MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 5 PEMILIHAN METODE MENGAJAR
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN di SD PEMILIHAN METODE MENGAJAR
Disusun oleh : Kelompok Jasmine Ana Andiani (837398084) Endang Sri Sulistyowati (837381295) Ratna Dwi Jayanti (837385679 )Eva Ika Rachmawati (837414171)
PROGRAM STUDI S-1 PGSD BIUNIVERSITAS TERBUKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) SURABAYAPOKJAR JOMBANG2016
KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT DAN FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN METODE MENGAJAR
A. Hakikat Metode Mengajar Dalam Pembelajaran
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar, diantaranya :
- Harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran
- Harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni
- Harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah
- Harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu
- Harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan terhadap suatu topic permasalahan
- Harus memungkinkan siswa mampu menyimak
- Harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri
- Harus memungkinkan siswa untuk bekerja secara kerja sama
- Harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya
Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
- Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membuat kompetensi siswa
- Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran
- Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran
- Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran
B. Faktor-faktor Dalam Pemilihan Metode Mengajar
1. Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa
Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi, dan/atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, misalnya SD, SMP, SMA, SMK, dan seterusnya.
Tujuan bidang studi adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi, sedangkan tujuan pembelajaran adalah tujuan yang harus dicapai dalam suatu pokok bahasan tertentu.
Untuk mempermudah dalam memahami tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa, mari kita kaji kembali tujuan pembelajaran berdasarkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
a. Kognitif
- Pengetahuan
- Pemahaman
- Penerapan
- Analisi
- Sintesis
b. Afektif
- Penerimaan
- Partisipasi
- Penilain dan Penentuan Sikap
c. Psikomotor
- Persepsi
- Kesiapan
- Gerakan terbimbing
- Gerakan terbiasa
- Gerakan yang kompleks
2. Karakteristik Bahan Pelajaran/Materi Pelajaran
Beberapa aspek yang terdapat dalam materi pelajaran terdiri dari :
a. Aspek Konsep (concept)
Meripakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik, label atau ide dan gagasan tertentu.
b. Aspek Fakta (fact)
Merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang lalu, dat-data yang dimiliki esensi objek dan waktu.
c. Aspek Prinsip (principle)
Merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan aturan, dalil, hokum, ketentuan, dan prosedur yang harus ditempuh.
d. Aspek Nilai (value)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan aspek perilaku yang baik dan buruk.
e. Aspek Keterampilan Intelektual (intellectual skills)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan menyelesaikan persoalan atau permasalahan.
f. Aspek Keterampilan Psikomotor (psychomotor skills)
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan fisik
3. Waktu yang digunakan
Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia dalam pelajaran.
4. Faktor Siswa
Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental (faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa.
Guru harus bias mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur tempat duduk supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar.
5. Fasilitas, Media dan Sumber Belajar
Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan sistematik.
Guru tidak akan memilih metode mengajar yang memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam jika di sekolahnya tidak memiliki fasilitas dan alat belajar yang lengkap.
C. Pentingnya Metode Mengajar Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran Maupun Membentuk Kemampuan Siswa
Seperti telah dikemukakan terdahulu bahwa metode mengajar memiliki keterkaitan yang kuat dengan tujuan pembelajaran.
Dalam kurikulum 2004, metode pengajaran tidak disajikan secara khusus, artinya guru dapat memilih sendiri metode mengajar mana yang dianggap sesuai dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun pembentukan kemampuan siswa.
Di samping itu, guru juga harus memahami karakteristik metode mengajar yang akan dipilih sekaligus memahami dampak kemampuan dari metode tersebut.
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS-JENIS METODE MENGAJAR
A. Metode Ceramah (Lecture)
Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan pelajaran secara lisan dari guru.
Ceramah yang baik adalah ceramah bervariasi artinya ceramah yang dilengkapi dengan penggunaan alat dan media serta adanya tambahan dialog interaktif atau diskusi sehingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan.
1. Karakteristik Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana.
Proses pembelajarannya dilakukan secara klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak. Biasanya penggunaan metode ceramah lebih bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara.
