Penerapan Hukum Archimedes Dalam Kehidupan Sehari-hari
Fenomena Kehidupan Sehari-hari yang Dihubungkan dengan Hukum Archimedes
Ia mengamati air yang tumpah dalam bak mandi yang ia mauki. Dalam kejadian itulah, Archimedes menemukan suatu konsep yang dinamakan hukum Archimedes.
Sering kali kita melihat dalam kehidupan sehari-hari bahwa jika suatu zat cair di dalam suatu wadah tertutup dengan volume maksimum dimasukkan suatu benda yang memiliki suatu massa tertentu, maka aka ada suatu zat cair yang tumpah keluar dari suatu wadah dikarenakan adanya suatu benda yang atau memenuhi suatu wadah.
Apakah kalian juga pernah mengalaminya? Nah, apakah kalian juga pernah mengalaminya atau menemukan hal demikian? Mengapa hal ini dapat terjadi? Apa yang menyebabkan hal ini dapat terjadi? Lalu apa hubungannya dengan hukum Archimedes?
Apakah kalian tahu bahwa suatu benda dapat diukur berat atau massanya yaitu jika benda tersebut dicelupkan ke dalam suatu zat cair di suatu wadah maksimum dan zat cait tersebut akan tumpah keluar dari suatu wadah.
Dari situlah penerapan hukum Archimedes berlaku, yaitu menyatakan bahwa benda yang dicelupkan ke dalam suatu zat cair akan mengalami gaya angkat ke atas yang berat atau besarnya sama dengan suatu zat cair yang dipindahkan tersebut. Gaya angkat ke atas inilah yang nantinya disebut sebagai gaya Archimedes.
Mengapa massa zat cair tersebut menurut Archimedes dapat mengukur massa zat yang tercelup?
Karena ketika difikir menggunakan logika, maka benda memang memiliki massa dan dengan mudahnya mengetahui massa suatu benda, maka salah satu cara yang dianggap mudah dan dapat dilakukan yaitu dengan penerapan hukum Archimedes ini.
Selain penerapan hal itu, konsep hukum Archimedes atau gaya angkat ke atas ini pun dapat dikembangkan dan menyebabkan tiga kemungkinan posisi benda di dalam zat cair, yaitu terapung, melayang, dan tenggelam.
Bagaimana bisa terjadi konsep terapung?
Konsep ini, dapat terjadi jika massa benda tidak jauh lebih berat dari massa zat cair atau dengan kata lain massa suatu benda jauh lebih ringan daripada massa zat cair. Perkembangan konsep hukum Archimedes ini dapat kita jumpai pada kapal di laut.Penerapan hukum Archimedes dapat kita ketahui, namun apakah kalian berfikir bagaimana kapal sebesar itu dapat mengapung dan tidak tenggelam ke dalam laut?
Padahal massa besi akan jauh lebih berat daripada massa jenis zat cair di laut. Nah dengan hal itu, bagian dalam kapal diberi rongga udara. Apa tujuannya? Tujuan adanya rongga udara sebanyak-banyaknya yaitu agar volume kapal bias semakin besar sehingga kapal tidak akan tenggelam. Jadi, massa jenis kapal menjadi lebih kecil dari massa jenis air laut dan kapal akan mengapung di atas permukaan air laut.
Selanjutnya bagaimana dapat terjadi konsep melayang?
Yaitu ketika massa suatu benda akan sama dengan massa zat cair yang ada atau gaya apung benda sama dengan berat benda. Hal ini dapat diterapkan pada kapal selam. Cara kerjanya yaitu kapal selam ketika ingin melayang di dalam permukaan air yaitu berat kapal harus sama dengan gaya apung. Biasanya ada suatu wadah dimana agar kapal selam dapat tenggelam dan dapat terapung.Hal ini juga sesuai dengan konsep tenggelam yang dapat dilakukan kapal selam untuk mencapai dasar lautan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan massa kapal selam jauh lebih besar daripada massa jenis zat cair.
Konsep ini tidak hanya diterapkan pada zat cair saja lho. Namun kita dapat menjumpai penerapan ini pada balon udara atau pada fluida.
Bagaimanakah balon udara tersebut dapat terbang?
Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Balon udara dapat terbang ke atas dikarenakan balon diisi oleh gas yang massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis udara di atmosfer.Seperti itulah, konsep hukum Archimedes yang dapat ditemukan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Amelia Nur R