Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendidikan Karakter Indonesia Bukan Sekedar Teori

Pengertian Inovasi

Inovasi merupakan merupakan sebuah perubahan atau pembaharuan terhadap suatu hal yang sudah ada namun dianggap kurang tepat, maka diciptakan hal baru yang dirasa lebih tepat atau menyempurnakan. Inovasi pendidikan dapat dilakukan oleh berbagai pihak, baik guru, staf, administrator, dan pihak lainnya. 

Dengan adanya inovasi, mutu pendidikan di Indonesia diharapkan dapat meningkat melalui adanya sistem penyampaian yang baru. Pendidikan merupakan hal yang penting untuk membentuk karakter manusia, pendidikan bisa berasal dari mana saja, mulai dari lembaga pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan masyarakat sekitarnya. 

Pendidikan Karakter Indonesia Bukan Sekedar Teori

Pendidikan Karakter 

Pendidikan karakter merupakan langkah yang tepat untuk membentuk bibit-bibit generasi unggul penerus bangsa agar dapat membangun jati diri bangsa. Dunia pendidikan diharapkan sebagai media untuk memfasilitasi pembangunan karakter sehingga anggota masyarakat memiliki kesadaran agar hidup berbangsa dan bernegara yang aman tentram dan sejahtera, serta memperhatikan norma-norma yang berlaku di masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama.

Pembentukan pendidikan menjadi sesuatu yang wajib dilakukan karena pendidikan tidak melulu soal peserta didik yang cerdas, tetapi juga memiliki akhlak dan budi pekerti yang bagus serta sopan santun yang baik sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat dapat bermakna bagi dirinya sendiri maupun masyarakat lain.


Pendidikan Karakter Indonesia Bukan Sekedar Teori

Perilaku negatif masyarakat yang terjadi di kalangan pelajar maupun mahasiswa atau kalangan masyarakat lainnya menunjukkan kemunduran nilai-nilai karakter yang sangat besar dan menunjukkan kegagalan lembaga pendidikan dalam membentuk karakter peserta didik dalam pelaksanaan pembentukan pendidikan karakter seharusnya tidak hanya diserahkan sepenuhnya pada guru agama saja, karena pendidikan karakter harus dilakukan oleh semua pihak, baik peserta didik, guru, atau masyarakat lain yang terlibat dalam lembaga untuk mewujudkan peserta didik yang berkarakter. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya oleh lembaga pendidikan yang memegang peranan penting dalam fase pembentukan karakter peserta didik.

Untuk itu diperlukan adanya sebuah perubahan terhadap sistem pendidikan karakter di Indonesia. Pendidikan karakter yang selama ini hanya menjadi tanggung jawa guru agama saja, dan hanya sebatas menjadi ilmu pengetahuan tanpa adanya praktek. Sekarang pendidikan karakter menjadi tanggung jawab seluruh pihak, baik peserta didik, guru, orang tua, maupun masyarakat sekitar. Untuk itu perlu adanya sebuah inovasi dalam pendidikan karakter di Indonesia. 

Tidak hanya lembaga pendidikan, masyarakat juga berperan membentuk karakter peserta didik melalui orang tua dan lingkungan hidup sekitarnya. Karakter dapat dikembangkan dengan beberapa tahap sebagai berikut, yang pertama yaitu pengetahuan atau knowing, yang kedua pelaksanaan atau acting dan yang ketiga adalah kebiasaan atau habit. Karakter tidak terbatas pada ilmu pengetahuan akademik saja, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan belum tentu akan berperilaku sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, jika ia tidak memiliki kebiasaan untuk melakukan kebaikan tersebut. Karakter merupakan sebuah wilayah emosi dan kebiasaan diri untuk melakukan hal-hal positif seperti ilmu pengetahuan tentang moral penguasaan emosi tentang moral dan perbuatan yang bermoral.

Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan praktek dalam kehidupan sehari-hari, seperti membaca doa sebelum memulai dan menutup sebuah kegiatan, bisa juga melatih rasa percaya terhadap diri sendiri dengan tidak mencontek saat ujian. Menaati segala peraturan yang ada di lembaga pendidikan juga merupakan sebuah latihan karakter yang baik, seperti datang tepat waktu, memakai seragam sesuai aturan sekolah dan masih banyak lagi. 

Di lingkungan masyarakat dapat dimulai dengan menerapkan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) pada sesama, mengikuti gotong royong, dan kegiatan positif lainnya. Pendidikan karakter dapat dimulai dari diri sendiri, dan dapat diperoleh dari kebiasaan yang dilakukan di lembaga pendidikan formal atau masyarakat. Pendidikan karakter tidak hanya sebatas teori yang hanya disimpan pada otak kiri menjadi sebuah memori, pendidikan karakter harus dipraktekan agar mencerminkan bahwa kita adalah generasi muda yang berkarakter dan bisa membangun bangsa di masa depan. 


Penulis : Fatihatun Nikmah