Dakwah Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabatnya
Kota Mekah merupakan pusat agama bagi bangsa Arab. Di Mekah terdapat para pengabdi ka`bah dan pengurus berhala yang dianggap suci oleh seluruh bangsa Arab. Oleh karena itu berdakwah untuk menyiarkan agama Islam sangat sulit dilakukan di Mekah. Banyak sekali orang yang menghalangi dakwah tersebut. Agar dakwah dapat dilakukan, dibutuhkan tekad yang kuat yang tidak mudah goyah oleh halangan-halangan itu.
Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah setelah medapat wahyu surah al mudatsir ayat 1-7. Dengan adanya halangan yang begitu besar, Nabi melakukan dakwah Islam untuk pertama kalinya hanya kepada orang-orang terdekat saja yaitu keluarga dan sahabat-sahabat beliau. Mereka semua diajak oleh Nabi untuk memeluk Agama Islam. Nabi juga melakukan dakwah kepada orang-orang yang bersifat baik dan mengenal Nabi. Nabi mengenal mereka orang-orang yang mencintai Allah SWT dan kebaikan. Mereka pun mengenal Nabi sebagai sosok yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kesalehan.
Mereka semua adalah orang-orang yang membantu beliau dalam menyiarkan agama Islam.Rasululloh memilih rumah salah satu seorang sahabatnya yang bernama Al-Arqom bin Abilo Arqom.
Rasulullah menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang Quraisy. Sebagian mereka ada yang menerima dan sebagian lagi menentangnya. Mereka yang menentang adalah orang-orang yang menganggap Nabi sebagai pembohong yang membawa ajaran sesat. Untuk menyampaikan dakwah kepada kerabat dan kaumnya Nabi menempuh jalan dengan mengumpulkan mereka di bukit Shafa.
Setelah mereka berkumpul, Nabi bertanya kepada mereka "Jika kukatakan kepada kalian bahwa di balik bukit ini ada musuh yang hendak menyerang, apa kalian percaya? Mereka menjawab "Tentu percaya, sebab kami belum pernah melihat kamu berdusta" Kemudian Nabi berkata "Jika demikian kepercayaanmu kepadaku, aku akan memberi peringatan pada kalian, bahwa kalian harus bertaubat.
Jika tidak Allah SWT akan memberi kalian azab yang sangat pedih. "Mendengar perkataan Nabi, Abu Lahab menjawab, "Celakalah engkau Muhammad, untuk inikah engkau mengumpulkan kami? Berdasarkan jawaban tersebut Abu Lahab mengambil batu untuk dilemparkan kepada Nabi Muhammad SAW. Abu Lahab mengatakan bahwa ajaran Muhammad adalah keji dan tidak benar.
Pada saat itu pula Allah SWT menurunkan firman-Nya dalam surah Al-Lahab, yang artinya: "Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa”. Tidaklah bermanfaat kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.Dan begitu pula istrinya pembawa kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut."(Q.S. Al-Lahab 1-5) Sejak saat itu, Abu Lahab beserta orang-orang Quraisy dan sebagaian kerabat Nabi selalu memusuhi Nabi beserta pengikutnya. Tidak hanya memusuhi, tetapi menyiksa Nabi dan para pengikutnya dengan tindakan yang sangat kejam. Hal ini mulai mereka lakukan setelah Nabi terang-terangan berdakwah kepada mereka.
Nabi Muhammad pun membentuk kader-kader dakwah untuk membantu beliau berdakwah dan meneruskan dakwahnya. Beliau membentuk markas dakwah yang bertempat di rumah Al- Arqam bin Abil Arqam. Nabi Muhammad SAW juga berpesan kepada para sahabatnya agar tidak melakukan perlawanan jika mendapatkan tantangan dan siksaan dari orang-orang kafir. Melalui tahapan-tahapan dan strategi itulah Nabi berhasil menyampaikan dakwahnya untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT. Meskipun untuk semua usahanya itu, beliau harus menanggung penderitaan berat yang ditimbulkan oleh musuh-musunya. Akan tetapi semua itu tidak mengurangi semangat juangnya.
Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah setelah medapat wahyu surah al mudatsir ayat 1-7. Dengan adanya halangan yang begitu besar, Nabi melakukan dakwah Islam untuk pertama kalinya hanya kepada orang-orang terdekat saja yaitu keluarga dan sahabat-sahabat beliau. Mereka semua diajak oleh Nabi untuk memeluk Agama Islam. Nabi juga melakukan dakwah kepada orang-orang yang bersifat baik dan mengenal Nabi. Nabi mengenal mereka orang-orang yang mencintai Allah SWT dan kebaikan. Mereka pun mengenal Nabi sebagai sosok yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kesalehan.
