Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)

Pengertian DRTA (Directed Reading Thinking Activity)

Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. Strategi merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan.
Strategi adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki atau yang di dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Upaya pencapaian dalam tujuan akhir digunakan sebagai acuan di dalam menata kekuatan serta menutup kelemahan yang kemudian diterjemahkan menjadi program kegiatan yang merupakan pemikiran strategis.

Dalam usaha memperoleh pemahaman terhadap teks, pembaca menggunakan strategi tertentu. Pemilihan strategi berkaitan erat dengan faktor-faktor yang terlibat dalam pemahaman yaitu pembaca teks dan konteks.

Dari beberapa pengertian strategi diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya strategi merupakan sebuah perencanaan yang diakukan pada kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Dalam penggunaan strategi pengajaran khususnya disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan, sehingga memudahkan dalam menerapkan srategi yang akan digunakan.

Penerapan strategi dalam pembelajaran memudahkan seorang pengajar untuk melakukan proses pembelajaran dan juga memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)  merupakan strategi yang memfokuskan siswa terhadap teks, sehingga siswa dapat memprediksi isi dari cerita dengan membuktikannya ketika membaca. Pada penggunaan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)  ini langkah -langkah yang dapat dilakukan pertama Membuat prediksi berdasarkan judul , sebelum siswa membaca teks cerita terlebih dahulu memprediksi isi cerita dengan membaca judul.

Kedua membuat prediksi berdasarkan petunjuk gambar, selain dengan memprediksi judul siswa memprediksi dengan adanya gambar –gambar tentang isi dari cerita.

Ketiga membaca bahan bacaan, setelah memprediksi judul dan memprediksi gambar siswa membaca teks cerita.Keempat menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi, dalam penyesuaian siswa membaca teks mulai dari paragraf pertama sesuai dengan petunjuk gambar. Kelima guru mengulang prosedur 1 sampai 4, pada setiap tempat berhenti ketika membaca guru mengulang kembali ke langkah 4.

Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi cerita anak dapat menggunakan strategi DRTA(Directed Reading Thinking Activity). Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)  ini dapat memudahkan siswa dalam memahami isi cerita dan   siswa dapat membuat prediksi tentang apa yang telah terjadi di dalam suatu teks sebelum siswa membaca cerita, hal ini dapat mendorong siswa untuk berfikir tentang pesan teks dan isi dari teks tersebut. Langkah ini juga dapat mendorong siswa berpikir sesuai dengan jalan pikiran mereka sendiri.Semua prediksi yang dikemukakan siswa, seorang guru harus menerimanya.

Guru mengamati siswa dalam merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi dan mengevaluasi. Guru mengamati siswa ketika membaca, dalam rangka melihat kesulitan yang dialami siswa dan menawarkan bantuan ketika siswa sulit berinteraksi dengan bahan  bacaan.

Tujuan DRTA (Directed  Reading Thinking Activity )

Tujuan penggunaan strategi ini adalah untuk memudahkan siswa  dalam memahami isi cerita sehingga mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi, Mengembangkan potensi dan daya pikir dalam memahami isi cerita dengan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)  siswa dapat memiliki gambaran yang lebih luas terhadap materi yang akan dipelajari.

Tahapan  Pengggunaan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)

Berikut ini merupakan tahapan dalam penggunaan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) pada pembelajaran bahasa Indonesia:

1. Membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul

Guru menuliskan judul cerita yang dipelajari di papan tulis. Guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan judul di papan tulis, ketika salah satu siswa membaca guru memberikan pertanyaan pada siswa tentang judul tersebut bercerita tentang apa. Berikan waktu pada siswa untuk memiliki kesempatan memprediksi, semua prediksi siswa diterima meskipun belum sesuai dengan cerita.Pada saat siswa memprediksi diusahakan guru tidak membuat prediksi.

2. Membuat prediksi dari petunjuk gambar

Guru menyuruh siswa untuk membuka bukunya setelah mereka memprediksi dari judul teks bacaan. Siswa memperhatikan gambar dengan mendengarkan petunjuk dari guru.Siswa dapat mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.

3. Membaca bahan bacaan

Guru meminta siswa untuk membaca bahan bacaan sesuai dengan yang siswa pilih. Kemudian siswa disuruh untuk menghubungkan bagian-bagian dari cerita tersebut dengan judul cerita.

4. Menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi

Siswa membaca bagian pertama pada teks cerita, guru memberrikan pertanyaan dengan mengarahkan “ siapa yang sudah memprediksi dengan benar pada bagian cerita ini ?” kemudian guru meminta siswa untuk mengangkat tangannya jika yakin bahwa prediksinya benar, setelah itu guru meminta siswa tersebut maju dan membaca dengan nyaring, akan tetapi guru juga memberikan kesempatan pada siswa yang salah prediksinya untuk mengemukakan kenapa mereka salah. Kemudian guru menyuruh siswa untuk menyesuaikan prediksi mereka yang di dasarkan pada teks yang baru saja mereka baca.

5. Guru mengulang kembali prosedur 1 sampai 4

Guru mengulang kembali prosedur 1 sampai 4, hingga semua bagian pelajaran materi cerita telah tercakup. Pada setiap berhenti bacaan guru mengulang kembali langkah ke 4 hingga semua bagian teks cerita tersebut dibaca.Terakhir guru memerintahkan siswa untuk meringkas dan menggambarkan isi cerita dari teks yang mereka baca sesuai dengan versi masing-masing.setelah siswa meringkas cerita guru melakukan tanya jawab pada siswa tentang nilai –nilai yang terkandung dalam cerita. Selain nilai-nilai juga guru memberikan penjelasan hikmah yang dapat diambil dari cerita yang sudah dibaca.

Dengan menggunakan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) ini siswa dapat dengan mudah memprediksi dan memahami isi teks cerita yang sudah mereka baca.

Kelebihan dan Kelemahan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity).   

Kelebihan DRTA (Directed Reading Thinking Activity)


  1. DRTA merupakan aktivitas pemahaman yang memprediksi cerita sehingga membantu siswa dalam memperoleh gambaran keseluruhan dari materi yang sudah dibacanya.
  2. DRTA dapat menarik minat siswa dalam belajar terutama membaca cerita
  3. DRTA menunjukkan pada siswa bahwa belajar bukan hanya belajar saja akan tetapi untuk mempersiapkan kehidupan selanjutnya
  4. DRTA dapat diguanakan pada beberapa mata pelajaan baik isi maupun prosedur dalam mengajar

Kelemahan DRTA (Directed Reading Thinking Activity )


  1. Strategi DRTA membutuhkan waktu banyak jika belum mampu pengelolahan kelas tidak efisien.
  2. Strategi ini menuntut guru untuk memiliki pengetahuan luas