Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Jenis-Jenis Hutang

Seperti yang Kita ketahui, ada banyak hal atau istilah dalam bidang akuntansi yang harus diketahui oleh masyarakat luas saat ini. Salah satu contoh istilah yang sangat penting dan harus dikenali yaitu hutang. Hutang adalah salah satu instrument yang amat penting dalam sebuah perusahaan.

Tak hanya itu saja, hutang dalam akuntansi juga sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan operasi usaha, modal investasi dan lain sebagainya. Bahkan tak bisa dipungkiri bahwa hutang merupakan salah satu hal yang hampir dimiliki oleh semua perusahaan.

Hutang biasanya dimiliki oleh perusahaan yang memiliki atau mengalami kesulitan dalam menyiasati masalah keuangan. Meminjam sejumlah dana atau hutang biasanya meningkatkan resiko yang besar bagi setiap perusahaan.

Tanggungan yang dimiliki oleh perusahaan yang mempunyai hutang sangatlah besar, apalagi jika nominal hutang yang dimiliki melampaui batas kemampuan keuangan perusahaan. Sistem pengembalian hutang yang tidak diperhitungkan dengan matang juga berpotensi membuat keterpurukan ekonomi perusahaan menjadi tidak stabil dan beresiko menimbulkan masalah lainnya.

Akan tetapi, hutang yang dimanfaatkan secara maksimal dengan tujuan untuk memenuhi dana perusahaan dan melengkapi kebutuhan produktivitas usaha dapat memberikan pengaruh yang baik dalam perusahaan.

Pengelolaan dana yang efektif diharapkan dapat menghasilkan profit atau laba yang jauh lebih tinggi. Kebutuhan dana internal dan eksternal perusahaan yang terpenuhi sekaligus diskelola secara maksimal membuat peluang perusahaan untuk berkembang menjadi jauh lebih progresif. Apabila perusahaan tidak memanfaatkan hutang dengan baik, justru perkembangan usaha tidak akan berjalan secara efektif.

Pengertian hutang

Hutang merupakan bagian dari efek. Menurut UU RI mengenai Pasar Modal, efek merupakan suatu surat berharga, bisa berupa beberapa hal, antara lain:
  • Surat pengakuan hutang.
  • Surat berharga komersil.
  • Saham, obligasi dan tanda bukti hutang.
  • Unit penyertaan kontrak berjangka atas efek.
  • Unit penyertaan kontrak investasi kolektif.
  • Setiap derivatif dari efek.
Dengan kata lain, hutang merupakan seluruh kewajiban keuangan perusahaan pada pihak lainnya yang belum terpenuhi. Hutang juga bisa dikatakan sebagai sumber dana atau sumber modal sebuah perusahaan yang diperoleh dari pihak kreditor atau pemberi hutang itu sendiri. Dalam ilmu akuntansi, hutang dianggap sebagai pengorbanan ekonomis yang dilakukan oleh perusahaan untuk masa depan yang dilakukan dalam bentuk penyerahan jasa, aktiva sebagai bagian dari transaksi atau peristiwa kesepakatan yang dilakukan di masa lalu.

Pengorbanan yang dimaksud yaitu penyerahan yang wajib dilakukan oleh pihak perusahaan dalam bentuk jasa atau aktiva. Sementara itu, transaksi atau kesepakatan masa lalu yang dimaksud adalah transaksi yang pernah dilakukan oleh suatu perusahaan sehingga menyebabkan tanggungan hutang. Misalnya pinjaman pada pihak bank, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis hutang

Hutang bukan hanya dikategorikan sebagai uang tunai saja, namun bisa juga dalam bentuk lainnya. Sejauh ini ada beberapa pendapat mengenai jenis-jenis hutang. Ada yang menganggap bahwa jenis hutang dibedakan menjadi 2, yaitu jangka pendek dan jangka panjang dan ada pula pendapat lainnya.

Namun secara garis besar, jenis-jenis hutang dalam akuntansi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan juga jangka panjang. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga jenis hutang tersebut, antara lain:

Hutang jangka pendek

Yaitu sebuah kewajiban keuangan suatu perusahaan yang harus dibayarkan dalam jangka waktu pendek, yakni satu tahun dari tanggal neraca. Pembayaran dilakukan dengan aktiva lancar oleh perusahaan.

Biasanya hutang jangka pendek yang dilakukan pada pihak bank memiliki tanggal jatuh tempo di bawah satu tahun. Pihak perusahaan yang menerima hutang dari kreditor, baik itu bank ataupun pihak lainnya wajib memenuhi kesepakatan hutang jangka pendek tersebut semaksimal mungkin secara profesional demi kesepakatan yang sudah dibuat satu sama lain.

Hutang jangka menengah

Yaitu hutang yang mempunyai jangka waktu lebih dari hutang jangka pendek dan lebih singkat dari hutang jangka panjang. Biasanya hutang yang dikategorikan sebagai hutang jangka menengah dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun.

Dengan kata lain, hutang jangka menengah merupakan jenis hutang pertengahan antara jenis hutang yang lainnya dari segi jangka waktu perjanjian atau kesepakatan hutang tersebut.

Hutang jangka panjang

Yaitu hutang atau perjanjian yang dibuat antara peminjam dengan kreditor yang dilakukan dengan kesepakatan bahwa pihak kreditor bersedia memberi pinjaman dalam jumlah tertentu dan peminjam bersedia membayar hutang secara periodik.

Hutang jangka panjang yang dibayarkan secara periodik oleh peminjam sudah mencakup bunga dan hutang pokok yang harus dibayarkan oleh pihak peminjam.

Biasanya hutang jenis ini dilakukan dalam jangka waktu yang sangat lama. Kisaran jangka waktu peminjaman atau pengembalian hutang jangka panjang adalah lebih dari 10 tahun lamanya.

Itulah penjelasan dan pengertian mengenai hutang dalam akuntansi yang perlu diketahui oleh semua orang. Penjelasan dari jenis-jenis hutang tersebut juga sudah cukup menjelaskan bahwa hutang terdiri dari klasifikasi waktu yang berbeda-beda.

Hutang tersebut secara umum bukan hanya berlaku bagi sebuah perusahaan atau pihak kreditor saja, namun juga biasa dilakukan oleh perorangan untuk kebutuhan personal. Biasanya seseorang yang meminjam dana atau memiliki hutang mempunyai kebutuhan yang mendesak dan sangat penting sifatnya.

Namun sebaiknya, meminjam sejumlah dana atau mengadakan perjanjian hutang dilakukan secara bijaksana dan penuh pertimbangan. Pastikanlah pengembalian hutang dilakukan dengan baik dan lancar dengan sistem syariah yang lebih adil dan realistis sehingga hutang tersebut menjadi lebih bermanfaat nilainya.