Dakwah Secara Sembunyi-sembunyi
Pada awalnya Nabi berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Hal ini dilakukan agar penduduk Mekah tidak terkejut dengan ajaran yang beliau bawa. Isi dakwah Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:- Mengajarkan kepada umat manusia agar menyembah Allah SWT dan meninggalkan berhala.
- Mengajarkan agar mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW.
- Mengajak manusia selalu berbuat kebajikan dan menjauhi larangan Allah SWT.
Mereka semua adalah orang-orang yang membantu beliau dalam menyiarkan agama Islam.Rasululloh memilih rumah salah satu seorang sahabatnya yang bernama Al-Arqom bin Abilo Arqom.
Dakwah Secara Terang-Terangan
Setelah beberapa lama berdakwah secara sembunyi-sembunyi, selama kurang lebih 3 tahun lamanya. Kemudian turunlah ayat yang memerintahkan untuk melakukan dakwah secara terang-terangan. Wahyu tersebut adalah surah Al-Hijr ayat 94 yang artinya "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik".Rasulullah menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang Quraisy. Sebagian mereka ada yang menerima dan sebagian lagi menentangnya. Mereka yang menentang adalah orang-orang yang menganggap Nabi sebagai pembohong yang membawa ajaran sesat. Untuk menyampaikan dakwah kepada kerabat dan kaumnya Nabi menempuh jalan dengan mengumpulkan mereka di bukit Shafa.
Setelah mereka berkumpul, Nabi bertanya kepada mereka "Jika kukatakan kepada kalian bahwa di balik bukit ini ada musuh yang hendak menyerang, apa kalian percaya? Mereka menjawab "Tentu percaya, sebab kami belum pernah melihat kamu berdusta" Kemudian Nabi berkata "Jika demikian kepercayaanmu kepadaku, aku akan memberi peringatan pada kalian, bahwa kalian harus bertaubat.
Jika tidak Allah SWT akan memberi kalian azab yang sangat pedih. "Mendengar perkataan Nabi, Abu Lahab menjawab, "Celakalah engkau Muhammad, untuk inikah engkau mengumpulkan kami? Berdasarkan jawaban tersebut Abu Lahab mengambil batu untuk dilemparkan kepada Nabi Muhammad SAW. Abu Lahab mengatakan bahwa ajaran Muhammad adalah keji dan tidak benar.
Pada saat itu pula Allah SWT menurunkan firman-Nya dalam surah Al-Lahab, yang artinya: "Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa”. Tidaklah bermanfaat kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.Dan begitu pula istrinya pembawa kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut."(Q.S. Al-Lahab 1-5) Sejak saat itu, Abu Lahab beserta orang-orang Quraisy dan sebagaian kerabat Nabi selalu memusuhi Nabi beserta pengikutnya. Tidak hanya memusuhi, tetapi menyiksa Nabi dan para pengikutnya dengan tindakan yang sangat kejam. Hal ini mulai mereka lakukan setelah Nabi terang-terangan berdakwah kepada mereka.
Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat Sahabatnya.
Melihat penyiksaan kaum kafir yang sangat kejam terhadap kaummuslimin,akhirnya nabi Muhammad SAW. Membuat strategi dalam berdakwah, strateginya adalah sebagai berikut:- Keluarga orang-orang terdekat orang-orang lemah orang-orang yang tertindas dan orang-orang awam.
- Pemuka-pemuka dan pembesar-pembesar Mekah
- Orang-orang yang terpandang dalam masyarakat (bangsawan, hartawan dan pedagang).
- Orang-orang yang mempunyai kharisma yang tertentu (jagoan, kepala-kepala suku, pengangguran dan peminum khomar).
- Tokoh-tokoh agama Yahudi, Nasrani, kafir dan orang-orang yang tidak beragama.
Nabi Muhammad pun membentuk kader-kader dakwah untuk membantu beliau berdakwah dan meneruskan dakwahnya. Beliau membentuk markas dakwah yang bertempat di rumah Al- Arqam bin Abil Arqam. Nabi Muhammad SAW juga berpesan kepada para sahabatnya agar tidak melakukan perlawanan jika mendapatkan tantangan dan siksaan dari orang-orang kafir. Melalui tahapan-tahapan dan strategi itulah Nabi berhasil menyampaikan dakwahnya untuk mengajak manusia menyembah Allah SWT. Meskipun untuk semua usahanya itu, beliau harus menanggung penderitaan berat yang ditimbulkan oleh musuh-musunya. Akan tetapi semua itu tidak mengurangi semangat juangnya.