Manfaat Belajar Sambil Bermain
MANFAAT BELAJAR SAMBIL BERMAIN BAGI SISWA
Bagi anak-anak kecil yang rentang umurnya 3-12 tahun belajar adalah hal yang membosankan. Mungkin yang ada dipikiran mereka adalah bermain dan bermain. Jika kita sebagai seorang guru bisa memanfaatkan kegiatan bermain untuk belajar, maka minat anak-anak untuk belajar bisa meningkat.
Proses pembelajaran berbasis game atau permainan yang diciptakan guru bisa membuat peserta didik tertarik untuk belajar. Game atau permainan ini bisa didukung dengan adanya media permainan. Pembelajaran berbasis permainan juga dapat melatih siswa memecahkan masalah dan bersikap sportif.
Pembelajaran berbasis permainan ini juga dapat meningkatkan perkembangan kognitif peserta didik. Perkembangan kognitif ini dapat diaplikasikan pada game atau permainan tebak-tebakan. Peserta didik dituntut untuk menghafal dan mengingat yang faktanya sulit dilakukan jika tidak dalam kondisi bermain.
Dalam aspek psikomotorik kemampuan motorik peserta didik pada pembelajaran berbasis game atau permainan ini juga mempunyai manfaat yaitu, dapat meningkatkan kepekaan dari masing-masing panca indera yang dimiliki peserta didik. Hal ini bisa dilakukan dengan adanya game "temukan aku" yang meningkat dengan rincian sebagai berikut: Anak mampu menghitung gambar, berlari dengan kelompok untuk mencari angka yang telah dihitung dengan anak berlari tentunya mempengaruhi aspek motorik kasarnya.
Pembelajaran berbasis permainan ini harus memenuhi beberapa syarat agar memiliki nilai tambahan diantaranya (1) mengajarkan kepada peserta didik cara berfikir untuk mengakses informasi (2) mengajarkan peserta didik cara menciptakan dunia nyata untuk dirinya sendiri dan kelompok (3) menyenangkan dan mengasikkan namun tidak membuat peserta didik terlihat bodoh atau dangkal (4) menyediakan waktu untuk berdiskusi dan merenung bersama kelompok (5) menantang namun jangan sampai membuat peserta didik kecewa.
Jika diterapkan dengan baik, pembelajaran berbasis permainan ini mempunyai banyak manfaat. Manfaat dari pembelajaran berbasis permainan ini antara lain menyediakan aktivitas belajar mengajar yang mempunyai daya tarik lebih karena dalam permainan peserta didik cenderung senang dan aktif. Selain itu pembelajaran berbasis permainan ini juga bersifat menghibur, karena pembelajaran tidak dilakukan hanya dengan guru yang menerangkan lalu peserta didik menyimak. Pembelajaran berbasis permainan juga menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat peserta didik banyak berinteraksi satu dengan yang lain.
Untuk meingkatkan semangat peserta didik dalam melakukan pembelajaran berbasis permainan, guru bisa memberikan penghargaan kepada peserta didik. Penghargaan itu bisa berupa level, lencana atau hadiah yang didapat ketika peserta didik berhasil melakukan sesuatu. Dengan adanya penghargaan ini peserta didik tidak akan bosan dalam melakukan pembelajaran berbasis permainan.
Permainan dalam proses belajar ini bukanlah sebagai tujuan, melainkan sebagai sarana. Menjadi saarana disini memiliki arti bahwa diadakannya permainan dalam pembelajaran agar peserta didik tertarik untuk belajar. Jadi adanya permainan dalam pembelajaran bertujuan untuk peningkatan minat peserta didik untuk belajar.
Proses pembelajaran berbasis permainan ini perlu diawasi dan dipantau dengan baik agar peserta didik tidak mengambil tindakan yang tidak seharusnya terjadi. Karena jika hal ini terjadi maka pembelajaran berbasis permainan ini akan memunculkan dampak negatif. Dan pembelajaran berbasis permainan bukan hal menarik lagi untuk dijadikan metode pembelajaran dan justru akan menimbulkan kelemahan.
Kelemahan dalam pembelajaran berbasis permainan jika tidak diawasi oleh guru dengan baik antara lain (1) peserta didik akan terjebak akan asiknya bermain saja dan melupakan tujuan awal yaitu pembelajaran (2) munculnya kompetisi antar peserta didik yang akan menimbulkan dampak kontra produktif bagi peserta didik yang tidak suka berkompetisi (3) peserta didik hanya menghabiskan waktu untuk permainan saja.
PENULIS : PUTRI RIZQI RAMADHANTI