Khutbah Jumat Tentang Peran Ilmu Pengetahuan
الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَمَرَناَ باِلْإِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ وَالإِبْتِعاَدِ عَنِ العاَدَاتِ الجاَهِلِيَّةِ. وَالصَلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٌ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا نَبِيَّ الرَحْمَةِ وَقُدْوَةَ الأُمَّةِ لِنَيْلِ السَعَادَةِ فيِ الدُنْيَا وَالآخِرَةِ، فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ وَإِيّاَيَ بِتَقْوَى اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Pada kesempatan yang mulia ini marilah kita ucapkan pujisyukur kehadirat Allah subhanahu wa Taala yang telah memberikan kepada kita nikmat iman dan Islam sehingga kita senantiasa dapat melaksanakan amanah yang Allah berikan kepada kita semua yang telah menciptakan manusia sebaik-baik ciptaan.Begitu pula shalawat serta salam mari kita panjatkan kepada junjungan kita nabi besar Muhmmad saw yang telah memberikan kita jalan hidayah Ilahi sehingga selalu mendapat petunjukNya dalam melaksanakan kegiatan kita sehari-hari.
Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah!
Dalam era modern seperti sekarang ini, peranan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang didukung oleh kemampuan akal, dalam memajukan segala aspek kehidupan manusia sangat dominan sekali. Dan peranan orang berilmu dimana-mana kita saksikan menonjol sekali dalam membangun dan memajukan masyarakatnya, agamanya, dan bangsanya.Secara duniawi kedudukan mereka yang berilmu tersebut lebih terhormat dan lebih disegani, sedang secara ukhrawi,derajat merekapun dihadapan Allah ditinggikan beberapa derajat, sebagaimana firman Allah:
يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات (المجادلة:11)
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS Al-Mujaadalah:11).
Selanjutnya, dengan ilmu pengetahuan pula manusia yang diciptakan Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi ini mampu membuka tabir tanda-tanda zaman dan mampu memanfaatkan serta mengolah segala apa yang ada di bumi ini bagi kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
Dan dengan ilmu pengetahuan pulalah manusia dapat membuat sesuatu sulit menjadi mudah. Untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan juga beribadah kepadaNya serta bermuamalah kepada sesama makhluknya pun kita perlu berilmu.
Bagaimana seorang muslim dapat melaksanakan ibadah haji, misalnya, kalau dia tidak mempunyai ilmu, atau paling tidak tahu tata cara menunaikan ibadah haji ?. Berapa banyak kita menyaksikan kaum yang lemah yang tidak bisa mengubah nasibnya karena tidak berilmu ?. Disinilah letak perbedaan. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :
هل يستوى الذين يعلمون والذين لايعلمون (الزمر:9)
Hadirin kaum muslimin yang berbahagia !
Kalau kita kembali pada lembaran sejarah diturunkannya ayat Al-Qur’an untuk pertama kalinya, yaitu :اقرأ باسم ربّك الذى خلق, خلق الإنسان من علق, اقرأ وربّك الأكرم, الذى علّم بالقلم, علّم الإنسان مالم يعلم (العلق:1-5)
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan pada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Alaq : 1-5)
Makna yang tersirat dari ayat diatas adalah kaum muslimin perlu ilmu pengetahuan yang bernafaskan nilai-nilai Illahiyah. Karena dengan itulah kita mampu mengenal Allah. Dan untuk menjadi orang yang berilmu tentu banyak jalannya, apakah dengan pendidikan formal ataupun lewat jalur non formal. Dalam sebuah hadist rosulullah bersabda :
أنّ رسول الله صلّى الله عليه وسلّم قال: من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهّل الله له طريقا إلى الجنّة (رواه مسلم)
Jamaa’ah Jum’at Rakhima Kumullah !
Demikian pula dengan akal manusia yang merupakan sumber untuk dapat memahami dan menalar ilmu pengetahuan adalah pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya.Islam mengakui, bahwa akal disamping sebagai sarana penangkap ilmu pengetahuan, juga sebagai tempat berpijaknya manusia itu diberi Agama, bahkan diakui pula usaha akal ini sebagai sumber hukum islam yang ketiga sesudah Al-Qur’an dan sunnah, yang diistilahkan dengan Ijtihad. Hal ini terbukti dengan sabda Rassul SAW :
لا دين لمن لا عقل له (رواه البخارى)
Dan di dalam Al-Qur’an sendiri banyak kita dapati ayat-ayat yang mendorong manusia untuk mempergunakan akal pikirannya untuk menyelidiki segala sesuatu yang ada dan bahwa sesuatu itu ada yang menjadikan ada dengan maksud dan tujuan tertentu bukan dengan sia-sia. Allah berfirman :
إنّ فى خلق السماوات والأرض والاختلاف الليل والنهار لآيات لأولى الأباب, الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكّرون فى خلق السماوات والأرض ربّنا ماخلقت هذا باطلا سبحانك فقنا غذاب النار (آل عمران)
Sidang Jum’at yang berbahagia !
Akan tetapi kitapun harus menyadari bahwa walaupun kebebasan berpikir ada ditangan manusia, ilmu pengetahuan dan tekhnologi tanpa dilandasi iman yang kuat serta istiqomah terhadap keterbatasan-keterbatasan akal pikiran maka bencanalah akibatnya. Bisa pula membawa manusia kepada kebiadaban. Dan ilmu yang diberikan Allah kepada kita manusia hanyalah setitik air ditengah samudra ilmu yang Allah miliki.
وماأوتيتم من العلم إلاّ قليلا
Semoga kita kaum muslimin senantiasa diberi petunjuk dan hidayah Allah dalam berilmu amaliyyah serta mampu mengemban amanahNya. Amien ya … Robbal A’lamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua