Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kepribadian Guru Cerminan Keberhasilan Mendidik Anak Bangsa

Materi Kepribadian Guru Cerminan 

Keberhasilan Mendidik Anak Bangsa


Kompetensi guru merupakan suatu standar kualitas seorang guru apakah ia berkompeten dalam menjalankan profesinya atau tidak , berkompeten disini maksudnya adalah kualitas seorang guru ditinjau dari 4 aspek yakni pedagogik atau ilmu pengetahuan, kepribadian, sosial, dan profesi. Kali ini akan dibahas kompetensi guru menyangkut kepribadian. 

Kepribadian Guru Cerminan Keberhasilan Mendidik Anak Bangsa


Guru selain dituntut harus memiliki standar kompetensi menyangkut pedagogik atau pemahaman nya mengenai ilmu pengetahuan terutama ilmu yang diampu dan akan diajarkan kepada para muridnya atau kompetensi sosial yakni kemampuan bersosisalisasi dengan para muridnya saat mengajar ataupun kompetensi profesi yang menyangkut profesionalitas saat menjalankan tugasnya, guru juga dituntut memiliki kompetensi dalam hal kepribadian yang dinilai amat penting karena semua kompetensi didasari atas kepribadian seorang guru baik dalam hal kompetensi pedagogik, social, ataupun profesi semuanya bergantung dan berdasar pada kepribadian seorang guru.

Kepribadian merupakan hal dasar yang dalam perjalanan nya ditanamkan sejak kita masih kecil yakni di lingkungan keluarga bila kepribadian yang dibentuk dan ditanamkan baik maka kedepannya kita akan menjadi pribadi yang baik dan berpeluang sukses, namun sebaliknya bila kepribadian yang dibentuk dan ditanamkan sejak awal buruk maka kedepannya akan sulit untuk sukses dan menjadi pribadi yang kurang atau bahkan tidak baik. Kepribadian sendiri dapat dikatakan sebagai sikap, pola piker, tingkah laku, ataupun akhlak yang menjadi ciri khas dari seseorang yang telah melekat pada diri seseorang dan dilakukan secara spontan atau tanpa berfikir lagi. 

Kepribadian inilah yang nantinya oleh seorang guru akan menentukan keberhasilan nya dalam mendidik seorang murid, seperti pepatah jawa bilang “guru” adalah kependekan kata dari “digugu lan ditiru” yang memiliki makna diperhatikan tingkah laku serta ilmu yang disampaikan kemudian ditiru atau diamalkan sesuai apa yang disampaikan oleh nya. 

Jadi disini kepribadian murid merupakan cerminan dari kepribadian sang guru yang mendidik nya, oleh sebab itu makan kepribadian menjadi amatlah penting untuk dijadikan sebagai acuan standar kompetensi guru dalam melakukan profesinya karena jika kepribadian guru buruk bagaimana dengan murid yang di didiknya? Pasti akan lebih buruk lagi seperti kita dapat menganalogikan juga dengan sebuah pepatah “guru kencing berdiri murid kencing berlari” yang memiliki makna bahwa bila sang guru mengajarkan suatu keburukan atau bisa dibilang sang guru berkepribadian buruk maka hasil didikannya yaitu sang murid akan menjadi lebih buruk dari sang guru karena fungsi guru adalah untuk mendidik murid dari yang kurang baik menjadi lebih baik. 

Namun apabila sang guru malah berkepribadian buruk dalam mendidik bukan tidak mungkin murid dari yang kurang baik menjadi makin buruk. Selain dari lingkungan guru tersebut seperti dari lingkungan keluarga ataupun lingkungan bergaulnya baik sesama guru atau dengan masyarakat luas dan kesadaran diri pribadi sang guru sendiri, peran pemerintah sangatlah diharapkan pengaruhnya disini dengan lebih menekankan pada standarisasi kompetensi guru yang lebih ketat lagi dalam pelaksanaan nya terutama dalam kompetensi kepribadian.

Ditinjau dari masih banyaknya kasus oknum guru yang bejat kepribadian nya seperti masih maraknya kasus-kasus pemerkosaan, pelecehan seksual, kekerasan yang berlebihan ataupun perilaku menyimpang lain nya dari guru terhadap muridnya mengindikasikan bahwa peran kompetensi guru dalam kepribadian masih sangat lemah. 

Guru yang seharusnya memberikan pengajaran, pendidikan, pengetahuan, serta rasa aman pada sang murid malah merusak generasi bangsa dengan perilakunya yang seperti itu. Maka sinergi antara kebijakan pelaksanaan kompetensi guru secara tegas dan ketat oleh pemerintah, kesadaran pribadi dari guru, serta lingkungan pergaulan sekitar perlu ditingkatkan agar mencetak generasi pendidik yang berkepribadian mulia dalam mendidik anak bangsa.


Penulis : Adinda Ayu Rilayati