Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Fungsi, Macam-Macam, dan Cara Meningkatkan Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk tercapainya suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa, menjamin keberlangsungan dan memberikan arah dalam kegiatan belajar, sehingga diharapkan dapat tercapainya suatu tujuan.
Motivasi adalah perubahan suatu energi dalam diri seseorang yang dapat ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan tertentu. Di sini terdapat tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut.

  1. Motivasi dimulai dari adanya energi dalam diri seseorang. Perubahan-perubahan didalam motivasi timbul dari adanya perubahan-perubahan tertentu.
  2. Motivasi timbul dengan adanya perasaan affective arousal, mula-mula timbul berupa ketegangan psikologi kemudian menjadi suatu emosi
  3. Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai sebuah tujuan. Pribadi yang termotivasi mengadakan respon-respon yang berfungsi untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi yang ada dalam dirinya sendiri. 
Motivasi terbentuk oleh tenaga yang bersumber dari dalam dan dari luar individu. Sedangkan, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengamalan individu dalan interaksi denan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar yang dapat menjamin keberlangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Motivasi belajar yang tinggi sangat dibutuhkan oleh anak. Anak yang mempunyai motivasi tinggi dalam belajar, akan memiliki energi yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Sehingga, anak akan bersemangat dalam belajar yang pada akhirnya akan memacu terciptanya proses pembelajaran yang berkesan dan bermakna. Proses inilah yang akan memacu prestasi siswa. Namun, sering dirasakan bahwa motivasi anak akan semakin berkurang dengan semakin bertambahnya usia anak. 

Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi itu dianggap penting dalam proses belajar dan pembelajaran dapat dilihat dari fungsi dan manfaatnya. Adapun fungsi motivasi dibagi menjadi 3 macam yaitu:
  1. Mendorong manusia untuk berbuat, yakni motivasi merupakan alat penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
  2. Menentukan arah perbuatan, yakni motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya.
  3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan  yang harus dikerjakan  guna untuk mencapai sebuah tujuan. 

Macam-Macam Motivasi Belajar

Motivasi dalam belajar, merupakan salah satu faktor psikologis anak yang mempengaruhi proses belajar. Dalam perkembangannya, motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1. Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motivasi yang ada dalam diri setiap individu sendiri tanpa adanya dorongan dari pihak lain.  Misalnya saja seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang mendorong atau menyuruh ia rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. 

2. Motif Ekstrinsik

Motif ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari luar.  Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orang tua dan lain sebagainya. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu bahwa besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji oleh temannya. 

Jadi dia belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu namun karena ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapatkan hadiah. Oleh karena itu, Motivasi ekstrinsik dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalam aktivitas belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar. 

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar

Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun belajar. Ada beberapa cara untuk meningkatkan motivasi belajar yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik dikelas, sebagai berikut:

1. Memberi Angket

Angket atau nilai dapat menumbuhkan motivasi yang kuat. Salah satu sasaran pembinaan belajar siswa yaitu agar siswa mampu memperoleh angka atau nilai tinggi.

2. Pujian

Pemberian pujian kepada siswa atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang. 

3. Penghargaan atau Hadiah

Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik, memberikan hadiah bagi para pemenang sayembara atau pertandingan olahraga.

4. Kerja Kelompok

    Alam kerja kelompok dimana melakukan kerja sama dalam belajar, setiap anggota kelompok turutnya, kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar .

5. Persaingan

Persaingan dapat mempertinggi semangat, aktivitas dan hasil belajar. Pada dasarnya pemberian angka dan bentuk-bentuk penghargaan tertentu mengundang persaingan.

6. Penilaian

Penilaian secara terus menerus, akan mendorong siswa-siswi belajar, oleh karena setiap anak memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik. Disamping itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama. 

Menurut Holbert 70% siswa akan memahami konsep bila siswa berdiskusi dan mendiskusikan konsep tersebut. Retensi pemahaman siswa yang dilakukan dengan melakukan dan berdiskusi akan meningkat daripada diajarkan dengan ceramah.

Indikator Motivasi Belajar

Tingkat motivasi siswa dapat diukur melalui indikator motivasi. Adapun indikator motivasi seperti yang dipaparkan Hamzah B. Uno di dalam bukunya adalah sebagai berikut :

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

Siswa memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil menguasai materi dan mendapatkan nilai yang tinggi dalam kegiatan belajar.

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

Siswa merasa senang dan memiliki rasa membutuhkan terhadap kegiatan belajar.

3. Adanya harapan dan cita-cita dimasa yang akan datang.

Siswa memiliki harapan dan cita-cita sesuai dengan materi yang dipelajarinya.

4. Adanya penghargaan dalam belajar.

Siswa merasa termotivasi oleh hadiah (reward) dari guru atau orang-orang disekitarnya atas keberhasilan belajar yang telah dicapainya.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

Siswa merasa tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan adanya kegiatan belajar yang menarik merupakan salah satu proses yang bisa membuat suatu pembelajaran lebih diminati siswa. Seperti kegiatan belajar contohnya diskusi dan sebagainya.

6. Adanya lingkungan yang kondusif.

Lingkungan yang kondusif memungkinkan siswa belajar dengan baik dan merasa nyaman.