Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Bioteknologi Konvensional?

Bioteknologi Konvensional

Halo sobat! Apa kabar nih kalian? Jumpa lagi nih sama aku, kali ini aku akan membahas tentang bioteknologi konvensional. Sobat, taukah kalian ternyata makanan seperti keju, yoghurt, dan tempe itu ternyata proses pembuatannya dengan bantuan mikroorganisme seperti jamur loh. Eiitsss tenang aja jamur yang dipakai ini jamur yang tidak berbahaya kok.

Apa itu Bioteknologi Konvensional?


Makanan seperti keju, yoghurt, dan tempe ini proses pembuatannya dengan bantuan jamur dengan metode bioteknologi konvensional. Apakah kalian tahu sebenarnya bioteknologi konvensional itu apa sih? Lalu apa saja sih kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional itu? Dan apa saja contohnya? Yuk simak penjelasannya!

Pengertian bioteknologi konvensional

Bioteknologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang proses produksi atau pembuatan barang ataupun jasa yang melibatkan makhluk hidup organisme seperti jamur dan bakteri. Bioteknologi sendiri secara umum dibagi menjadi dua yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional atau tradisional.
Tapi, kali ini kita akan membahas tentang bioteknologi konvensional terlebih dahulu. Bioteknologi konvensional adalah proses penerapan bioteknologi yang prosesnya masih menggunakan metode-metode tradisional. Teknologi yang digunakan dalam bioteknologi konvensional pun masih sangat sederhana dan masih terbatas dalam skala yang kecil.

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern

Bioteknologi sendiri terbagi menjadi dua yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Lalu apa perbedaan dari bioteknologi konvensional dan bioteknologi moderen? Bioteknologi konvensional adalah proses penerapan bioteknologi yang prosesnya masih menggunakan metode-metode tradisional.
Teknologi yang digunakan dalam bioteknologi konvensional pun masih sangat sederhana dan masih terbatas dalam skala yang kecil. Sedangkan bioteknologi modern sendiri merupakan perkembangan dari bioteknologi konvensional. Karena, teknologi yang digunakan dalam bioteknologi modern dan produk yang dihasilkan dari bioteknologi modern lebih maju dan canggih daripada bioteknologi konvensional, misalnya seperti rekayasa genetik yang dapat menghasilkan organisme yang susunan gen kromosomnya sudah diubah.

Manfaat bioteknologi konvensional

Bioteknologi konvensional memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah.
1. Dapat meningkatkan kandungan gizi makanan dan minuman.
2. Dapat menciptakan produk baru, misalnya nata de coco yang terbuat dari air kelapa.
3. Dapat meningkatkan perekonomian rakyat, karena proses pembuatannya tidak memakan banyak biaya.

Kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional

Bioteknologi konvensional memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan dari bioteknologi konvensional.

Kelebihan bioteknologi konvensional:

1. Teknologi yang digunakan masih relatif sederhana.
2. Bahan yang digunakan relatif murah dan mudah didapat.
3. Dapat menciptakan produk makanan baru, misalnya nata de coco yang terbuat dari air kelapa.
4. Dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
5. Dapat mengetahui pengaruh jangka panjang.

Kekurangan bioteknologi konvensional:

1. Prosesnya dipengaruhi oleh kondisi alam.
2. Tidak ada perbaikan dari masalah genetik.
3. Memerlukan waktu yang lama.

Contoh bioteknologi konvensional

Produk yang dapat dihasilkan dari bioteknologi konvensional sangatlah banyak, beberapa diantaranya yaitu.
1. Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman yang dihasilkan melalui proses fermentasi susu yang menggunakan bakteri Lactobacillus substilis dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri tersebut sangat membantu proses fermentasi karena dapat mendegradasi protein yang ada dalam susu sehingga menjadi asam laktat.

2. Tempe
Tempe merupakan makanan yang terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. yang berfungsi mengubah protein kompleks kedelai menjadi protein sederhana.

3. Keju
Keju merupakan makanan yang proses pembuatannya menggunakan bakteri Lactobacillus  dan Streptococus. Bakteri tersebut berfungsi untuk fermentasi laktosa menjadi asam laktat.

Nah, itu tadi adalah penjelasan tentang bioteknologi konvensional sobat. Sekarang kalian sudah mengerti kan kalau makanan seperti keju, yoghurt, dan tempe itu ternyata pembuatannya memanfaat kan organisme seperti jamur dan bakteri.

Sekian pembahasan tentang bioteknologi konvensional kali ini. Semoga bermanfaat.


Author: EKO WAHYU DYAH