Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penerapan Gravitasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Semua Akan Kembali ke Bawah

Penerapan Gravitasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Seperti yang kita ketahui, semua benda yang kita lemparkan ke atas akan kembali ke tempat asal benda tersebut di lempar setelah beberapa detik. Lantas, pernahkah terlintas di benak kita mengapa hal itu bisa terjadi?

Apa yang menyebabkan benda-benda tersebut menjadi sedemikian rupa? Kita akan membahas alasan kembalinya benda yang dilempar ke atas menurut Ilmu Fisika.

Ilmu Fisika yang digunakan dalam menjelaskan alasan mengenai jatuhnya benda yang dilempar ini adalah gaya gravitasi dan gaya benda. Mari kita bahas kedua gaya tersebut.

Yang pertama, jika dikaitkan dengan gaya gravitasi. 

Dikatakan berkaitan dengan gaya gravitasi karena gaya tarik benda lebih kecil dibandingkan dengan gaya tarik bumi atau yang disebut dengan gaya gravitasi itu sendiri. Gaya gravitasi ini dikenal dengan hukum gravitasi Newton yang ditemukan oleh Sir Isaac Newton.

Newton berhasil menemukan teori gravitasi Newton yang didalamnya membuktikan bahwa setiap benda yang dilempar ke atas akan kembali jatuh ke tanah.

Bahkan, tidak hanya berlaku untuk bumi saja yang diyakini memiliki gaya gravitasi, melainkan semua benda, baik benda di dalam bumi maupun benda asing di luar angkasa. Namun, gaya gravitasi yang berada di bumi jauh lebih besar daripada gaya gravitasi yang dimiliki oleh benda-benda lainnya.

“Setiap massa menarik massa yang lainnya dengan gaya segaris yang menghubungkan kedua inti massa. Besar gaya tarik yang berbanding lurus dengan perkalian dua massa. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua titik massa tersebut,” ini merupakan pernyataan yang berkaitan dengan hukum gravitasi newton.

Dirumuskan dalam sebuah rumus sebagai berikut.
F = G × (m1 × m2)/r2
Keterangan :
F= Gaya tarik yang terjadi antara dua benda
G= Konstanta gravitasi umum, dimana besar nilainya yaitu (G = 6,72 x 10-11N.m2.kg-2 )
m1dan m2 = Massa dari masing-masing benda
r= jarak dari kedua benda tersebut

Yang kedua, selain gaya gravitasi, ada juga teori yang terkait dengan jatuhnya semua benda yang dilempar ke atas.

Pada teori kali ini, jatuhnya benda yang jatuh setelah dilempar bukan disebabkan karena gaya gravitasi yang menyebutkan hukum gravitasi newton, melainkan disebabkan karena adanya ketidakmampuan sebuah benda menahan massanya sendiri.

Massa yang dimiliki benda ini lebih besar daripada massa jenis mediumnya. Ketidakmampuan benda ini menyebabkan benda mempunyai arah laju ke bawah yang akan berhubungan dengan jarak laju yang ditempuh, sehingga keduanya menghasilkan percepatan jatuh.

Lama waktu tempuh saat benda jatuh sebanding dengan akar jarak tempuh saat benda jatuh dan berbanding terbalik dengan laju percepatan saat benda jatuh.

Jadi, hubungan antara mekanisme ketidakmampuan benda dan jarak tempuh yang ditempuh, mendapatkan nilai konstan g = 9,8m/s2 yang didapat dari eksperimen bandul Galileo yang dinyatakan dalam sebuah persamaan, yaitu :
T = 2π.√I/g

Dengan T adalah periode bandul yang tidak terkait massa bandul (dalam sekon), I dalam meter. Nilai konstanta g selalu sama yaitu g = 9,8m/s2.

Konstanta g oleh galileo disebut sebagai percepatan gerak benda, bukan percepatan gravitasi yang disebut oleh orang-orang banyak. Dari kedua teori yang berkaitan dengan penyebab jatuhnya benda yang dilempar ke atas membuktikan bahwa semua berkaitan dengan gaya, baik gaya gravitasi bumi maupun gaya benda itu sendiri.

Penulis: Dinda Putri Rubiyanti