2. Prosedur Metode Ceramah
Untuk memahami prosedur metode ceramah, coba anda lihat kembali Modul Prosedur Pembelajaran dalam pembelajaran klasikal.
3. Prasyarat Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah
Ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru untuk mendukung kebersihan metode ceramah dalam pembelajaran yaitu:
- Menguasai teknik-teknik ceramah yang memungkinkan dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa
- Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pelajaran
- Menguasai materi pelajaran
- Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik
- Menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas
Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah berkaitan dengan kondisi siswa adalah:
- Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan guru
- Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang akan dipelajari
- Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk memperhatikan dan memiliki motivasi mengikuti pelajaran
4. Keunggulan
Penggunaan metode ceramah dapat menjadi baik dalam pembelajaran, diantaranya:
- Metode ini dianggap ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi pelajaran dapat diatur oleh guru secara langsung, materi dan waktu pelajaran sangat ditentukan oleh sistem nilai yang dimiliki guru yang bersangkutan
- Target jumlah siswa akan lebih banyak, apalagi jika menggunakan alat sound system
- Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan sehingga memudahkan untuk mengklarifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran
- Apabila pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan meras mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada siswa
5. Kelemahan
Beberapa kelemahan yang mungkin terjadi dalam metode ceramah adalah :
- Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat yang baik
- Kemungkinan menimbulkan verbalisme
- Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara total (hanya proses mental, tetapi sulit dikontrol)
- Peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran
- Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan
- Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru
B. Metode Diskusi
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang di dalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas atau permasalahan.
Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang menggunakan pendekatan CBSA atau keterampilan proses.
Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema tau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.
1. Karakteristik
Tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak berperan sebagai pembimbing, fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam diskusi menjadi efektif.
2. Prosedur
Lihat kembali Model Prosedur Pembelajaran
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi
Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi yaitu:
- Mampu merumuskan permasalahan sesuai kurikulum yang berlaku
- Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan
- Mampu mengelompokan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa
- Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi
- Menguasai permasalahan yang didiskusikan
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan diskusi, diantaranya:
- Memiliki motivasi, perhatian dan minat dalam berdiskusi
- Mampu melaksanakan diskusi
- Mampu menerapkan belajar secara bersama
- Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide
- Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain
4. Keunggulan
Beberapa keunggulan penggunaan metode diskusi, diantaranya metode ini dapat memfasilitasi siswa agar dapat, yaitu:
- Bertukar pikiran
- Menghayati permasalahan
- Merangsang siswa untuk berpendapat
- Mengembangkan rasa tanggung jawab
- Membina kemampuan berbicara
- Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain
- Memberikan kesempatan belajar
5. Kelemahan
Dalam metode diskusi pun masih ada kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru, diantaranya:
- Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
- Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka tidak akan efektif
- Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas
- Yang aktif hanya siswa tertentu saja
C. Metode Simulasi (Simulation)
Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok.
Beberapa jenis metode simulasi, diantaranya:
- Bermain peran (role playing) Merupakan bagian dari metode simulasi, dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permaianan dalam bentuk dramatisasi.
- Sosiodrama Merupakan bagian dari simulasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan aktivitas belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah individu sebagai makhluk sosial.
- Permainan simulasi (simulation games) Merupakan bagian dari simulasi yang dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan yang ditugaskan sebagai belajar membuat suatu keputusan.
1. Karakteristik Metode Simulasi
Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi.
Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktifitas siswa sehingga metode simulasi sebagai metode berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan proses.
2. Prosedur
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembelajaran adalah:
- Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru
- Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
- Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan
- Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik dan prosedur dapat dilakukan dengan diskusi
- Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi
Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode simulasi, diantaranya:
- Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan peran yang akan dilakukan dalam situasi
- Mampu memberikan ilustrasi
- Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut
- Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah:
- Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi
- Pemahaman terhadap pesa yang akan menstimulasikan
- Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan
4. Keunggulan
Beberapa keunggulan metode simulasi, diantaranya:
- Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya
- Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran
- Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial
- Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal yang positif
- Dapat membangkitkan imajinasi
- Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok
5. Kelemahan
Beberapa kelemahan dan kendala-kendala yang memungkinkan perlu diantisipasi oleh para guru jika akan menerapkan metode ini, diantaranya:
- Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
- Sangat bergantung pada aktivitas siswa
- Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar
- Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi menjadi tidak efektif
D. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses.
