Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya Sexting Hubungan Cinta Kasih Remaja

Rasa cinta yang tumbuh pada remaja merupakan bagian dari pertumbuhan emosional. Saling mencintai di kalangan anak remaja merupakan hal yang wajar. Seiring bertambah usia anak dan remaja rasa cinta kasih ini berkembang menjadi hubungan pacaran cinta dan suka pada lawan jenisnya, laki - laki menyukai wanita yang perempuan mencintai laki-laki.
Ketertarikan anatara prua dan wanita remaja menjadi hubungan cinta kasih diantara keduanya. Rasa saling cinta di antara para remaja ini berdampak baik dan positiv bila dijalani dan dilakukan diarahkan ke hal-hal positif.

Tetapi sebaliknya, bila hubungan percintaan dua remaja ini disalurkan pada hal-hal yang tidak tepat, maka akan berdampak negatif. Menjerumuskan seta menyesatkan.

Kini zaman telah sangat maju dengan kemunculan dan perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi yang sangat pesat. Teknologi komunikasi telah melahirkn smartphone yang dapat digunakanakn manusia untuk apa saja.

Komunikasi percintaan anatara dua remaja tidak hanya dengan saling berbicara dan bercanda di gagang telepon tetapi dengan smartphone dapat lebih bergaya dan berimajinatif dalam gaya percintaan remaja masa kini.

Keliaran - keliaran dan kevulgaran dalam gaya percintaan anak remaja kini membikin geleng kepala para dewasa dan orang tua. Kevulgaran itu salah satunya sexting, istilah sexting yaitu mengirimkan gambar telanjang ke pasangan untuk membuat pasangannya terangsang untuk melakukan hubungan sex.

Bahaya sexting dalam hubungan pacaran antara lain:
1. Foto atau video yang Anda kirim ke pasangan akan dapat menjadi konsumsi publik atau viral bila suatu saat kamu putus dengannya. Karena aksi sakit hati.
2. foto atau video yang kamu kirim ke pasangan berpotensi tersimpan dan ini bahaya ketika hp rusak diservice. Itulah celah, foto dan video kalian rawan tersebar.

Begitu bahaya sexting, jika foto dan video menyebar dan viral bisa jadi berabe.

Dampak dari penyebaran foto dan video kalian antara lain:

Dirisak atau di-bully

Individu yang fotonya tersebar setelah sexting, juga mungkin akan dirisak dan diintimidasi oleh orang lain, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Pada beberapa kasus, bullying terhadap pemilik foto atau video dapat berujung tragis, seperti bunuh diri.

Penurunan kepercayaan diri

Seseorang yang foto atau videonya tersebar, termasuk karena sexting, dapat mengalami penurunan kepercayaan diri. Penyesalan yang muncul setelah sexting, berpotensi membuat individu tersebut menyalahkan diri sendiri.

Objektifikasi dan pelecehan seksual

Seseorang yang foto atau videonya telah merebak luas di dunia maya, berisiko menjadi korban objektifikasi serta korban pelecehan seksual, oleh pengguna lainnya di Internet. Hal ini juga termasuk pelecehan melalui media online. Pemilik foto atau video juga berisiko menjadi mangsa dari predator seks atau penjahat kelamin.

Depresi

Kondisi depresi juga berisiko dialami oleh korban yang foto atau videonya menjadi viral. Hal ini terjadi karena perasaan terhina dan perisakan yang dialami oleh korban. Karena mengalami depresi, bunuh diri juga mungkin terngiang dalam pikiran orang yang foto atau video pribadinya sudah viral tersebut.

Dijerat hukum

Orang yang mengirimkan foto atau video pribadi, bisa ditangkap oleh kepolisian. Pada beberapa kasus, individu yang wajahnya terpampang di konten multimedia tersebut juga ada yang dijerat hukum.

Sexting adalah kegiatan yang berisiko. Pacar, teman, maupun orang asing yang Anda kenal di media sosial, tidak sepenuhnya bisa Anda percaya. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk tidak melakukan sexting atau berkirim foto dan video pribadi, walau mungkin merasa sangat dekat dengan penerima.