Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Ciri-ciri, dan Unsur-Unsur Cerita Anak

Pengertian Cerita Anak

Cerita anak adalah cerita yang sederhana dan kompleks. Bahasa yang digunakan dalam cerita anak haruslah sederhana dan komunikatif. Cerita anak harus menceritakan kehidupan anak dari berbagai aspek sehingga dapat mempengaruhi mereka. Pada pembuatan cerita anak juga perlu disusun sesuai dengan srtuktur cerita sehingga meskipun cerita anak sederhana akan tetapi dapat memperlihatkan unsur keindahan atau menariknya cerita.
Cerita anak merupakan cerita yang cocok buat anak-anak, dengan cerita tersebut anak akan mendapatkan berbagai pengetahuan tentang kehidupan. Akan tetapi pada cerita anak dalam penyampaian perlu dikemas dengan baik, karena dapat mempengaruhi daya pikir anak.
Cerita anak sangat berarti bagi anak-anak, sebagai bacaan dan juga penghibur dan ada sisi lain yang dapat bermanfaat untuk pengasah rasa empati dalam jiwanya. Dalam hal ini cerita anak dapat digunakan untuk mendapatkan pengalaman yang berharga terutama dalam membentuk jiwa anak.


Ciri-ciri Cerita Anak

Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri yang terdapat pada  cerita anak :

a. Unsur Pantangan

Unsur pantangan ini merupakan unsur yang berhubungan dengan segi isi cerita negatif yang tidak pantas diketahui atau diberikan kepada anak karena dapat mempengaruhi jiwa anak ke arah yang tidak baik.Unsur yang perlu dihindari dari cerita anak seperti unsur kekejaman, kecurangan, cinta yang tidak sewajarnya, dendam yang menimbulkan kebencian dan lain sebagainya. Jika dalam cerita tersebut terdapat hal buruk tentang kehidupan yang terjadi seperti kekejaman ibu tiri atau perlakuan yang tidak adil pada beberapa tokoh dalam cerita, maka cerita tersebut lebih disederhanakan dengan memberikan kebahahagiaan diakhir cerita.

b. Penyajian

Cerita anak harus disajikan secara langsung tidak berbelit-belit. Dalam gaya bahasa diharapkan singkat dan lugas, tidak menggunakan gaya bahasa yang digunakan pada cerita orang dewasa, dengan begitu anak akan mudah memahami cerita yang mereka baca. Watak pada penokohan yang terdapat pada cerita anak digambarkan secara hitam putih, artinya dalam  cerita anak tersebut setiap tokoh yang dihadirkan hanya memiliki satu sifat utama yaitu baik atau buruk. Hal ini lebih memudahkan seorang anak untuk memahami sifat dari tokoh-tokoh yang terdapat pada cerita.

c. Fungsi Terapan

Cerita anak pada umumnya memiliki fungsi terapan, yang dimaksud dari fungsi terapan ini yaitu pada cerita anak memiliki misi pendidikan, pengetahuan, pertumbuhan anak dan pengalaman tentang kehidupan. Dengan membaca cerita, seorang anak dapat memperoleh budi pekerti, keimanan kepada Tuhan, keterampilan dan berbagai pengetahuan. Dalam cerita anak juga terdapat beberapa manfaat dari sebuah cerita seperti halnya seorang anak akan memperoleh kematangan emosi, intelektual dan pengalaman tentang kehidupan.

f. Batasan-batasan Tema pada Cerita

Batasan dalam tema ini saling melengkapi satu sama lain sesuai dengan berlangsungnya waktu. Kecenderungan seseorang terhadap salah satu jenis cerita akan sesuai dengan perkembangan dirinya. Berikut ini merupakan penjelasan batasan pada setiap tema :

a) Tema peristiwa yang dibatasi  oleh lingkungan

Tema ini ditunjukkan pada anak kira-kira usia 3-5 tahun. Pada usia ini anak sudah bisa berjalan, menggerakkan otot dan mulai memiliki kepekaan terhadap lingkungan di sekelilingnya. Anak tersebut dapat melihat hewan, tumbuhan dan juga dapat bergaul dengan keluarga serta anak seusianya dan juga yang lebih besar darinya. Oleh karena itu cerita yang sesuai yaitu tentang lingkungan disekitarnya seperti tokoh keluarga, binatang , tumbuhan dan lain sebagainya.