Demonstrasi digunakan semata-mata hanya untuk:
- Mengonkretkan suatu konsep atau prosedur yang abstrak
- Mengajarkan bagaimana berbuat atau menggunakan prosedur secara tepat
- Meyakinkan bahwa alat dan prosedur tersebut bisa digunakan
- Membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur
1. Karakteristik
Dalam pelaksanaan metode mengajar demonstrasi, selain guru yang akan menjadi model juga dapat mendatangkan nara sumber yang akan mendemonstrasikan objek materi pelajatan, dengan syarat harus menguasai bahan materi yang didmonstrasikan, serta mengutamakan aktivitas siswa untuk melakukan demonstrasi tersebut.
2. Prosedur
Prosedur metode demostrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:
- Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
- Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
- Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa
- Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan/atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
- Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Demonstrasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi, diantaranya:
- Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik yang dipraktikkan
- Mampu mengelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh
- Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
- Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi, diantaranya:
- Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang akan didemonstrasikan
- Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan
- Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan
- Mampu mengidentifikasikan kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar demonstrasi dapat dicapai apabila kondisi pembelajaran diciptakan secara efektif, diantaranya:
- Siswa-siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya
- Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa
- Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis
- Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek
- Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek
5. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru jika akan menerapkan metode demonstrasi, diantaranya:
- Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja
- Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif
- Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya
- Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba melakukan praktik yang didemonstrasikan
E. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses.
Eksperimen dapat dilakukan secara kelompok maupun individu di dalam laboratorium atau di kelas atau di luar kelas.
1. Karakteristik
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu yang sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek.
Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen segala sesuatunya perlu dipersiapkan dan dikondisikan secara maksimal.
2. Prosedur
Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut:
- Mempersiapkan alat bantu
- Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan
- Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembarab kerja/pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis
- Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas
- Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik, diantaranya:
- Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen
- Menguasai konsep yang dieksperimenkan
- Mampu mengelola kelas
- Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif
- Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen dalah dapat:
- Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar
- Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen
- Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
- Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar eksperimen, diantaranya dapat:
- Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
- Membangkitkan sikap ilmiah siswa
- Membuat pembelajaran bersifat aktual
- Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu
5. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru, diantaranya:
- Memerlukan alat dan biaya
- Memerlukan waktu relatif lama
- Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
- Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen
F. Metode Karya Wisata
Pembelajaran out-door hampir identik dengan pembelajaran karyawisata (field trip) artinya aktivitas belajar siswa dibawa ke luar kelas. Pembelajaran outdoor selain untuk peningkatan kemampuan juga lebih bersifat untuk peningkatan aspek-aspek psikologis siswa, seperti rasa senang dan rasa kebersamaan yang selanjutnya berdampak terhadap peningkatan perhatian dan motivasi belajar.
