Penyebab Perbedaan Warna Mata Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa tersusun dari lima panca indera. Susunan panca indera tersebut antara lain alat indera penglihatan, alat indera pendengaran, alat indera pengecap, alat indera pembau, dan alat indera peraba.
Mata merupakan panca indera kategori alat indera penglihatan. Peranan mata sangat bermanfaat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Bayangkan saja jika mata tidak berfungsi secara normal, maka akan menghambat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Mata pada setiap individu diciptakan oleh Tuhan dengan sepasang. Hal ini bertujuan agar individu tersebut dapat melihat objek dengan jelas.
Begitu pula dengan negeri seberang seperti Singapura, Thailand, Filiphina, Vietnam, Laos, serta Kamboja cenderung memiliki warna bola mata yang berwarna sama. Meskipun dalam satu rumpun Asia Tenggara, ternyata warga negara Singapura dan Thailand memiliki mata yang sipit.
Warga negara Singapura dan Thailand memiliki etnis yang sama dengan orang Asia Timur. Wilayah Asia Timur memang berbeda dengan wilayah Asia Tenggara. Asia Timur beriklim subtropis, sedangkan Asia Tenggara beriklim tropis. Wilayah iklim subtropis memiliki empat musim yaitu musim salju, musim dingin, musim semi, dan musim gugur. Hal ini yang mempengaruhi penduduk Asia Timur bermata sipit.
Lipatan epikantus merupakan bantalan lemak dan lipatan kulit sekitar mata. Pada penduduk beriklim subtropis, lipatan epikantus berfungsi untuk melindungi mata terhadap objek yang sensitif.
Ketika musim salju telah tiba, lipatan epikantus pada mata berfungsi untuk melindungi mata dari paparan cahaya matahari yang silau akibat terkena permukaan salju yang serba putih.
Perkembangan lipatan epikantus pada penduduk iklim subtropis akan bertambah besar, karena proses penyesuaian terhadap kondisi lingkungan. Dengan demikian mayoritas penduduk Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, dan Cina bermata sipit.
Berbeda dengan Benua Eropa dan Amerika yang cenderung memiliki bola mata berwarna biru, abu-abu, dan hijau. Menurut penduduk Asia memiliki warna bola mata yang terang akan tampak terlihat menawan. Perkembangan softlens dalam dunia fashion akan mempercantik mata pada kaum hawa.
Perbedaan warna mata pada manusia disebabkan oleh sel melanosit. Sel melanosit merupakan sebuah pigmen yang dapat memberi warna pada iris mata. Sel melanosit tersusun atas dua macam pigmen yaitu eumelanin dan pheomelanin. Sel pigmen eumelanin memberi warna cokelat tua, sedangkan sel pigmen pheomelanin memberi warna merah pada mata.
Banyak sedikitnya sel pigmen eumelanin dan sel pigmen pheomelanin sangat mempengaruhi memberian warna pada mata. Apabila mata seseorang lebih banyak memproduksi eumelanin, maka warna mata yang dihasilkan menjadi cokelat tua. Semakin banyak sel pheomelanin yang dihasilkan, maka mata seseorang mendominasi warna terang.
Warna mata seperti biru, abu-abu, dan hijau disebabkan terjadinya penumpukan produksi sel melanosit yang terletak di belakang iris. Selain itu, perbedaan warna mata dipengaruhi oleh sel pigmen melanin. Warna cokelat pada mata mengandung banyak sel pigmen melanin.
Warna biru pada mata mengandung lebih sedikit pigmen melanin. Sedangkan warna hijau pada mata mengandung sangat sedikit sel melanin. Adapun individu yang memiliki mata tidak berpigmen.
Sel pigmen melanin yang diproduksi setiap individu sangat dipengaruhi oleh faktor genetik.
Kromosom merupakan faktor utama yang menentukan banyak sedikitnya pigmen melanin pada mata. Meskipun demikian, ternyata kromosom juga mempengaruhi kelainan produksi pigmen melanin pada keturunan.
Heterochromia merupakan kelainan warna pada sepasang mata. Kelainan ini sangat jarang ditemukan di berbagai negara. Heterochromia terjadi disebabkan karena pigmen melanin tidak menyebar secara rata pada mata. Gen pendukung yang berfungsi mengontrol warna mata akan selalu berinteraksi untuk menyeimbangkan produksi eumelanin dan pheomelanin.
Alis mata berfungsi menjaga mata dari keringat yang akan masuk ke mata. Bulu mata berfungsi sebagai menyaring cahaya yang akan diterima bola mata. Kelopak mata berfungsi melindungi mata dari debu dan kotoran.
Organ dalam pada mata tidak terlihat dari luar, namun dapat menjalankan sesuai dengan fungsinya. Organ dalam pada mata tersusun atas kornea, pupil, iris, retina, sklera, lensa mata, saraf optik, koroid, dan titik buta. Jalannya organ dalam pada mata dikendalikan oleh sensor sensorik yang berpusat di otak. Bagian lobus oksipital pada cerebrum yang dapat mengendalikan fungsi pada mata.
