Pengukuran Tunggal dan Berulang
MATERI PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
![Pengukuran Tunggal dan Berulang Pengukuran Tunggal dan Berulang](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_qygohUgBqkQdhd1mn5MUKK3TS_aqfRohWtXMTkOXs3Rzs-SAYj5tT7hrkKCXjaG0FmBj9sodC_kEwvptIfmKsm2xmSdJSKOQmmkSZCIRf_EV5B7nvvXnor8myOkdVomYpcGZnb03iyBy/s640/diabetes-1724617_1920.jpg)
A. PENGUKURAN TUNGGAL
Pengukuran yang dilakukan dengan satu kali pengukuran dan hasil x pengukuran merupakan data tunggal, maka dalam penulisannya dituliskan sebagai (x ± ∆x) satuan dengan x adalah hasil pengukuran yang terbaca dan ∆x adalah ketidakpastian mutlak. Ketidakpastian mutlak merupakan nilai setengah dari nilai terkecil yang dapat dibaca alat ukur.
Taraf ketelitian = 100% - presentase ketidakpastian
Contoh:
Hasil dari mengukur jarak menggunakan mistar, yaitu sebesar 10 cm dengan nilai terkecil yang dapat diukur oleh mistar sebesar 1 mm atau 0,1 cm, maka
s = 10 cm
sehingga penulisannya adalah
(10,00 ± 0,05) cm
![Pengukuran Tunggal dan Berulang Pengukuran Tunggal dan Berulang](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHKSHSY5UubnKAn0x4HIxHm1X-W2UwqflIsTIC8sakPV7T1GPhYkns1DiS4Fk0PbxMY3mcrAG3VepPkKzDo95tjcmiaIUqyBeu4UGoaZvdJRYeBWI5ZMdxvXmHtTr2taXBPHHJ90ZeTWDD/s640/vintage-2862708_1920.jpg)
B. PENGUKURAN BERULANG
Pengukuran yang dilakukan secara berulang dan hasil x pengukuran adalah sebanyak n, maka hasil akhirnya dituliskan sebagai (x ± ∆x) satuan dengan x adalah rata-rata dan ∆x adalah ketidakpastian mutlak.
Taraf ketelitian = 100% - presentase ketidakpastian
C. PERBEDAAN PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
Pada pengukuran tunggal dan berulang, terdapat perbedaan yang menjadi penciri dari masing-masing metode pengukuran. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
PENGUKURAN TUNGGAL | PENGUKURAN BERULANG |
- Hasil pengukuran adalah pengukuran mutlak dan tidak dilakukan pengulangan - Jika dilakukan pengulangan hasil ukurnya tetap sama - Sumber ralat yang selain dari alat ukur dapat diabaikan | - Pengukuran harus diulang untuk menemukan hasil rata-rata dari pengukuran - Jika dilakukan pengukuran hasil ukurnya berbeda setiap pengulangan - Sumber ralat yang selain dari alat ukur tidak dapat diabaikan |
D. APLIKASI PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
Pada pengukuran tunggal dan berulang, terdapat perbedaan dalam aplikasi memperoleh data yang diperlukan untuk kemudian diolah. Berikut beberapa perbedaan:
PENGUKURAN TUNGGAL | PENGUKURAN BERULANG |
- Pengukuran panjang menggunakan Mistar - Pengukuran panjang menggunakan Jangka Sorong - Pengukuran panjang menggunakan Mikrometer Sekrup | - Pengukuran pada percobaan penentuan konstanta Pegas - Pengukuran pada percobaan Bandul Matematis - Pengukuran pada percobaan Kesetaraan Kalor Listrik |
E. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG
PENGUKURAN TUNGGAL | PENGUKURAN BERULANG |
Kelebihan: - Waktu memperoleh data relatif singkat Kekurangan: - Hasil pengukuran kurang akurat pada percobaan yang membutuhkan pengulangan untuk memperoleh data | Kelebihan: - Hasil pengukuran lebih akurat pada percobaan yang membutuhkan pengulangan untuk memperoleh data Kekurangan: - Waktu memperoleh data relatif lama |
DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Fisika Dasar. 2019. BUKU PANDUAN FISIKA DASAR 1. UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA : Surabaya.
Disusun Oleh :
Muhammad Abdul Lathif
Fajriatul Mufarriha Sunni
Isna Zakiyah
Nandi Okta Indriati
Maghfirotul Ismi Fuadah
Firdausi Nuzula