1. Karakteristik
Menentukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat, dilaksanakan di luar kelas/sekolah, memiliki perencanaan, aktivitas siswa lebih muncul dari pada guru, aspek pembelajaran merupakan salah satu implementasi dari pembelajaran berbasis konstekstual
2. Prosedur
Prosedur metode karya wisata dapat dilakukan sebagai berikut:
- Menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai siswa
- Mempelajari topik karya wisata
- Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh
- Melaksanakan kegiatan
- Menilai kegiatan
- Melaporkan hasil kegiatan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Metode Karya Wisata
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar karya wisata berhasil dengan baik, diantaranya:
- Mampu mengidentifikasi objek karya wisata yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa dalam melaksanakan karya wisata
- Mampu mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam karya wisata
- Mampu mengontrol, memfasilitasi dan membimbing aktivitas siswa selama melaksanakan kegiatan
- Mampu menilai kegiatan karya wisata
Kondisi dan kemampuan siswa harus diperhatikan untuk menunjang karya wisata adalah:
- Mampu memahami petunjuk pelaksanaan karya wisata
- Mampu menyusun laporan karya wisata
- Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok
- Mampu menggunakan bahan atau alat yang diperlukan dalam kegiatan karya wisata
4. Keunggulan
- Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata, praktis dan konkret
- Dapat menumbuhkan rasa senang, minat dan motivasi terhadap objek tertentu
- Memberikan masukan terhadap program sekolah
- Mendekatkan siswa dengan lingkungan
5. Kelemahan
- Memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak
- Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas siswa
- Akan banyak menggunakan biaya
- Jika tidak dikontrol maka siswa selalu terlena dengan bermainnya dari pada belajarnya
G. Metode Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan salah satu cara yang harus banyak digunakan dalam pembelajaran karena metode pemecahan masalah merupakan metode mengajar yang banyak mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
1. Karakteristik
Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode ilmiah yang digunakan dalam proses pembelajaran. Metode ini sesuai jika digunakan pada siswa SD di kelas tinggi.
2. Prosedur
a. Merumuskan dan membatasi masalah
b. Merumuskan dugaan dan pertanyaan
c. Mengumpulkan data atau mengelola data
d. Membuktikan atau menjawab pertanyaan
e. Merumuskan kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar pemecahan masalah berhasil dengan baik, diantaranya:
- Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan pemecahan masalah
- Menguasai konsep yang di-problem solving-kan
- Mampu mengelola kelas
- Mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara efektif
- Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pemecahan masalah adalah:
- Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar melalui pemecahan masalah
- Memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah
- Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
- Mampu menulis, membaca dan menyimak
4. Keunggulan
- Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
- Mempelajari bahan pelajaran yang katual dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat
- Saat dilaksanakan secara kelompok dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa
- Mengoptimalkan kemampuan siswa
5. Kelemahan
- Waktu yang digunakan relatif lama
- Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis
- Memerlukan bimbingan guru
KEGIATAN BELAJAR 3
HUBUNGAN PENGALAMAN BELAJAR DENGAN METODE MENGAJAR
Pada hakikatnya anda perlu memahami apa dan bagaimana hubungan antara pengalaman belajar (learning experinces) dengan metode mengajar. Dalam mengidentifikasi hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar kita perlu mengingat beberapa hakikat belajar itu sendiri.
- Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas
- Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa (behavioral changes), baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampialnnya.
- Pengalaman dalam belajar ditekankan pada interaksi antara siswa dengan lingkungannya.
Apabila kita perhatikan banyak sekali prinsip-prinsip yang bisa kita gunakan, diantaranya:
- Belajar memerlukan perhatian, pemusatan pikiran dan perasaan terhadap suatu objek
- Belajar memerlukan motivasi
- Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal
- Belajar memerlukan feedback (tanggapan)
- Belajar terjadi secara bertahap
- Belajar pada dasarnya terjadi secara individual
Demikian pula dalam memperoleh pengalaman belajar perlu pertimbangan kondisi-kondisi belajar, baik kondisi internal maupun eksternal.
Kemampuan siswa yang diharapkan dari lulusan khusunya Sekolah Dasar yaitu:
- Mengenali kewajiban dan berperilaku berdasarkan agama
- Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri
- Berpikir secara logis, kritis, dan kreatif
- Menyenangi keindahan
- Membiasakan hidup sehat
- Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air
Pengalaman belajar, seperti telah disebutkan di atas, merupakan proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mempermudah pemahaman Anda dalam kegiatan belajar ini mari kita bahas uraian sebagai berikut.
Pembelajaran adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan berdasarkan atas pengalaman. Pengalaman siswa dalam pembelajaran dapat berupa pengalaman intelektual, emosional, sosial dan fisik-motorik.
Sehingga hubungan pengalaman dengan metode mengajar dapat dilihat dari gambaran karakteristik metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar itu sendiri sebagai berikut:
- Metode ceramah
- Metode diskusi
- Metode simulasi
- Metode demonstrasi
- Metode eksperimen
- Metode karyawisata