Kornea berfungsi sebagai tempat masuk keluarnya cahaya. Pupil berfungsi sebagai mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. Iris berfungsi sebagai memberi warna pada mata. Retina berfungsi sebagai alat menangkap bayangan benda yang diterima oleh mata.
Sklera berfungsi melindungi dan mempertahankan bentuk mata. Lensa mata berfungsi sebagai memfokuskan cahaya yang jatuh tepat di depan mata. Saraf optik berfungsi sebagai alat meneruskan informasi visual benda yang diterima oleh retina untuk dikirim ke otak.
Koroid berfungsi menerima oksigen dan nutrisi yang akan dikirimkan ke retina. Titik buta berfungsi sebagai alat meneruskan berkas saraf menuju ke otak.
Miopi merupakan kelainan mata yang tidak dapat melihat benda dengan jarak jauh. Kelainan mata miopi, mata tidak dapat melihat objek secara jelas dan tampak buram. Hipermetropi merupakan kelainan mata yang tidak dapat melihat benda dengan jarak dekat.
Astigmatisme merupakan kelainan pada kornea dan lensa mata yang melengkung. Rabun senja merupakan kelainan pada mata yang tidak mampu melihat di tempat kurangnya cahaya.
Buta warna merupakan kelainan mata yang tidak mampu membedakan warna. Glaukoma merupakan kelainan pada saraf yang disebabkan tekanan cairan mata meningkat.
Konjungtivitas merupakan kelainan mata disebabkan adanya selaput tipis pada kelopak mata. Katarak merupakan kelainan mata yang diderita oleh para lansia, sehingga kemampuan kesehatan mata akan menurun.
Demikian informasi pada artikel ini. Semoga bermanfaat!
Penulis: Fira Zahrotul Ilma
Mata merupakan panca indera kategori alat indera penglihatan. Peranan mata sangat bermanfaat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Bayangkan saja jika mata tidak berfungsi secara normal, maka akan menghambat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Mata pada setiap individu diciptakan oleh Tuhan dengan sepasang. Hal ini bertujuan agar individu tersebut dapat melihat objek dengan jelas.
Letak Geografis Mempengaruhi Perbedaan Mata Manusia
Letak geografis juga mempengaruhi perbedaan mata pada manusia. Dalam rumpun Melayu cenderung memiliki warna bola mata yang sama. Warna bola mata orang Melayu umumnya Indonesia, negeri Jiran, dan Brunei Darussalam cenderung memiliki karakteristik warna bola mata yang identik dengan cokelat tua.Begitu pula dengan negeri seberang seperti Singapura, Thailand, Filiphina, Vietnam, Laos, serta Kamboja cenderung memiliki warna bola mata yang berwarna sama. Meskipun dalam satu rumpun Asia Tenggara, ternyata warga negara Singapura dan Thailand memiliki mata yang sipit.
Warga negara Singapura dan Thailand memiliki etnis yang sama dengan orang Asia Timur. Wilayah Asia Timur memang berbeda dengan wilayah Asia Tenggara. Asia Timur beriklim subtropis, sedangkan Asia Tenggara beriklim tropis. Wilayah iklim subtropis memiliki empat musim yaitu musim salju, musim dingin, musim semi, dan musim gugur. Hal ini yang mempengaruhi penduduk Asia Timur bermata sipit.
Lipatan Epikantus Memepengaruhi Kesipitan Mata
Bayi yang baru dilahirkan akan bermata sipit. Lipatan epikantus pada mata bayi masih berukuran kecil. Tidak perlu khawatir seiring bertambahnya usia pada bayi, lipatan epikantus akan mengecil dan menghilang. Lipatan epikantus pada mata bayi berfungsi untuk melindungi mata dari paparan sinar matahari. Hal ini berlaku pada orang yang berdomisili di iklim subtropis.Lipatan epikantus merupakan bantalan lemak dan lipatan kulit sekitar mata. Pada penduduk beriklim subtropis, lipatan epikantus berfungsi untuk melindungi mata terhadap objek yang sensitif.
Ketika musim salju telah tiba, lipatan epikantus pada mata berfungsi untuk melindungi mata dari paparan cahaya matahari yang silau akibat terkena permukaan salju yang serba putih.
Perkembangan lipatan epikantus pada penduduk iklim subtropis akan bertambah besar, karena proses penyesuaian terhadap kondisi lingkungan. Dengan demikian mayoritas penduduk Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, dan Cina bermata sipit.
Pigmen Berpengaruh Terhadap Warna Bola Mata
Berbicara tentang warna bola mata tentu terdapat beberapa warna dari berbagai penjuru dunia. Benua Asia dominan memiliki warna bola mata yang gelap atau lebih khasnya berwarna cokelat tua.Berbeda dengan Benua Eropa dan Amerika yang cenderung memiliki bola mata berwarna biru, abu-abu, dan hijau. Menurut penduduk Asia memiliki warna bola mata yang terang akan tampak terlihat menawan. Perkembangan softlens dalam dunia fashion akan mempercantik mata pada kaum hawa.
