Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menciptakan Jiwa Generasi Muda Berbasis Pondok Pesantren Modern

ARTIKEL DASAR-DASAR PENDIDIKAN
“MENCIPTAKAN JIWA GENERASI BERENCANA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PONDOK PESANTREN MODERN”
 
Oleh :
Maghfirotul Ismi Fuadah 
NIM. 19030184074




Pendidikan adalah pilar utama pembangunan bangsa. Keberhasilan pendidikan suatu bangsa berkaitan erat dengan kemajuan yang dicapai. Seyogyanya pemerintah dan masyarakat memprioritaskan pembangunan bidang pendidikan secara menyeluruh. Terutama pendidikan yang  membentuk karakter nasional bangsa. Istilah karakter sendiri dapat dihubungkan dan dipertukarkan dengan istilah etika, ahlak, nilai dan berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif, bukan netral. Sedangkan karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Dengan demikian, karakter adalah nilai-nilai yang baik serta terpateri dalam diri dan terealisasikan dalam perilaku. Dari definisi di atas, dapat ditarik acuan bahwa pendidikan karakter dapat diaplikasikan melalui pendidikan di pondok pesantren. Pesantren sebagai salah satu sub sistem Pendidikan Nasional mempunyai keunggulan dan karakteristik khusus dalam mengaplikasikan pendidikan karakter bagi anak didiknya (santri), dengan cara lebih menonjolkan pendidikan keagamaan. Keberadaan pondok pesantren telah lama mendapat pengakuan dari masyarakat. Kiprah pesantren cukup besar dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta memberikan sumbangsih yang cukup signifikan dalam penyelenggaraan pendidikan. Kini, pondok pesantren sudah dilengkapi dengan adanya rangkaian pendidikan formal, sehingga santri bisa mengenyam pendidikan umum dan juga teknologi modern. Disamping itu, santri diwajibkan menggunakan bahasa arab dan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari. Yang demikian itu dapat  menjadi nilai plus tersendiri bagi santri dalam bidang language atau pun bilingual.  Dengan adanya pendidikan karakter berbasis pondok pesantren, diharapkan dapat menciptakan jiwa generasi yang mampu bersaing dalam era globalisasi melalui pendidikan maju dan teknologi modern yang terfilter. Santri juga diharapkan dapat menjadi benteng runtuhnya moral dalam arus tantangan zaman, dengan cara melestarikan ajaran-ajaran pondok pesantren khususnya melalui riyadhah ataupun tirakatnya sehingga dapat membentuk karakteristik yang jujur, disiplin, bertanggung jawab dan kuat keagamaannya.

Secara garis besar pendidikan di Indonesia dilakukan untuk mengubah seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak baik menjadi baik atau bahkan lebih baik dari sebelumnya. Banyak aspek kehidupan yang menjadi pokok-pokok perubahan dalam dunia pendidikan namun yang paling utama adalah aspek akhlak, karena seorang manusia dikatakan baik apabila memiliki akhlak yang baik, manusia yang baik bukan karena hartanya yang banyak, bukan karena jabatanya yang tinggi akan tetapi manusia yang baik itu karena dia memiliki akhlak yang baik. Pendidikan merupakan suatu proses untuk menggali dan mengembangkan sumber daya manusia sebaik mungkin, seharusnya dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran, serta harus berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan pendidikan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan dan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan Bangsa dan Negara (Al Ta’dib.2016:14-16).

Hal ini tercantum dalam rumusan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Oleh sebab itu, dalam konteks pendidikan Indonesia dapat direalisasikan dengan menggunakan pendidikan indigenous Indonesia, yakni pendidikan karakter dalam pondok pesantren. Pendidikan karakter berbasis pondok pesantren sendiri dapat diartikan sebagai metode pendidikan yang membentuk dan mengembangkan karakter anak didiknya melalui pengaplikasian pendidikan di lingkungan pondok pesantren secara menyeluruh. Desain pendidikan karakter berbasis pondok pesantren ini mencoba membangun kultur pondok pesantren yang mampu membentuk karakter anak didik dengan bantuan pranata sosial pondok pesantren agar nilai tertentu terbentuk dan terbatinkan dalam diri santri. Untuk menanamkan nilai kejujuran tidak cukup hanya dengan memberikan pesan-pesan moral kepada anak didik. Pesan moral ini mesti diperkuat dengan penciptaan kultur kejujuran melalui pembuatan tata peraturan pesantren yang tegas dan konsisten terhadap setiap perilaku ketidakjujuran. Dalam konteks pendidikan karakter di pesantren, implementasi desain pendidikan karakter berbasis pondok pesantren dilaksanakan dengan menata lingkungan pesantren dan pembuatan tata tertib pesantren yang bernuansa nilai-nilai Islam, hal tersebut relevan dengan core pilar karakter yakni cinta kepada Allah dan segenap ciptaanya.

