Cara Mengurangi Polusi Udara
Level kualitas udara di Indonesia saat ini tidak memenuhi standar kualitas udara yang baik, sebagaimana yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Demikianlah data dari Air Quality Life Index (AQLI) yang dirilis tahun ini.
Buruknya kualitas udara ini berdampak kepada turunnya angka harapan hidup orang Indonesia sebanyak 1,2 tahun secara rata-rata.
Upaya mengatasi pencemaran udara sendiri terbilang masih minim dan jika ini berlanjut, angka harapan hidup akan semakin menurun karena polutan akan menimbulkan berbagai penyakit seperti alergi, penyakit pada saluran pernafasan, penyakit jantung serta paru-paru.
Yuk, kita ubah gaya hidup dan memulai upaya mengatasi pencemaran udara yang diawali dari keluarga sendiri.
Penyebab utama polusi udara adalah pembakaran bahan bakar minyak, emisi yang dihasilkan pabrik industri, aktivitas penyemprotan bahan kimia di industri pertanian, serta produksi gas metana di TPA.
Hemat pemakaian energi. Tanamkan dan terapkan kebiasaan untuk menghemat energi di rumah, di kantor, dan di mana saja.
Cara-cara menghemat energi misalnya dengan mematikan lampu kamar jika tidak dipakai, menggunakan produk lampu dan elektronik yang hemat listrik, memilih menggunakan kipas angin daripada AC jika udara tidak panas sekali, dll.
Kurangi pemakaian kendaraan pribadi. Upaya mengatasi pencemaran udara bisa dilakukan dengan mulai mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Untuk mendukung mobilitas Anda, gunakan kendaraan umum, sepeda, atau berjalan kaki. Jika memungkinkan, Anda mungkin dapat mengadaptasi konsep carpool, untuk bergiliran memakai satu mobil saja dengan keluarga, teman, atau tetangga.
Servis kendaraan secara berkala. Jika Anda memiliki kendaraan pribadi, pastikan Anda membawanya ke bengkel untuk servis rutin seperti tune up. Ban mobil yang kurang angin, misalnya, juga berdampak terhadap konsumsi bahan bakar karena akan membuat konsumsi bahan bakar lebih boros sehingga memproduksi lebih banyak CO2.
Gunakan produk rumah tangga ramah lingkungan. Mari mencoba untuk lebih jeli memilih berbagai produk rumah tangga. Hindari produk pengharum ruangan atau pembersih permukaan berjenis semprotan yang akan menghasilkan aerosol karena aerosol adalah salah satu kontributor polusi udara.
Kurangi produksi sampah. Mari terapkan konsep reduce, reuse, recycle dalam kehidupan sehari-hari. Kurangi produksi sampah plastik dan tekstil dengan memakainya berkali-kali. Jika sudah saatnya dibuang, pastikan sampah terdaur ulang.
Produksi kompos dari sampah dapur. Anda bisa belajar membuat kompos dari sampah dapur atau dari daun-daunan. Memproduksi kompos dari sampah akan mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Semakin banyak sampah menumpuk di TPA, semakin tinggi polusi udara yang dihasilkannya.
Kurangi aktivitas membakar sampah. Salah satu cara mengurangi polusi udara adalah menghindari membakar sampah. Alih-alih membakar sampah, terapkan konsep daur ulang. Solusi lain untuk menangani sampah adalah dengan belajar cara membuat kompos dari sampah dapur Anda.
Konsumsi produk sayur dan buah organik. Tahukah Anda? Aktivitas pertanian adalah salah satu kontributor polusi udara karena penyemprotan pestisida, insektisida dan pupuk.
Mari beralih dan mengonsumsi sayur dan buah-buahan organik sebagai upaya mengatasi polusi udara. Anda juga bisa mencoba menanam sendiri di rumah, baik dengan media tanah maupun air, atau bergabung dengan komunitas urban farming.
Konsep green building. Upaya mengatasi pencemaran udara bisa juga dilakukan dengan mengaplikasikan konsep green building untuk hunian Anda. Anda dapat melakukannya lewat berbagai hal.
Misalnya, sebisa mungkin pilih cat dengan bahan dasar air, dan rancanglah ventilasi dan sistem tata udara hunian dengan baik, supaya penggunaan AC dapat diminimalisir.
Energi alternatif. Sebagai bagian dari upaya mengatasi polusi udara, mari mencoba untuk tidak 100% mengandalkan energi minyak. Ada beberapa sumber energi alternatif yang dapat dicoba, misalnya memasak menggunakan kompor bio gas atau memasang panel surya.
Semua hal besar berawal dari upaya yang kecil. Upaya Anda dan keluarga dapat menjadi inspirasi bagi orang di sekitar Anda, sehingga upaya mengatasi pencemaran udara bisa berhasil, paling tidak di lingkungan sekitar Anda.