Perbedaan warna mata pada manusia disebabkan oleh sel melanosit. Sel melanosit merupakan sebuah pigmen yang dapat memberi warna pada iris mata. Sel melanosit tersusun atas dua macam pigmen yaitu eumelanin dan pheomelanin. Sel pigmen eumelanin memberi warna cokelat tua, sedangkan sel pigmen pheomelanin memberi warna merah pada mata.
Banyak sedikitnya sel pigmen eumelanin dan sel pigmen pheomelanin sangat mempengaruhi memberian warna pada mata. Apabila mata seseorang lebih banyak memproduksi eumelanin, maka warna mata yang dihasilkan menjadi cokelat tua. Semakin banyak sel pheomelanin yang dihasilkan, maka mata seseorang mendominasi warna terang.
Warna mata seperti biru, abu-abu, dan hijau disebabkan terjadinya penumpukan produksi sel melanosit yang terletak di belakang iris. Selain itu, perbedaan warna mata dipengaruhi oleh sel pigmen melanin. Warna cokelat pada mata mengandung banyak sel pigmen melanin.
Warna biru pada mata mengandung lebih sedikit pigmen melanin. Sedangkan warna hijau pada mata mengandung sangat sedikit sel melanin. Adapun individu yang memiliki mata tidak berpigmen.
Sel pigmen melanin yang diproduksi setiap individu sangat dipengaruhi oleh faktor genetik.
Kromosom merupakan faktor utama yang menentukan banyak sedikitnya pigmen melanin pada mata. Meskipun demikian, ternyata kromosom juga mempengaruhi kelainan produksi pigmen melanin pada keturunan.
Heterochromia merupakan kelainan warna pada sepasang mata. Kelainan ini sangat jarang ditemukan di berbagai negara. Heterochromia terjadi disebabkan karena pigmen melanin tidak menyebar secara rata pada mata. Gen pendukung yang berfungsi mengontrol warna mata akan selalu berinteraksi untuk menyeimbangkan produksi eumelanin dan pheomelanin.
Bagian-Bagian Pada Mata
Terlihat tampak sederhana ternyata mata merupakan bagian yang sangat kompleks. Organ luar maupun organ dalam pada mata tentu memiliki fungsi yang berbeda-beda. Organ luar pada mata terdiri dari alis mata, bulu mata, dan kelopak mata.Alis mata berfungsi menjaga mata dari keringat yang akan masuk ke mata. Bulu mata berfungsi sebagai menyaring cahaya yang akan diterima bola mata. Kelopak mata berfungsi melindungi mata dari debu dan kotoran.
Organ dalam pada mata tidak terlihat dari luar, namun dapat menjalankan sesuai dengan fungsinya. Organ dalam pada mata tersusun atas kornea, pupil, iris, retina, sklera, lensa mata, saraf optik, koroid, dan titik buta. Jalannya organ dalam pada mata dikendalikan oleh sensor sensorik yang berpusat di otak. Bagian lobus oksipital pada cerebrum yang dapat mengendalikan fungsi pada mata.
Kornea berfungsi sebagai tempat masuk keluarnya cahaya. Pupil berfungsi sebagai mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. Iris berfungsi sebagai memberi warna pada mata. Retina berfungsi sebagai alat menangkap bayangan benda yang diterima oleh mata.
Sklera berfungsi melindungi dan mempertahankan bentuk mata. Lensa mata berfungsi sebagai memfokuskan cahaya yang jatuh tepat di depan mata. Saraf optik berfungsi sebagai alat meneruskan informasi visual benda yang diterima oleh retina untuk dikirim ke otak.
Koroid berfungsi menerima oksigen dan nutrisi yang akan dikirimkan ke retina. Titik buta berfungsi sebagai alat meneruskan berkas saraf menuju ke otak.
Kelainan Pada Mata Manusia
Kesehatan mata tentu menjadi hal yang perlu diperhatikan. Apabila terdapat salah satu organ dalam pada mata yang tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya tentu menyebabkan kelainan. Adapun kelainan pada mata seperti miopi, hipermetropi, astigmatisme, rabun senja, buta warna, glaukoma, konjungtivitas, dan katarak.Miopi merupakan kelainan mata yang tidak dapat melihat benda dengan jarak jauh. Kelainan mata miopi, mata tidak dapat melihat objek secara jelas dan tampak buram. Hipermetropi merupakan kelainan mata yang tidak dapat melihat benda dengan jarak dekat.
Astigmatisme merupakan kelainan pada kornea dan lensa mata yang melengkung. Rabun senja merupakan kelainan pada mata yang tidak mampu melihat di tempat kurangnya cahaya.
Buta warna merupakan kelainan mata yang tidak mampu membedakan warna. Glaukoma merupakan kelainan pada saraf yang disebabkan tekanan cairan mata meningkat.
Konjungtivitas merupakan kelainan mata disebabkan adanya selaput tipis pada kelopak mata. Katarak merupakan kelainan mata yang diderita oleh para lansia, sehingga kemampuan kesehatan mata akan menurun.
Demikian informasi pada artikel ini. Semoga bermanfaat!
Penulis: Fira Zahrotul Ilma