Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter

Penguatan Pendidikan Karakter Itu Penting

       
Karakter terbentuk dari kebiasaan yang dilakukan. Kebiasaan saat anak-anak biasanya bertahan sampai masa remaja. Perilaku orang tua dapat mempengaruhi baik atau buruk pembentukan kebiasaan anak-anak mereka. Unsur penting dalam pembentukan karakter adalah pikiran, karena melalui pikiran yang di dalamnya terdapat seluruh sistem yang terbentuk dari pengalaman hidupnya. Sistem ini kemudian membentuk suatu kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikir yang bisa mempengaruhi perilakunya.

Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter merupakan suatu tindakan manusia dalam mendidik serta mengembangkan potensi peserta didik untuk membangun karakter pribadinya agar menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. 

Pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter berhubungan erat dengan pendidikan moral yang mana tujuannya untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus untuk penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.

Dalam aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan dari kepribadian secara utuh dari seseorang, mentalitas, sikap dan perilaku. Pembelajaran tentang adat istiadat, tata krama,dan sopan santun, menjadikan pendidikan karakter semacam ini lebih menekankan kepada perilaku-perilaku nyata tentang bagaimana seseorang dapat disebut berkepribadian baik atau tidak baik berdasarkan norma-norma yang bersifat kontekstual. 

Kualitas moral dalam kehidupan manusia Indonesia sekarang ini, terutama di kalangan siswa tergolong rendah. Banyak siswa yang bersekolah di sekolah yang bagus dan mahal tetapi memiliki etika yang tidak baik. Hal tersebut menuntut diselenggarakannya pendidikan karakter. Sekolah dituntut untuk memainkan peran dan tanggung jawab untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik dan membantu para siswa membentuk serta membangun karakter mereka dengan sifat dan sikap yang baik. 

Pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai tertentu, seperti rasa hormat, tanggung jawab, jujur, peduli, dan adil. Pendidikan karakter ini diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari. 

Pembentukan karakter di sekolah dituntut dapat menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan dengan memasukkan nilai-nilai karakter dasar. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam pembelajaran di kelas. Inovasi ini diperlukan agar siswa lebih mudah dalam memahami dan mengerti bagaimana pendidikan karakter yang sebenarnya. Guru harus bisa menciptakan suasana belajar di kelas yang menyenangkan dan menarik. Salah satu caranya yaitu dengan memanfaatkan teknologi digital, teknologi digital dapat kita gunakan dalam pembelajaran pendidikan karakter. 

Dengan menggunakan video pembelajaran disertai animasi bergerak dan virtual learning akan membuat siswa tertarik dalam belajar. Video pembelajaran yang dibuat pun harus memuat pendidikan moral seperti keragaman budaya, adat istiadat, tata karma, sopan santun, dan norma-norma yang termuat dalam setiap budaya di daerah. Dengan keragaman tersebut siswa akan belajar untuk lebih menghargai orang lain. Penanaman karakter dan budaya sopan-santun perlu dilakukan, mengingat saat ini banyak generasi muda yang mulai mengabaikan kebudayaan lokal dan lebih memilih kebudayan asing. 

Mata pelajaran muatan lokal bahasa daerah juga menjadi cara supaya budaya daerah di Indonesia tetap terjaga. Tentunya hal tersebut juga harus didukung oleh berbagai pihak agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan. Pendidikan karakter diberikan secara terpadu melalui pengenalan nilai-nilai, fasilitas kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, serta pengaplikasian nilai-nilai kedalam tingkah laku siswa sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas. Sebagai contoh pada mata pelajaran fisika, selain menjadikan siswa menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan siswa mengenal, menyadari, peduli, dan mengaplikasikan nilai-nilai dalam perilaku. 

Nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan adalah berfikir kritis dan logis, rasa ingin tahu, toleransi, bertanggung jawab, mandiri, kreatif, jujur, menghargai karya dan prestasi orang lain. Kegiatan pembelajaran fisika dalam kerangka pengembangan karakter siswa dapat menggunakan berbagai pendekatan. Diantaranya pendekatan kontekstual sebagai konsep belajar dan mengajar yang membantu guru dan siswa mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Sehingga, siswa mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.


Penulis : Syahda E