b) Tema imajinasi bebas

Tema ini ditunjukkan pada anak usia 5-8 tahun, pada fase ini anak sudah melewati masa pengenalan terhadap lingkungan sekitarnya yang terbatas pada rumah dan jalan-jalan. Pada fase ini anak akan membayangkan sesuatu yang tidak diketahuinya dan yang tidak ada pada lingkungannya, seperti halnya jika guru bercerita dongeng seperti orang-orang kerdil, raksasa dan lain sebagainya, maka anak akan bertanya tentang kebenaran cerita itu sehingga anak akan mengetahui bahwa cerita itu fantasi dan tidak akan mempercayainya.

c) Tema petualangan dan kepahlawanan

Tema ini ditunjukkan pada anak usia 8-18 tahun. Pada fase ini anak lebih menyukai hal yang imajiner romantik dengan tetap dibatasi oleh kenyataan sesungguhnya.melalui kekuatan instingnya anak mulai mengenal perjuangan dan keinginan sesungguhnya. Pada fase ini cerita yang disukai cenderung cerita yang penuh bahaya, petualangan, keberanian dan lain sebagainya.

d) Tema percintaan

Tema ini ditunjukkan pada anak usia 12-18 tahun lebih. Pada masa ini fase peralihan seorang anak yang memiliki rasa penuh kebimbangan dan menuju masa pubertas sehingga seorang anak akan sangat menyukai cerita percintaan.



e) Tema keteladanan

Tema ini ditunjukkan pada usia 18 atau 19 tahun dan sesudahnya. Pada tema ini pemuda dan pemudi memasuki masa kematangan berpikir dan bermasyarakat.Telah tebentuk pandangan yang luas mengenai kehidupan sosial dan lingkungannya dan segala yang berkaitan dengan kehidupannya.

g. Unsur-unsur Cerita Anak

a) Tema

Tema merupakan unsur pertama yang harus ada dalam sebuah cerita.Tema yang terkandung dalam cerita anaj umumnya bersifat didaktis yaitu berisi pertentangan antara baik dan buruk.Dalam tema terdapat gagasan, ide atau pikiran utama yang mendasari cerita.

b) Amanat

Amanat pada sebuah cerita dapat disampaikan secara implisit atau secara eksplisit.Implisit jika jalan keluar atau ajaran moral itu tersirat dalam tingkah laku tokoh sedangkan Eksplisit jika pengarang pada akhir cerita menyampaikan saran, peringatan, larangan.Pada cerita anak yang bersifat didaktis ini maka cerita anak pada umumnya mengandung ajaran moral, pengetahuan dan keterampilan.

c) Tokoh

Tokoh merupakan individu yang melakukan peristiwa di dalam berbagai peristiwa dalam sebuah cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia akan tetapi juga bisa berupa hewan dan benda yang diinsankan sebagai manusia.

d) Latar

Latar merupakan ruang dan waktu yang telah tergambarkan dalam sebuah cerita.Latar meliputi letak geografis, pekerjaan, kesibukan sehari-hari seorang tokoh, waktu berlakunya kejadian, lingkungan, agama, moral dan lain sebagainya.

e) Alur

Alur merupakan kesatuan tindak yang berada pada sebuah cerita. Dalam sebuah karya akan menggunakan alur dengan cara sendiri-sendiri.  Dalam cerita anak pada penggunaan alur tidak serumit cerita untuk orang dewasa, hal ini disebabkan karena daya pikir anak yang masih terbatas sehingga belum bisa memahami ide-ide atau cerita yang rumit.

f) Sudut Pandang

Sudut Pandang digunakan dalam menciptakan cerita agar memiliki satu kesatuan. Sudut pandang dibagi menjadi dua, yang pertama sudut pandang orang pertama disebut akuan sedangkan yang kedua yaitu sudut pandang orang ketiga atau disebut insider, akan tetapi ada juga sudut pandang campuran yang digunakan dalam sebuah cerita.

g) Gaya

Gaya dalam sebuah cerita sangat berkaitan dengan unsur–unsur yang ada dalam cerita. Gaya bercerita  juga berkaitan dengan sasaran atau cerita tersebut untuk siapa, sehingga disitulah ada perbedaan gaya bahasa dalam sebuah cerita. Jika pada anak-anak gaya bahasa harus yang mudah dimengerti dan bahasa yang digunakan sangatlah sederhana.