruang Lingkup Pendidikan
Pendidikan  memiliki ruang lingkup yang luas, karena didalamnya banyak segi-segi atau  yang ikut terlibat baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Adapun  pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan yang menjadi ruang lingkup pendidikan  sebagai berikut :
1) Anak didik atau siswa
Yaitu merupakan obyek terpenting dalam pendidikan. 
2) Dasar dan tujuan pendidikan 
Yaitu landasan yang menjadi sumber dari segala kegiatan pendidikan yang dilakukan pada saat pembelajaran.


3) Pendidik
Yaitu subyek yang melakukan pendidikan atau yang mengajarkan.
4) Materi Pendidikan 
Yaitu bahan-bahan, atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu atau materi.
5) Metode Pendidikan 
Yaitu cara yang paling tepat dilakukan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menyampaikan bahan atau materi  kepada anak didik atau siswa.
6) Evaluasi Pendidikan
Yaitu  cara-cara untuk mengadakan  evaluasi atau penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar anak didik atau siswa.
7) Alat-alat pendidikan 
Yaitu alat-alat yang digunakan pada saat melaksanakan pembelajaran  yang bertujuan untuk mempermudah dalam pendidikan.
8) lingkungan sekitar
Yaitu keadaan ini sangat berpengaruh terhadap peserta didik atau siswa.
      
2.3  Syarat-Syarat Ilmu Pendidikan
Harus ada obyeknya yaitu obyek material dan obyek formal.
Obyek matrial adalah obyek yang menjadi sasaran terhadap ilmu pengetahuan sedangkan  
Obyek formal adalah sudut pembahasansuatu ilmu pengetahuan.
Harus metodisdengan menggunakan metode ilmiah dalam penyelidikan dan pembahasan ilmu pengetahuan.
Harus sistematis
Harus mempunyai dinamika
Ilmu pengetahuan harus tumbuh dan berkembang untuk mepunyai kesempurnaan.
Harus praktis
Ilmu pengetahuan harus berguna dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Harus diabadikan untuk kesejahteraan manusia
2.4  Tujuan Ilmu Pendidikan 
Ilmu pendidikan merupakan suatu usaha kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dantingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan ilmu pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap, tetapi merupakan suatu keseluruhan untuk kepribadian seseorang, yanh berhubungan dengan seluruh aspek kehidupannya. Selain itu ilmu pendidikan  membantu mengembangkan semua aspek yang berhubungan dengan kepribadian manusia, yang bisa mencakup segala ilmu pengetahuan, bisa mengembangkan nilai dan sikap serta keterampilan yang ada didalam tubuh manusia. Ilmu pendidikan tidak bertujuan untuk merusak keadilan yang berada didalam tubuh peserta didik, contohnya kita memberi sedikit ilmu pengetahuan tetapi tidak untuk kebaikan melainkan untuk melakukan perbuatan yang jahat atau kejam. Ilmu pendidikan sebagai panutan yang harus diterapkan  agar bisa ditanamkan didalam diri masing masing  individu. Sebelum kita  mengenal pendidikan pasti kita belum mengerti mana perbuatan yang terpuji dan perbuatan yang tercela. Setelaah kita sudah mengenal atau menggeluti pendidikan kita bisa mengerti dan membedakan mana yang perbuatan terpuji dan mana perbuatan yang tercela. Dan tugas orang yang sudah berpendidikan harus bisa menjadi orang yang dibanggakan, orang yang bisa disegani. Tujuan pendidikan sangat berhubungan dengan tujuan hidup dan pandangan hidup yang bisa menyelenggarakan pendidikan. Adanya ilmu pengetahuan kita bisa mempelajari dan juga bisa memecahkan masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Ilmu pendidikan berperan sebagai penegak nilai yang bisa menjaga nilai nilai dalam masyarakat. Masyarakat bisa berkembang sendirinya dengan adanya ilmu pendidikan, dan ilmu pendidikan bisa mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia seperti membangkitkan kreativitas yang belum diketahui di dalam tubuh setiap individu yang bisa bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain. 


          

