Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendidikan Berbasis Video Call


PENDIDIKAN BERBASIS VIDEO CALL


Pendidikan Berbasis Video Call


Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan dasar untuk setiap orang. Di Indonesia Pendidikan menjadi hak setiap masyarakat untuk bersekolah, yaitu minimal menempuh pendidikan 9 tahun yakni hingga Sekolah Menengah tingkat Atas (SMA). Namun, sangat disyangkan di Indonesia masih banyak anak-anak yang putus sekolah bahkan tidak sekolah. Banyak diantara mereka berkemauan untuk memiliki banyak uang dengan cara bekerja dibandingkan harus menempuh pendidikan terlebih dahulu. Hal ini terbukti dengan banyaknya gelandangan dan pengamen dijalan raya adalah anak-anak. 

Dari sumber Litbang CNN Indonesia tercatat anak putus sekolah pada tahun 2017/2018 sebanyak 187.823 anak, Kondisi ini sangat meprihatinkan. Selain atas dasar kemauan pribadi, dalam berpendidikan di Indonesia haruslah memiliki ekonomi yang baik. Adanya sekolah unggulan menjadi penyebab seorang pencari ilmu harus siap dengan uang. Meskipun pemerintah telah menetapkan sekolah geratis, namun ternyata di Indonesia masih tetap ada penarikan uang. Misalnya penariakn uang untuk ongkos, potongan uang untuk pajak dan lain sebagainya.

Dengan tidak adanya pemerataan sekolah-sekolah di Indonesian menyebabkan anak-anak harus belajar keras mendapatkan sekolah negeri untuk mendapatkan biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan harus sekolah di swasta dengan biaya yang sangat banyak.  Padahal sekolah unggulan di Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan sekolah Swasta.

Dengan begitu, ketika tidak lolos masuk dalam sekolah negeri mereka akan berfikir dan merasa bahwa mereka sangat bodoh. Dari faktor-faktor tersebut seharusnya pemerintah harus melangkah lebih tegas untuk menghasilkan bibit-bibit negara yang unggul. Salah satu cara untuk menanggulangi maslah tersebut adalah bimbingan orang tua dan lingkungan untuk meningkatkan kemauan belajar kepada anak-anak. 

Selain itu peran pemerintah sangat penting dalam hal ini. Mislanya, membentuk peraturan yaitu mewajibkan setiap anak untuk sekolah dan melarang untuk bekerja tanpa ada ijzah dengan minimal hingga Sekolah Menengah tingkat Atas (SMA). Dengan hal demikian akan dapat mengurangi jumlah gelandangan dan pengamen di jalan raya sehingga dapat diharapkan bibit-bibit negara yang unggul akan semakin banyak. Selain itu, pemerintah juga dapat membentuk pemerataan sekolah-sekolah di Indonesia, tidak ada lagi sekolah unggul maupun sekolah swasta. 

Zonasi adalah salah sau upaya pemerintah dalam melakukan pemerataan sekolah-sekolah di Indonesia, namun kebijak ini banyak tidak disetujui oleh masyarakat Indonesia. Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan mereka tidak menyetujuinya. Diantaranya adalah kembali lagi dengan faktor ekonomi. 

Anak-anak yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu dan tinggal jauh dari sekolah negeri harus membayar uang sekolah lebih banyak karena tidak lolos dalam seleksi sekolah negeri. Pada akhirnya mereka lebih memilih untuk putus sekolah dan membantu pekerjaan orang tua. Dengan adanya permaslahan tersebut penulis ingin menyampaikan inovasi pendidikan yang diharapkan untuk membantu pendidikan di Indonesia. 

Pembuatan sekolah berbasis online, sistem pendidikan ini sama halnya dengan sekolah pada umumnya namun bisa diakses dimanapun berada. Tetapi hanya bisa diakses pada saat itu juga, seperti halnya “video call”. Dengan demikian guru tetap bisa melakukan penilaian dan absensi meskipun mereka tidak berada dalam satu ruangan. Dengan sistem ini banyak menguntungkan diantara guru dengan peserta didik. Ketika guru sedang berhalangan hadir, beliau bisa melakukan video call untuk memberikan tugas ataupun penjelasan singkat. 

Sedangkan peserta didik akan mudah mencari ilmu ketika mereka berhalangan untuk datang ke sekolah. Misalnya, ketika peserta didik sakit ataupun ada kegitan yang mendesak. Dengan video call guru juga dapat memastikan keadaan sekitar peserta didik, sehingga dapat mengurangi kebiasaan bolos sekolah. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu peserta didik yang ekonominya lemah. 

Mereka tanpa harus membayar uang gedung, uang seragam, uang tranasportasi dan lain sebagainya. Yang mereka butuhkan hanyalah menonton video dari seorang guru dengan tepat waktu. Dengan demikian ilmu akan tetep tersampaikan dan memudahkan dalam proses pembelajaran. Penulis berharap sistem pendidikan di Indonesia bisa lebih baik dari sebelumnya, sehingga negara akan lebih maju dan unggul.

Kata kunci : pendidikan, negeri, Indonesia, sistem, peserta, didik, guru, ekonomi.

Penulis : Adinda Choirunnisa’