Namun karena keterbatasan informasi, seringkali lembaga pendidikan pesantren oleh sebagian masyarakat dianggap masih statis (jumud), sederhana, dan tidak selalu mau mengikuti perkembangan zaman. Anggapan seperti itu sesungguhnya tidak selalu benar. Kini, lembaga pendidikan pondok pesantren semakin variatif, baik terkait dengan sistem yang digunakan, kitab yang dijadikan pegangan, orientasi keilmuan, dan tidak terkecuali pandangan kiainya. 
Oleh karena itu, dibutuhkan peran  pondok pesantren modern yang dinamis dalam membangun bangsa Indonesia. Dengan fasilitas pendidikan yang cukup bagus. Penampilan para ustad dan santrinya tampak modern. Mereka sehari-hari masuk kelas dengan mengenakan pakaian seragam, lengkap dengan kopiah dan sepatunya. Para santri walaupun baru pada tingkat sekolah menengah, mereka dalam pergaulan sehari-hari , baik dikelas maupun diluar kelas menggunakan bahasa Arab dan juga bahasa Inggris dalam komunikasi. Dengan demikian, pendidikan di pesantren, sekalipun tidak semuanya, justru lebih unggul dari sekolah umum biasa yang setaraf. Hanya selama ini, pesantren yang berkualitas itu belum dikenal secara luas. Masalah tersebut menjadi salah satu tantangan bagi pondok pesantren modern dalam membantu membangun jiwa-jiwa generasi berencana yang kedepannya akan menjadi para penerus bangsa Indonesia.

Pondok pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, sekaligus memadukan unsur-unsur pendidikan yang amat penting. Meskipun pendidikan pesantren merupakan lembaga yang bentuknya sangat sederhana dalam pendidikan tetapi pesantren merupakan satu-satunya lembaga yang terstruktur, karena di lembaga inilah kaum muslimin Indonesia mendalami doktrin dasar Islam yang menyangkut keagamaan. 

Dengan adanya modernisasi, dunia pesantren memberikan respon yang berbeda-beda. Salah satunya pondok pesantren modern. Pondok pesantren modern menerapkan sistem pendidikan boarding atau full day sistem. Artinya siswa yang nyantri di lembaga tersebut selalu dibimbing oleh wali asuh/para ustadz yang tinggal bersamanya, yang menjadi ciri khas setiap pesantren baik yang tradisional maupun modern. Dengan begitu maka kekhawatiran dari terjadinya pergaulan bebas, terjerumus pada narkoba, dan bahkan ancaman lain dari pergaulan luar dapat dihindari.

Metode dan pendekatan pendidikan yang diterapkan di pondok pesantren modern sekarang ini telah menggunakan pendidikan formal. Metode pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di dalam kelas, tetapi  di semua aktivitas santri, baik ketika mereka berada di asrama, di masjid, di perpustakaan, maupun di lapangan olah raga, semuanya dimaksudkan untuk pendidikan. 

Karena metode pola pengajaran yang berbeda, pesantren modern sering juga disebut sebagai sekolah terpadu yang menggabungkan antara Ilmu keagamaan dan Ilmu keduniaan. Dari aspek pengajarannya, diterapkan sistem metode dan pendekatan-pendekatan seperti yang diterapkan di sekolah-sekolah yang lain, namun bahasa pengantar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

Untuk menunjang peningkatan kemampuan santri dalam Sains dan IPTEK, disediakan ruang audio visual yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran online via internet. Selain itu juga dilengkapi dengan berbagai laboratorium ilmu pengetahuan alam, seperti lab. fisika, lab. kimia dan lab. biologi. Kesemua sarana tersebut dimaksudkan untuk memudahkan para santri dalam meningkatkan kemapuan sains dan teknologi mereka, sehingga tidak "gaptek" menghadapi dunia teknologi seperti sekarang ini. Sementara dalam pengembangan pendidikan pesantren (modern) memiliki tanggung jawab sebagai sekolah umum berciri khas Islam agar mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena manusia yang berkualitas itu setidaknya memiliki dua kompetensi yaitu kompetensi IMTAQ dan IPTEK.

Selain itu, pondok pesantren modern juga tetap menanamkan nilai-nilai karakter pada santrinya melalui seluruh kegiatan yang dibimbing oleh para pengasuh dan pembina. Nilai-nilai yang tertanam antara lain: Jiwa Keikhlasan, Jiwa Kesederhanaan, Jiwa Berdikari, Jiwa Ukhuwwah Diniyyah, Jiwa Bebas dalam berpikir dan berbuat (Mardiyah.2012:130).

Pedidikan karakter pondok pesantren modern dapat membentuk karakter nasional sekaligus membentuk  karakter keagamaan. Pondok  pesantren modern menggunakan sistem pendidikan klasikal formal dalam madrasah pagi seperti adanya MI, MTs, MA, maupun Insitut dan Sekolah Tinggi. Hal ini yang dapat membentuk  jiwa generasi intelektual yang berkarakter. Walaupun begitu, pondok pesantren modern tidak meninggalkan penanaman jiwa-jiwa keagamaan melalui kajian kitab-kitab kuning yang diklasikan formal  juga. Tidak hanya itu, di pondok pesantren modern santri tinggal diasrama yang selama 24 jam selalu diawasi oleh para pengasuh dan pembina yang mengarahkan kearah kebiasaan-kebiasaan yang  baik. 

Maka dengan adanya pendidikan karakter berbasis pondok pesantren dapat menciptakan jiwa generasi berencana yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, beroreantasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Tidak hanya demikian, pendidikan karakter pondok pesantren juga mampu menjadi benteng runtuhya moral dalam arus modernisasi dan globalisasi dengan selalu menjaga nila-nilai ajaran agama yang telah diajarkan dipondok pesantren modern.



DAFTAR PUSTAKA
Al Ta’dib. 2016. Jurnal Ilmu Pendidikan.Jombang: ISSN:2008-7442.
Mardiyah. 2012. Kepemimpinan Kiai dalam Memelihara Budaya organisasi. Yogyakarta: Aditya Media Publishing.
Yahya Khan. 2010. Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri. Yogyakarta: Pelangi Publishing.