Pentingnya Kompetensi Sosial Guru
Kompetensi Sosial Guru
Kita lahir ke dunia ini dalam keadaan yang tidak memiliki apa-apa dan tidak memiliki pengetahuan apapun tentang kehidupan. Kita hanya orang kecil yang tak berdaya, kita mengandalkan belas kasihan orang sekitar. Kita tidak mampu berbuat apa-apa. Oleh karena itu, maka orang disekitar kita yaitu orang tua kita memberi belas kasihan kepada kita berupa ajaran tentang cara hidup hingga kita bisa melakukakan apa yang telah diajarkan olehnya. Setelah beranjak besar, kita mempuyai dua orang tua yaitu yang pertama ayah dan ibu kita untu yang kedua yaitu bapak dan ibu guru.
Peran guru sebagai orang tua kedua kita yaitu sama, mengajarkan tentang bagaimana kita saat menghadapi kehidupan. Guru dipercaya oleh orang tua dalam mendidik anak mereka. Dalam melaksanakan tugasnya, guru harus bisa atau mampu menempatkan dirinya sebagai orang tua kedua. Penempatan guru ini bekaitan dengan bagaimana guru bisa berkomunikasi dengan sesama pendidik, orang tua pendidik,wali peserta didik, peserta didik dan mayarakat. Segala tingkah laku guru akan dijadikan panutan bagi peserta didiknya, maka perilaku guru di sekolah dalam melaksanakan tugasnya akan diamati oleh orang lain, baik sesama tenaga pendidik, orang tua pendidik, wali peserta didik, peserta didik, dan juga masyarakat.
Salah satu kompetensi guru yang berkaitan dengan bagaimana guru menempatkan dirinya di dalam masyarakat adalah kompetensi sosial. Menurut Buchari Alma (2008:142) kompetensi sosial yaitu keahlian guru dalam berkomunikasi dan berhubungan atau beinteraksi secara efektif di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebagai manusia yang berhubungan langsung dalam dunia pendidikan, guru harus bisa mencerminkan sikap sebagai pendidik.
Kompetensi sosial mencakup kompetensi untuk :
1. Berkomunikasi lisan, tulis, dan isarat secara santun.
Salah satu cara berkomunikasi secara santun dapat dilakukan dengan memandang pendengar, karena dengan memandang pendengar atau orang yang diajak bicara maka orang tersebut akan merasa dihormati.
2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
Pada saat ini dapat dilihat IPTEK perkembanganya sangat pesat. Ini sangat berperan penting di dunia pendidikan, dengan adanya perembangan IPTEK maka masalah dalam dunia pendidikan bisa teratasi jika kita memanfaatkan IPTEK dengan baik dan tepat.
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik,sesama pendidik, tenaga kependidikan, maupun wali peserta didik.
Seorang pendidik atau guru harus bisa bergaul dengan anak didik,sesama pendidik, tenaga kependidikan, maupun wali peserta didik. Bergaul yang dimaksud dalam hal ini adalah memakai prinsip saling menghargai, menjaga, mengasuh, dan mengasihi.
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Dalam keidupan bermasyarakat terdapat nilai-nilai atau norma yang berlaku didalamnya, dalam bergaul di masyarakat seorang guru harus memperhatikan nilai-nilai atau norma yang berlaku agar terjadi kesalah pahaman.
5. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
Sebagai makhluk sosial kita tidak dapat lepas dari orang lain, maka dari itu kita harus menjaga kebersamaan kita dalam kehidupan bermasyarakat.
Guru memiliki kedudukan terhormat dikalangan masyarakat, guru dijadikan sebagai panutan bagi lingkungan disekitarnya terutama bagi peserta didiknya. Semua yang terjadi dengan peserta didik, masyarakat menganggap bahwa itu adalah tanggung jawab guru. Baik atau tidakya karakter peserta didik itu bergantung pada didikan guru. Padahal ruang lingkup pergaulan anak atau peserta didik bukan hanya di sekolah saja. Mengingat guru adalah teladan, maka dalam betingkah laku seorang guru harus memperhatikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan mengetahui cakupan dari kompetensi sosial diatas diharapkan seorang guru mampu untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan menjadi panutan yang baik pula.
Penulis : Irma