Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Pengertian Sejarah

Sejarah dalam bahasa Arab, tarikh atau history (Inggris), adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan kronologi berbagai peristiwa.  Definisi serupa diungkapkan oleh Abd. Ar-Rahman As-Sakhawi bahwa sejarah adalah seni yang berkaitan dengan serangkaian anekdot yang berbentuk kronologi peristiwa.
Secara teknis formula, Nisar Ahmad Faruqi menjelaskan formula yang di gunakan di kalangan sarjana Barat bahwa sejarah terdiri atas (man + time + space = history).

Sejarahwan Louis Gottschalck dalam bukunya Understanding History: a prime of Historical Method, menjelaskan pengertian sejarah. Sejarah dalam bahasa Inggris history berasal dari kata benda Yunani Istoria yang berarti ilmu. Dalam penggunaannya oleh filosofi Yunani, Aristoteles, istoria berarti suatu penjelasan sistematis mengenai seperangkat gejala alam, baik susunan kronologi yang merupakan faktor atau tidak di dalam penjelasan.

Penggunaan itu, meskipun jarang, masih tetap hidup di dalam bahasa Inggris di dalam sebutan natural history. Akan tetapi, dalam perkembangan zaman, kata latin sama artinya scientia, lebih sering dipergunakan untuk menyebutkan penjelasan sistematis nonkronologis mengenai gejala alam.

Sedangkan kata istoria biasanya dipergunakan bagi penjelasan mengenai gejala-gejala (terutama hal ihwal manusia) dalam urutan kronologis. Adapun menurut definisi yang umum, kata history kini berarti masa lampau umat manusia.

Pengertian Kebudayaan

Dalam Oxford Advanced Learnner’s Dictionnary of Current English, diuraikan bahwa kata kebudayaan semakna dengan culture yang memiliki pengertian beragam.

Pengertian culture di atas dapat dipahami bahwa kebudayaan adalah pembangunan yang didasarkan pada kekuatan manusia, baik pembangunan jiwa, pikiran, dan semangat melalui latihan dan pengalaman.

Bukti nyata pembangunan intelektual, seperti seni dan pengetahuan, atau perkembangan intelektual di antara budaya orang, bahwa kebudayaan adalah semua seni, kepercayaan institusi sosial, seperti karakteristik masyarakat, suku dan sebagainya, mengolah pertanian sampai pada tingkat teknologi biologi bakteri.

Secara singkat dan sederhana, sebagaimana dipahami secara umum, kebudayaan adalah “semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat”.

Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat digunakan untuk keperluan masyarakat.

Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewudjudkan segala kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Agama, ideologi, kebatinan, dan kesenian yang merupakan hasil ekspil jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat, termasuk di dalamnya.

Pengertian Islam

Adapun pengertian Islam dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, dari sudut bahasa, dan kedua dari sudut Istilah. Dari segi bahasa, Islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islaman, yang artinya berserah diri, patuh, tunduk, pengikat diri, damai, selamat, dan sentosa.

Pengertian ini sejalan dengan misinya, yang pada intinya mengajak manusia agar berserah diri, patuh, dan tunduk kepada Allah SWT, serta mengikat diri dengan berbagai ketentuan dan aturan Allah SWT, dalam rangka memperoleh kehidupan yang damai, selamat di dunia dan akhirat, serta sentosa selama-lamanya.

Pengertian Islam yang demikian itu sama dengan misi yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul-Nya, dari sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad SAW. Pengertian Islam sebagai sebuah misi keselamatan, kedamaian, kepatuhan, dan ketundukan ini menggambarkan adanya kesamaan misi yang dibawa oleh seluruh para Nabi dan Rasul.

Namun demikian, dari segi namanya, agama-agama yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul tersebut tidak dinamai Islam, melainkan dinisbahkan kepada tokoh atau Nabi yang membawanya. Misalnya agama Nasrani yang dinisbahkan pada daerah Nazaret, atau pembawanya Yesus Kristus, agama Yahudi yang dinisbahkan pada Yahuda.

Nama agama yang sama dengan misi yang dibawanya, baru dijumpai pada ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yakni agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW itu tidak dinamakan Muhammadanism, atau yang lainnya melainkan sesuai dengan misinya itu sendiri yaitu Islam.