Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proses Penciptaan Manusia Menurut Agama Islam dan Teori Ilmuwan Barat

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibanding dengan makhluk Allah yang lainnya. Manusia memiliki akal, pikiran, perasaan, kepribadian yang unik atas kebesaran Allah. Sebagai makhluk yang sempurna ternyata manusia diciptakan dari tanah liat.
Allah berfirman dalam Q.S Nuh atat 17-20 yang artinya, “Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik baiknya kemudian dia mengembalikan kamu kedalam tanah dan mengeluarkan kamu (dari padanya pada hari kiamat) dengan sebenar benarnya. Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan supaya kamu menjalankan jalan jalan yang luas di bumi itu”.

Dalam kutipan ayat tersebut dijelaskan bahwa proses penciptaan manusia melibatkan tanah sebagai bahan dasarnya. Setelah proses pembentukannya, kemudian ditiupkan ruhnya oleh Allah. Proses tersebut tersebut adalah tahap pembentukan manusia dari tanah yang merupakan bagian bumi.

Nabi Muhammad telah diutus Allah SWT sebagai utusan seluruh alam. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Anbiya ayat 107 yang artinya, “ Dan tiadalah kami mengutus kamu , melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Dalam Al-Quran terkandung ilmu pengetahuan yang merupakan dasar dan sumber kebenaran, seperti firman Allah SWT yang berbunyi, “(Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al-Qur’an yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-ilmuNya dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya” (An-Nisa : 166).

Para ilmuan melakukan penelitian melalui konsep embriologi berdasarkan sumber Al-Qur’an. Pada 14 abad yang lalu Al-Qur’an telah menjelaskan mengenai proses pembentukan embrio dan fase perkembangannya secara lengkap, sedangkan embriologi baru berkembang pada abad 19.

Allah SWT berfirman di dalam al-Qur’an berkenaan dengan dalam tahap penciptaan manusia pada Al-Mu’min ayat 12-14 yang artinya, “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka sucilah Allah, pencipta yang paling baik”.

Kata nutfah berarti campuran antara setetes mani laki laki dan perempuan, sedangkan kata alaqoh memiliki 3 makna yaitu: lintah, suatu yang tergantung, dan segumpal darah. Makna alaqoh (sesuatu yang tergayung) jika dikaitkan dengan embriologi manusia dapat diamati pada penempelan (implantasi) embrio pada dinding rahim ibu.

Tahap Perkembangan Embrio Manusia

Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari perkembangan janin. Berikut ini tahapan perkembangan manusia menjadi 5 tahap yaitu:
  1. Tahap gameto genesis, yaitu pembentukan gamet laki-laki dan sel telur perempuan atau konversi geerm cell sperma dan sel telur. Pembentukan sel sperma disebut dengan spermatogenesis. Sel induk sperma memiliki 23 pasang jumlah kromosom. Sel ini dinamakan dengan spermatozigod. Spermatogenesis akan terjadi di semua bagian tubulus seminifirus yang berlangsung secara berurutan. Sedangkan pembentukan sel telur dalam ovarium merupakan proses oogenesis. Sel telur berasal dari oogenium atau induk telur. 
  2. Tahap perkembangan pada minggu pertama, yaitu terjadinya proses ovulasi sampai implantasi.
  3. Tahap perkembangan pada minggu kedua, yaitu terjadinya pembentukan bilaminar geerm disc (embrio dua lapis).
  4. Tahap perkembangan pada minggu ketiga sampai delapan disebut dengan periode embrionik, yaitu terjadinya pembentukan sistem tubuh. 
  5. Tahap perkembangan pada bulan ketiga sampai lahiran, merupakan masa fetus dan berperannya plasenta dalam perkembangan manusia. 


Teori Evolusi dan Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Alam Barat 

Evolusi, merupakan sifat yang diwariskan. Sifat sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada ketururnan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Evolusi didorong oleh dua meknisme utama yaitu :
  1. Seleksi alam, merupakan kemampuan alam untuk menyaring organisme yang hidup di  dalamnya, sehingga hanya organisme yang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan dapat bertahan.  Seleksi alam menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi umum dalam suatu populasi dan sebaliknya sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Beberapa faktor yang menyebabkan seleksi alam yaitu cahaya matahari dan predator. Selain itu juga disebabkan oleh perubahan suhu, keterbataan tempat tinggal, dan keterbatasan makanan.
  2. Hanyutan genetik, merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.  Suatu sifat akan diwariskan apabila suatu individu dapat bertahan hidup dan bereproduksi. Jika sebagian anggota populasi yang terpisah dari populasi besar atau hanya kawin antar populasi mereka, maka frekuensi alel akan berubah. Perubahan frekuensi alel disebabkan oleh  adanya populasi kecil yang memisahkan diri dari populasi besar (hanyutan genetik). Koloni baru ini memiliki frekuensi alel yang berbeda dengan induknya karena menikah dengan sesame anggota koloninya. 

Berikut ini teori menurut para ahli:

Teori Aristoteles 

Aristoteles merupakan seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia mencetuskan teori mengenai evolusi. Menurut Aristoteles, evolusi terjadi karena didasarkan pada suatu metafisika alam. Matafisika alam yaitu mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhaa ke bentuk yang lebih kompleks.. makhluk hidup yang dapat beradaptasi akan bertahan hidup.

Teori Darwin

Darwin adalah orang yang membuka tabir misteri ini. Menurutnya, organisme menjadi sesuai dengan lingkungannya dalam prooses evolusi dan proses ini dikendalikan oleh seleksi alam. Darwin dalam bukunya “on the origin of species” yang terbit di Inggris tahun 1959 M, berusaha mengetengahkan sebuah teori mengenai asal usul spesies melalui seleksi alam.

Darwin berusaha menemukan mekanisme, bahwa satu spesies dapat berubah menjadi spesies lain. Pengikut darwin yang paling ekstrem menjadi darwinisme itu menganggap mekanisme darwin sebagai acuan bahwa manusia adalah keturunan kera.
Teori pokok darwin menyatakan bahwa:
  1. Spesies yang hidup sekarang bersal dari spesies yang hidup pada masa lampau.
  2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam. 

Teori Darwin-Wiesmann

Pada zaman darwin belum diketahui kromosom dan  gen sebagai asal dari sifat keturunan. Wiesman melengkapi teori darwin dengan pernyataan sebagai berikut :
  1. Evolusi merupakan masalah genetika yaitu menyangkut masalah bagaimana diwariskan gen gen melalui sel sel kelamin. 
  2. Sel sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, evolusi adalah gejala seleksi alam.  

Teori De Vries

De Vries, seorang botanikus belanda, menungkapkam teorinya bahwa perubahan pada evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen. Mutasi adalah perubahan sempurna, yang tumbuh dalam gen dan mengakibatkan adanya perubahan sifat dan keturunannya. De Vries mengemukakan bahwa evolusi hanya terjadi karena perubahan yang tiba-tiba timbulnya.

Mutasi dapat membuat organisme terpengaruh atau tidaknya oleh lingkungan, sebagai seleksi alam, organisme dengan mutase yang baik kebanyakan dapat hidu lebih lama. Sejak hasil mutase diturunkan, maka perubahan diharapkan dapat berlangsung terus dan spesies dengan sifat yang baru akan terus terbentuk.