Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Child Grooming dan Cara Mencegahnya

Merujuk pada definisi lembaga internasional Masyarakat untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Anak-anak atau National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), grooming merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan hubungan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga mereka dapat memanipulasi, mengeksploitasi, dan melecehkan mereka. Di banyak negara, grooming sudah marak menjadi modus kejahatan pelaku pelecehan seksual anak.
Siapa pun dalam hal ini bisa menjadi seorang groomer (pelaku grooming). Tak peduli berapa usianya atau apa jenis kelaminnya. Bahkan seorang groomer bisa muncul dari dalam lingkungan keluarga sendiri.

Proses grooming ini bisa dilakukan dalam waktu singkat atau lama. Tergantung bagaimana seorang groomer menjalankan aksinya. Seorang groomer yang berhasil akan mampu membangun sosoknya tampak berwibawa di hadapan korbannya.

Jenis hubungan yang dibangun oleh seorang groomer bisa beragam. Bisa sebagai seorang kekasih, mentor, atau figur yang diidolakan oleh sang anak. Platform yang digunakan oleh seorang groomer juga bermacam-macam, mulai situs media sosial, e-mail, WhatsApp, atau chat forum.

Taktik Groomer dan Ciri-ciri Korbannya

Biasanya groomer punya beragam taktik ketika menjalankan aksinya. Mulai berpura-pura menjadi menjadi kawan sebaya, memberikan hadiah, mengajak jalan-jalan, memberi perhatian atau memberi nasihat.

Namun modus groomer memang sulit disadari oleh korbannya. Ciri-ciri seorang anak yang terindikasi menjadi korban grooming bisa terlihat. Berikut ini ciri-cirinya:

1. Menjadi sangat tertutup

Mereka yang menjadi korban grooming biasanya menjadi sangat tertutup, bahkan untuk hal-hal yang biasanya lazim diketahui orang lain.

2. Punya pacar lebih tua

Biasanya mereka terindikasi memiliki pacar yang lebih tua.

3. Memiliki barang baru dan uang berlebih

Seorang anak yang menjadi korban grooming biasanya juga memiliki barang baru dan uang lebih. Biasanya ini merupakan hasil pemberian si groomer.

4. Mudah tertekan dan sensitif

Seorang anak korban grooming biasanya memiliki sifatnya yang agak berbeda. Mereka akan mudah tertekan dan menjadi sensitif.

Jika Anda melihat ciri-ciri ini pada anak Anda ataupun orang terdekat, segeralah mencari tahu lebih dalam terkait perubahan sang anak. Apabila terbukti si anak menjadi korban grooming, lekaslah melaporkannya ke polisi.