Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian CIRCUMHORIZONTAL ARC

CIRCUMHORIZONTAL ARC,  BUKAN PELANGI BIASA

CIRCUMHORIZONTAL ARC ADALAH

Taukah kamu, terdapat banyak sekali mitos tentang fenomena pelangi. Diantaranya, Bangsa Yunani yang memiliki kepercayaan bahwa pelangi adalah jalan yang menghubungkan antara bumi dan langit sebagai jalan untuk para dewa. Sedangkan di Irlandia beredar mitos bahwa jika dapat menemukan ujung dari pelangi kita akan menemukan peti - peti harta karun milik kurcaci yang tak terhingga jumlahnya. 

Bahkan pada waktu masa kecil dulu, beredar cerita bahwa pelangi tercipta dari ekor unicorn yang berwarna warni, karena mereka turun ke bumi setelah hujan maka terciptalah lengkung pelangi yang biasa kita lihat. Andai semua mitos itu benar, pasti akan sangat menyenangkan. Namun, dengan ilmu pengetahuan kita dapat membuktikan keberadaan pelangi secara logis. Bukan hanya mitos, atau cerita anak - anak belaka.

Pelangi biasanya muncul beberapa saat setelah hujan. Apakah kalian pernah melihat fenomena itu? Sangat indah bukan?! Tapi apakah kalian tahu bahwa terdapat fenomena pelangi lain yang sedikit lebih unik daripada pelangi biasa? Pasti kalian bertanya tanya bagaimana bentuknya? 

Pelangi yang satu ini tidak berbentuk lengkung seperti yang ada di film kartun Teletubbies. Melainkan sebuah pelangi yang terdapat di atas awan, sehingga bentuknya menyerupai awan yang memantulkan cahaya matahari tersebut. Sebenarnya, terdapat banyak sekali bentuk - bentuk pelangi yang terjadi akibat pembiasan. Namun, kali ini kita akan membahas tentang Fire Rainbow. 

Penasaran? Berikut ini penjelasannya.

Pertama tama, kita akan membahas pelangi pada umunya. Pelangi merupakan gejala alam yang terjadi akibat pembiasan terhadap sebuah media, sehingga apabila media tersebut dikenai cahaya maka akan terbentuk sebuah pelangi. Bentuk pelangi akan menyesuaikan bentuk medianya. Sebagai contoh, pelangi yang terjadi setelah hujan disebabkan karena cahaya mengenai butir air sehingga pelangi yang terbentuk seperti setengah lingkaran. Akan berbeda bentuknya jika cahaya mengenai prisma, pelangi yang dihasilkan akan membentuk garis lurus. 

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Pada dasarnya untuk menghasilkan pelangi, cahaya perlu mengenai sebuah media untuk dapat dibiaskan. Fenomena ini bisa disebut sebagai ilusi optik, karena sebenarnya hanya otak kita yang menerjemahkan gelombang elegtromagnetik pada rentang frekuensi tertentu yang diterima mata menjadi warna - warna yang kita lihat sekarang. Pada fenomena ini yang terjadi adalah cahaya dibelokkan berpindah tempat ke arah lain dari perjalanan satu medium ke medium lainnya oleh tetesan air yang ada di atmosfer. 

Ketika cahaya matahari melewati tetesan air maka cahaya tersebut akan dibengkokkan sehingga akan membuat warna-warna tersebut berpisah dengan warna lainnya. Setiap warna pada pelangi akan dibelokkan dengan sudut yang berbeda-beda sehingga akan menghasilkan warna pelangi yang indah. Di beberapa kasus, bentuk pelangi dapat tercipta berbeda dengan bentuk pelangi pada umumnya. Salah satunya adalah fenomena berikut ini. Fenomena ini disebut dengan fire rainbow atau pelangi api. Karena namanya adalah pelangi api, bukan berarti pelangi ini tercipta dari api. 

Fenomena yang juga disebut circumhorizontal arc ini adalah sebuah peristiwa langka yang tercipta akibat kristal es heksagonal pada posisi tertentu di awan cirrus dikenai oleh cahaya matahari. Di berbagai sumber menjelaskan bahwa NASA memberikan sebuah penjelasan terkait dengan fenomena langka ini. Pihak NASA menyampaikan bahwa ada kategori khusus yang memungkinkan munculnya fenomena ini. Oleh karena itu, fenomena ini hanya dapat kita lihat pada saat - saat tertentu. 

Lalu bagaimana proses terbentuknya?

Terciptanya fenomena ini tak luput dari kontribusi komponen - komponen pembentuk pelangi. Komponen - komponen tersebut adalah cahaya dan es kristal pada awan cirrus. Posisi matahari harus berada pada ketinggian 58 derajat dimana terdapat awan cirrus di sekitarnya. Oleh karena itu, pelangi tidak pernah terjadi saat siang hari dimana ketinggian matahari lebih dari 42 derajat. Sedangkan untuk awan cirrus harus berada pada ketinggian 2000 kaki. 

Selain itu, sejumlah kristal es heksagonal harus berkumpul secara horizontal agar bisa membiaskan cahaya matahari seperti prisma raksasa tunggal. Dengan begitu terciptalah fenomena langka fire rainbow ini. Namun, ingat! fire rainbow tidak bisa dilihat dari dataran rendah yang ketinggiannya sekitar 55 derajat di antara utara dan selatan. Jadi, bagi kamu yang belum pernah melihat fenomena ini, carilah dataran tinggi agar dapat dengan mudah menyaksikan fenomena indah yang langka ini. 

Bagaimana? Menarik bukan?! Itulah yang perlu kamu ketahui. Ilmu Fisika bukan melulu soal hitungan, melainkan terdapat banyak hal menarik yang bisa dibahas dengan ilmu pengetahuan khususnya fisika. Dan pada hal ini, keajaiban alam memang sangat menakjubkan. Hal ini tidak lepas dari kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersyukur terhadap nikmat dan karunia yang diberikan-Nya. Semoga informasi ini dapat digunakan sebaik-baiknya dan dapat menambah wawasan para pembaca. 

Penulis : Gurit Wulan Jagadianti