Buruknya kualitas udara ini berdampak kepada turunnya angka harapan hidup orang Indonesia sebanyak 1,2 tahun secara rata-rata.
Upaya mengatasi pencemaran udara sendiri terbilang masih minim dan jika ini berlanjut, angka harapan hidup akan semakin menurun karena polutan akan menimbulkan berbagai penyakit seperti alergi, penyakit pada saluran pernafasan, penyakit jantung serta paru-paru.
Yuk, kita ubah gaya hidup dan memulai upaya mengatasi pencemaran udara yang diawali dari keluarga sendiri.
Penyebab utama polusi udara adalah pembakaran bahan bakar minyak, emisi yang dihasilkan pabrik industri, aktivitas penyemprotan bahan kimia di industri pertanian, serta produksi gas metana di TPA.
Hemat pemakaian energi. Tanamkan dan terapkan kebiasaan untuk menghemat energi di rumah, di kantor, dan di mana saja.
Cara-cara menghemat energi misalnya dengan mematikan lampu kamar jika tidak dipakai, menggunakan produk lampu dan elektronik yang hemat listrik, memilih menggunakan kipas angin daripada AC jika udara tidak panas sekali, dll.
Kurangi pemakaian kendaraan pribadi. Upaya mengatasi pencemaran udara bisa dilakukan dengan mulai mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Untuk mendukung mobilitas Anda, gunakan kendaraan umum, sepeda, atau berjalan kaki. Jika memungkinkan, Anda mungkin dapat mengadaptasi konsep carpool, untuk bergiliran memakai satu mobil saja dengan keluarga, teman, atau tetangga.
Servis kendaraan secara berkala. Jika Anda memiliki kendaraan pribadi, pastikan Anda membawanya ke bengkel untuk servis rutin seperti tune up. Ban mobil yang kurang angin, misalnya, juga berdampak terhadap konsumsi bahan bakar karena akan membuat konsumsi bahan bakar lebih boros sehingga memproduksi lebih banyak CO2.
Gunakan produk rumah tangga ramah lingkungan. Mari mencoba untuk lebih jeli memilih berbagai produk rumah tangga. Hindari produk pengharum ruangan atau pembersih permukaan berjenis semprotan yang akan menghasilkan aerosol karena aerosol adalah salah satu kontributor polusi udara.
Kurangi produksi sampah. Mari terapkan konsep reduce, reuse, recycle dalam kehidupan sehari-hari. Kurangi produksi sampah plastik dan tekstil dengan memakainya berkali-kali. Jika sudah saatnya dibuang, pastikan sampah terdaur ulang.
Produksi kompos dari sampah dapur. Anda bisa belajar membuat kompos dari sampah dapur atau dari daun-daunan. Memproduksi kompos dari sampah akan mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Semakin banyak sampah menumpuk di TPA, semakin tinggi polusi udara yang dihasilkannya.
Kurangi aktivitas membakar sampah. Salah satu cara mengurangi polusi udara adalah menghindari membakar sampah. Alih-alih membakar sampah, terapkan konsep daur ulang. Solusi lain untuk menangani sampah adalah dengan belajar cara membuat kompos dari sampah dapur Anda.
Konsumsi produk sayur dan buah organik. Tahukah Anda? Aktivitas pertanian adalah salah satu kontributor polusi udara karena penyemprotan pestisida, insektisida dan pupuk.
Mari beralih dan mengonsumsi sayur dan buah-buahan organik sebagai upaya mengatasi polusi udara. Anda juga bisa mencoba menanam sendiri di rumah, baik dengan media tanah maupun air, atau bergabung dengan komunitas urban farming.
Konsep green building. Upaya mengatasi pencemaran udara bisa juga dilakukan dengan mengaplikasikan konsep green building untuk hunian Anda. Anda dapat melakukannya lewat berbagai hal.
Misalnya, sebisa mungkin pilih cat dengan bahan dasar air, dan rancanglah ventilasi dan sistem tata udara hunian dengan baik, supaya penggunaan AC dapat diminimalisir.
Energi alternatif. Sebagai bagian dari upaya mengatasi polusi udara, mari mencoba untuk tidak 100% mengandalkan energi minyak. Ada beberapa sumber energi alternatif yang dapat dicoba, misalnya memasak menggunakan kompor bio gas atau memasang panel surya.
Semua hal besar berawal dari upaya yang kecil. Upaya Anda dan keluarga dapat menjadi inspirasi bagi orang di sekitar Anda, sehingga upaya mengatasi pencemaran udara bisa berhasil, paling tidak di lingkungan sekitar Anda.