BAB III
PENUTUP


 3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah sesuatu yang bisa mempengaruhi pertumbuhan seseorang sebagai pengalaman belajar yang berada di segala lingkungan. Sedangkan secara sempit, pendidikan adalah  sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diadakaan di  sekolah sebagai lembaga formal. Pendidikan adalah segala sesuatu yang berpengaruh terhadap siswa  yang diserahkan kepadanya yang bertujuan agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan dan tugas sosial. Ilmu pendidikan merupakan suatu usaha kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. 
    Tujuan ilmu pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap, tetapi merupakan suatu keseluruhan untuk kepribadian seseorang, yang berhubungan dengan seluruh aspek kehidupannya. Selain itu ilmu pendidikan  membantu mengembangkan semua aspek yang berhubungan dengan kepribadian manusia, yang bisa mencakup segala ilmu pengetahuan, bisa mengembangkan nilai dan sikap serta keterampilan yang ada didalam tubuh manusia.Tujuan pendidik adalah untuk menjadikan peserta didik bisa meningkatkan tata krama, meningkatkan pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampermudah dan meningkatkan keterampilan  dalam suatu bidang pekerjaan tertentu. Ilmu pendidikan sebagai panutan yang harus diterapkan  agar bisa ditanamkan didalam diri masing masing  individu. Sebelum kita  mengenal pendidikan pasti kita belum mengerti mana perbuatan yang terpuji dan perbuatan yang tercela. 
    Setelah kita sudah mengenal atau menggeluti pendidikan kita bisa mengerti dan membedakan mana yang perbuatan terpuji dan mana perbuatan yang tercela. Dan tugas orang yang sudah berpendidikan harus bisa menjadi orang yang dibanggakan, orang yang bisa disegani. Tujuan pendidikan sangat berhubungan dengan tujuan hidup dan pandangan hidup yang bisa menyelenggarakan pendidikan. Dan pendidikan adalahbsuatu dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang membuat siswa atau peserta didik menjadi aktif dan bisa mengembangkan potensi dirinya agar bisa memiliki kekuatan dalam keagamaan, bisa mengendalikan diri, kepribadian, menambahkan kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, kepada masyarakat, dan seluruh bangsa dan negara. 
Ilmu pendidikan berperan sebagai penegak nilai yang bisa menjaga nilai nilai dalam masyarakat. Masyarakat bisa berkembang sendirinya dengan adanya ilmu pendidikan, dan ilmu pendidikan bisa mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia seperti membangkitkan kreativitas yang belum diketahui di dalam tubuh setiap individu yang bisa bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain. 

3.2  SARAN
        
         Saran saya untuk judul yang saya buat sebaikanya setiap individu manusia agar meningkatkan ilmu pendidikannya, karena ilmu pendidikan sangat penting untuk diri sendiri dan semua orang. Dan pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Adanya pendidikan ini manusia memiliki bekal yang bertujuan untuk membantu hidupnya dan membantu negaranya. Pendidikan ini bisa berupa pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal didapatkan pada saat pembelajaran disekolahan sedangkan pendidikan non formal didapatkan dari kehidupan sehari-hari bisa dari keluarga dan masyarakat seperti sopan santun, sikap ramah tamah  dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Selain itu ilmu pendidikan  membantu mengembangkan semua aspek yang berhubungan dengan kepribadian manusia, yang bisa mencakup segala ilmu pengetahuan, bisa mengembangkan nilai dan sikap serta keterampilan yang ada didalam tubuh manusia Tujuan pendidik adalah untuk menjadikan peserta didik bisa meningkatkan tata krama, meningkatkan pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampermudah dan meningkatkan keterampilan  dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.  


DAFTAR  PUSTAKA


Barnanib, Imam, 1996, Dasar Dasar Kependidikan, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Cece Wijaya, Djaja Jajuri, A. Tabrani Rusyam, 1991, Upaya Pembahuruan dalam  Bidang Pendidikan dan Pengajaran. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya- Bandung 1991.
Dimyati, M. 2001. Dilema Pendidikan Ilmu Pengetahuan. Malang: IPTPI-PSUM.
Harold G. Shane, 1984, Arti Pendidikan Bagi Masa Depan. Rajawali, Jakarta.
Idris Zakara Prof. MA. Dasar Dasar Kependidikan, Angkasa Bandung.
Lunandi AG, Pendidikan Orang Dewasa, Gramedia, Jakarta.
Madyo Eko Susila dan RB. Kasiadi, 1985, Dasar Dasar Pendidikan, Semarang.
Mohammad Amin, Dr, MA. 1983, Analisis Pendidikan, Depdikbud, Jakarta.
Subandijah, 1992, Pengembangan Inovasi dan  Kurikulum. PT Raja Grafindo Pers Yogyakarta.
Susarno,  Lamijan Hadi. 1997, Jurnal. Media Pendidikan. Edisi Bulan Maret 1997 Pemanfaatan Media  Surat Kabar Sebagai Sumber Belajar Di Sekolah. Surabaya : Unipress IKIP  Surabaya.
Said H.M. Prof. Dr. 1985, Ilmu Pendidikan, Bandung.
Sodiq A. Kuntoro, Drs.M.Ed. 1985. Dimensi Manusia Dalam Pemikiran Pendidikan.Yogyakarta.
Suwarno, Drs. 1985, Pengantar Umum Pendidikan, Surabaya.
Santoso S. Hamijoyo, 1974, Inovasi Pendidikan, IKIP Bandung.